Part 3 - Matchmaking

291 16 0
                                    

Sementara itu kondisi di Alfa's Kingdom setelah kejadian itu...

"Ish! Kakak, kenapa malah kabur? Aku masih belum puas memandangi wajah pangeran itu!"

Jungkook menoleh pada adiknya yang ikut duduk di sebelahnya dalam living room istana.

"Kau tak perlu lagi memandangi wajah pangeran itu lagi, Rose. Dia terlihat sangat menyeramkan tadi."

"Sepertinya mata kakak perlu diobati oleh tabib kerajaan."

"Mata kakak baik-baik saja."

"Sudah terlihat dengan jelas wajah pangeran tadi itu sangat tampan!"

Pipi Rose bersemu merah dan ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.

"Sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya pada pandangan pertama."

Jungkook memutar bola matanya malas, dan mengambil vanilla macarons di sebelahnya lalu menyuapkannya pada adiknya.

"Sudahlah Rose, lagipula tidak baik jika berlama-lama disana. Kita akan menganggu prajurit-prajurit itu latihan, dan bisa saja kita dianggap mata-mata karena datang diam-diam dan pergi secara tiba-tiba."

Rose mengunyah macarons itu dan menatap malas kakaknya.

"Kakak selalu mengganggu kesenanganku! Tidak bisakah kau mendukungku untuk lebih dekat dengan pangeran itu?"

"Lupakan saja pangeran itu, dik, kita bahkan tidak tahu asal-usulnya. Bisa saja pangeran itu merupakan musuh kerajaan ayah 'kan?"

"Lagipula, aku juga tidak percaya pada jatuh cinta pandangan pertama." lirih Jungkook pelan.

"Kakak bicara apa tadi?"

"Tidak, tidak ada." elak Jungkook yang membuat Rose terdiam.

"Hmm, kakak ada benarnya juga. Semoga saja dia bukan berasal dari musuh kerajaan ayah supaya aku dapat terus melihatnya walaupun hanya melalui gerbang perbatasan."

"Terserah kau saja, kakak pergi dulu. Ada hal yang harus kakak kerjakan."

Jungkook berdiri dari sofanya dan mengelus pelan kepala adiknya

"Baiklah, Kak."

Rose memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamarnya, Rose tidak berhenti membayangkan wajah pangeran tampan itu dan berharap suatu saat nanti pangeran tersebut akan menjadi suaminya.

"Siapakah namamu? Mengapa kau membuatku berdebar saat mata kita bertemu?"

Rose bersemu lagi dan semakin erat memeluk bantalnya.

"Bisakah suatu saat kita bertemu lagi?"

Keesokan harinya di Vega's Kingdom, Jimin sudah kembali ke kerajaan untuk memberitahukan informasi yang ia dapatkan kepada Taehyung, sahabatnya.

"Taehyung.." panggil Jimin sambil mengetuk pintu kamar Taehyung

"Masuklah, Jim."

Jimin membuka pintu kamar itu dan mendapati Taehyung sedang menikmati secangkir coklat panas dengan beberapa kudapan.

"Ada apa? Duduklah."

Jimin memutuskan untuk duduk di depan Taehyung.

"Kau mau coklat panas?"

"Tentu, terima kasih."

Taehyung mengambil cangkir bersih di sebelahnya dan menuangkan coklat panas untuk sahabatnya.

"Aku sudah mendapatkan informasi yang kau inginkan."

"Beri tahu aku."

"Ternyata dua orang kakak beradik yang kau maksud itu benar. Mereka memang dari kalangan kerajaan, tepatnya dari Alfa's Kingdom. Letaknya juga tidak jauh dari kerajaan kita, Alfa's Kingdom dipimpin oleh King Namjoon dan ia memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan seperti yang kau maksud itu. Yang pertama bernama Jungkook dan adiknya Rose. Kekuatan mereka juga tidak bisa diremehkan, Jungkook memiliki kemampuan yang sama sepertimu, ia sudah mendapatkan pelatihan senjata yang sangat kuat dan kemampuan berkuda yang hebat untuk melindungi adiknya."

A L V E G ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang