Minhee dan eunwoo membawa jaemin kerumah sakit untuk memeriksa keadaan jaemin.
Sang dokter mengatakan jika jaemin kembali mengandung tapi sekarang keadaan kandungan jaemin benar-benar sangat lemah.
Dan juga trauma lama jaemin kembali muncul yang dikarenakan kejadian disaat kejadian dirumah.
Sekarang jaemin benar - benar mengurung diri tanpa ada yang diperbolehkan masuk olehnya.
Eunwoo terus memanggil jaemin untuk segera makan tapi tetap saja tidak ada jawaban dari dalam kamar.
" buna ini eunwoo bawakan makanan kesukaan buna ". Panggil eunwoo kepada jaemin yang berada didalam kamar.
Tidak ada jawaban dari dalam dan ia memutuskan untuk kembali menurunkan tangga.
" hyung aku benar - benar khawatir dengan buna ". Ucap eunwoo kepada minhee yang sedang menyelesaikan beberapa masalah.
" aku harus pergi kekantor, kau jaga buna dan aku tidak akan lama ". Ucap minhee yang langsung mengambil kunci mobil dan keluar dari rumah.
Eunwoo menghela nafas karena dari kemarin minhee selalu saja pergi kekantor dan pulang larut malam.
Namun tiba - tiba eunwoo mendengar suara pintu kamar yang terbuka dan saat ia melihat keatas, ia melihat jaemin keluar dari kamar dengan bersimbah darah.
" buna! ". Teriak eunwoo yang langsung berlari kearah jaemin.
Jaemin terjatuh tapi tubuhnya berhasil ditahan oleh anaknya dan bau amis mulai menyengat sangat kuat yang keluar dari darah yang berada di tubuh jaemin.
" buna kenapa? ". Tanya eunwoo sambil membawa jaemin untuk ia tidurkan diatas ranjang.
Jaemin tidak menjawab pertanyaan dari anaknya itu tapi ia menatap kearah matanya saja.
Eunwoo mengendong jaemin dan membawanya masuk kedalam kamar mandi untuk ia bersihkan tubuhnya.
Eunwoo dapat melihat beberapa tubuh jaemin yang terluka dan mengeluarkan darah.
Setelah membersihkan badan jaemin sampai tubuhnya bersih dari darah ia memakaikan baju baru pada jaemin.
" eunwoo ambil p3k dulu ya ". Ucap eunwoo yang ingin pergi tapi ia ditahan.
" temani buna disini ". Pinta jaemin dengan lemah.
" baiklah ". Balas eunwoo yang ikut menidurkan dirinya disebelah jaemin.
" jangan tinggalin buna ". Ucap jaemin yang mulai meneteskan air matanya.
Walau kebingungan eunwoo tetap mengangguk lalu mencium dahi jaemin.
" buna ngak mau kehilangan lagi ". Ucap jaemin semakin memeluk tubuh anaknya itu.
" buna tenang aja eunwoo tidak akan meninggalkan buna ". Balas eunwoo sambil kembali mengecup dahi jaemin.
Dan tak lama ada suara dengkuran kecil dari arah jaemin yang padahal tadi jaemin masih dapat berbicara.
" eunwoo sayang buna, sangat sayang ". Ucap eunwoo dengan mengecup kecil dahi jaemin.
Dan ia ikut tertidur dengan memeluk tubuh jaemin dan juga ia yang terus menghadap kearah jaemin.
Dan eunwoo bangun paling awal yang dimana ia merasakan jika nafas jaemin tidak terasa.
" buna?! ". Ucap eunwoo sambil mengoyangkan badan jaemin.
Tapi badan jaemin sudah sangat dingin bahkan wajahnya juga sudah pucat.
Eunwoo langsung membawa jaemin kerumah sakit karena ia takut jaemin kenapa - kenapa.
Dan saat ia sedang menunggu, ia membuka handphone miliknya dan saat ia melihat berita yang membuatnya terkejut.