Part 20 - Punishment

146 9 0
                                    

Suasana istana pun berubah menjadi lebih hening, tidak ada interaksi yang biasanya dilakukan oleh Taehyung dan Jungkook, bahkan mereka saling mengalihkan pandangan. Jungkook akhir-akhir ini hanya menampilkan wajah lesunya sambil merapikan kertas-kertas dan dokumen-dokumen kerajaan yang berserakan di atas meja kerja Taehyung. sedangkan Taehyung menjadi lebih dingin dari biasanya dan akhir-akhir ini ia suka membentak prajurit yang melakukan kesalahan dalam bekerja, Jimin dan J-Hope yang merasakan hal itu menjadi bingung apa yang terjadi antara dua sahabatnya itu.

"Saya mohon menemui Pangeran J-Hope sebentar, Yang Mulia." ucap Jimin sambil membungkukkan badannya.

"Hm." jawab Taehyung yang hanya menjawab seadanya dan pergi berlalu melewati Jimin. Jimin menoleh ke belakang melihati punggung Taehyung yang berjalan menjauhinya. Ini sangat aneh, biasanya Taehyung akan menjawab "Silahkan, Jimin." atau "Baiklah, Jimin." dan selalu diakhiri dengan senyumannya. Namun sekarang ia hanya menjawab singkat tanpa ada senyum sama sekali.

Jimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menghampiri temannya yang sedang membantu Jungkook merapikan dokumen-dokumen di meja kerja Taehyung.

"Yang Mulia, mohon maaf apabila saya mengganggu kegiatan Yang Mulia. Saya mohon izin berbicara dengan J-Hope empat mata." ucap Jimin sambil membungkukkan badannya.

Jungkook berbalik, tampak wajah lesu yang ditampilkan dari paras cantik dan tampannya. Jimin sedikit membelalakkan matanya melihat mata sembab Jungkook dan wajahnya yang lesu. Tidak ada keceriaan atau keanggunan dalam raut wajahnya. Jungkook benar-benar seperti sedang berduka.

"Ya? Silahkan, Jimin." ucap Jungkook dengan suara pelannya dan melewati Jimin keluar dari ruang kerja Taehyung dan Jungkook.

"Apa-apaan ini? Apakah mereka berdua kesurupan? Mengapa yang satu sangat lesu seperti sedang berduka, yang satunya sangat galak seperti harimau?"

Jimin dan J-Hope mengekori punggung Jungkook yang keluar dari ruang kerja kekasihnya dan menutup pelan pintunya.

"J-Hope."

"Ya? Jimin?"

"Aku merasakan suasana yang berbeda di istana hari ini." ucap Jimin dan J-Hope tidak sengaja bersamaan.

"Kau juga merasakannya?" tanya J-Hope yang dijawab anggukan cepat Jimin.

"Tidak biasanya aku melihat Taehyung dan Jungkook saling acuh seperti ini, padahal mereka biasanya bersikap mesra. Apa terjadi sesuatu diantara mereka?" ucap J-Hope sambil berkacak pinggang.

"Aku harap mereka baik-baik saja J-Hope, sayang sekali kalau hubungan mereka harus berakhir. Mungkin mereka sedang ada masalah, dalam hubungan pacaran hal seperti ini sudah sewajarnya terjadi."

"Oh? Begitu?"

"Tentu saja, makannya. Carilah kekasih supaya kau juga bisa merasakannya!"

"Tunggulah, Jimin,"

"lagipula, Lisa sudah masuk dalam targetku." ucap J-Hope memelankan suaranya.

"Kau bilang apa?"

"Tidak, tidak ada apa-apa. Aku juga mengharapkan hubungan mereka sampai ke jenjang pernikahan."

"Aku juga, ya sudah. Ayo kita keluar dari ruang kerja Taehyung. Sebelum ia memarahi kita."

"Dimana dia?!" bentak Taehyung pada salah satu prajurit yang berjaga di luar

Jimin dan J-Hope membuka pintu ruangan kerja Taehyung dan Jungkook, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh Taehyung yang membentak salah satu prajurit yang tidak bersalah. tidak biasanya Taehyung membentak seorang prajurit yang berjaga.

A L V E G ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang