Jaemin sudah selesai mandi dan terlihat dibagian lehernya dipenuhi dengan kissmark yang sepertinya dibuat oleh jisung.
Wajah jaemin sangat pucat dan sepertinya dia sedang sakit tapi disana sedang tidak ada jisung karena dia pergi untuk menemui seseorang.
Jaemin memutuskan untuk membaringkan tubuhnya diatas ranjang jisung dan saat dirinya ingin mencoba untuk tidur kembali namun perutnya kembali mual.
Jaemin segera berlari masuk kedalam kamar mandi dan jaemin memuntahkan semua isi perutnya.
Setelah memuntahkan isi perutnya jaemin segera membersihkan mulutnya di wastafel.
Wajah jaemin semakin pucat sampai mirip seperti mayat hidup yang berjalan, jaemin kembali duduk diatas ranjang jaemin merasakan kepalanya sangat pusing.
" hiks ". Isak jaemin karena biasanya ketika ia sakit selalu ada ibunya yang akan menemaninya tapi sekarang ibunya tidak ada.
Pintu kamar terbuka dan memperlihatkan jisung yang terlihat seperti orang yang sedang kesal dan dia langsung menghampiri jaemin setelah mengunci pintu kamar.
Jisung yang menghampiri jaemin dia langsung menidurkan tubuh jaemin diatas ranjang dan segera mengambil borgol yang ia taruh pada laci kasur.
Jaemin yang lemas hanya bisa pasrah ketika tangan nya dibrogol oleh jisung dan juga saat bajunya dibuka secara kasar oleh jisung.
Dan saat penis jisung akan memasuki lubangnya kembali tangisan jaemin membuat jisung memberhentikan tindakan nya.
" apa kau baik - baik saja? ". Tanya jisung sambil mencoba membalikan tubuh jaemin yang tadinya tengkurap.
Jaemin tidak menjawab hanya isakan dan suara tangisan jaemin yang terdengar.
Jisung mengelus pipi jaemin dan mencium bibir jaemin dan melumat nya dengan lembut sampai membuat tangisan jaemin berhenti.
Jisung melepas lumatan nya dari bibir jaemin dan terlihat wajah jaemin yang habis nangis terlihat sangat mengemaskan.
" jangan pasang wajah seperti itu kalau tidak aku akan me makanmu sekarang". Ucap jisung sambil mencium leher jaemin.
" angh ji aku harus kekamar mandi perutku mual ah ". Erang jaemin sambil mendorong tubuh jisung dengan tenaga yang masih ada.
Jisung yang mendengar itu dengan berat hati membiarkan jaemin untuk kekamar mandi.
Dan jaemin segera berlari karena ia tidak bisa menahan nya lagi dan jisung yang melihat itu mulai menghampiri jaemin yang ada didalam kamar mandi.
Dan terlihat jaemin yang susah payah untuk memuntahkan isi perutnya, jisung menghampiri tubuh jaemin yang sedang terduduk didepan toilet.
" apakah kau sedang hamil? ". Tanya jisung sambil membantu dengan mengurut pelan leher jaemin.
" m-mana mung- hoek ". Ucapan jaemin terpotong saat dirinya merasakan mual lagi pada perutnya.
" mau kerumah sakit? ". Tanya jisung menawarkan jaemin untuk datang kerumah sakit.
" ini kesempatanku buat kabur ". Bicara jaemin dalam hatinya dan ia menujui tawaran jisung.
" baiklah besok akan ku antar kerumah sakit lebih baik sekarang kau istirahat saja tapi sebelum itu ". Ucap jisung sambil tersenyum kepada jaemin.
" m-mau ngapain? ". Bicara jaemin bingung karena dirinya diangkat dan ditaruh diatas wastafel.
" hanya satu pelepasan ". Balas jisung sebelum memasukan penisnya kedalam lubang jaemin dengan sekali hentakan.
" akhh sakith! ". Erang jaemin saat merasakan sakit saat penis jisung masuk kedalam lubangnya.
