Part 4 - Interested

263 18 0
                                    

Dua keluarga kerajaan berkumpul di dalam sebuah halaman pertemuan Alfa's Kingdom dengan beberapa teh dan kukis sebagai pelengkapnya. Langit di luar sangat cerah, dengan sinar dan hangat matahari pagi yang memasuki ruangan dengan lembut. Dua keluarga kerajaan itu adalah Alfa's Kingdom dan Vega's Kingdom

Dengan senyuman mengembang di bibir masing-masing rajanya sambil menyantap kukis-kukis didepan mereka.

Namun tidak dengan salah satu pangeran dari Vega's Kingdom yang menatap malas
kukis-kukis dan teh di depannya dengan malas. Ya, dia Pangeran Taehyung. Anak dari King Seokjin, Raja Vega's Kingdom.

Sesekali matanya melirik malas seorang gadis yang duduk di depannya yang ternyata dari tadi gadis itu juga meliriknya diam-diam.

Dia adalah Princess Rose, Putri kedua dari King Namjoon, Raja Alfa's Kingdom. Rose seketika berdebar melihat paras tampan Taehyung yang sedang menatap luar jendela, sungguh Taehyung adalah sosok yang sangat sempurna di mata Rose dan Rose merasa bersyukur pada semesta yang sudah mengabulkan permintaannya untuk bertemu kembali dengan Taehyung. Bahkan, semesta menjadikan Rose sebagai calon istri Taehyung.

"Jadi namamu adalah Taehyung?" lirik Rose dalam hati sambil masih tersenyum memandangi sosok tampan favoritnya.

"Terima kasih kepada semesta yang sudah mempertemukanku denganmu. Bahkan ia menjadikanku untuk menjadi calon pendamping hidupmu, Taehyung."

Rose masih tersenyum sambil sesekali menggigit bibir bawahnya.

"Apa yang kau lihat?" tanya Taehyung sinis.

"Ah! Ti-tidak ada." ucap Rose merona.

Decakkan lidah dari mulut Taehyung yang seketika meruntuhkan mood Rose yang sedang berbunga-bunga.

"Mengapa kau bersikap seperti itu padaku? Sebegitu tidak sukanya Taehyung kepadaku?" lirih Rose dalam hatinya

"Baiklah, jadi maksud kedatangan kami kemari adalah, kami ingin membicarakan perihal mengenai perjodohan anak kami. Taehyung dan Rose." ucap King Seokjin dengan senyum sumringahnya.

Sontak Taehyung menoleh ke ayahnya dengan perasaan kaget, sementara Rose semakin bersemu merah sambil menyelipkan rambutnya di belakang telinganya.

"A-ayah..!" bisik Taehyung.

King Seokjin hanya meletakkan telunjuknya di bibirnya sebagai tanggapannya pada anaknya.

"Ah, Anda sudah mengatakannya di surat tadi. Sepertinya ini waktu yang tepat untuk membicarakan perjodohan anak-anak kita."

Taehyung mendengus dan sesekali melirik Jungkook, kakak Rose yang hanya asyik dengan kudapannya tanpa memerhatikan Taehyung dan Rose.

Hal itu yang seketika menarik perhatian Taehyung.

"Sedang apa bocah ini?" tanya Taehyung dalam hati sambil terus memperhatikan Jungkook yang berkutik dengan kudapannya.

"Jadi,"

King Namjoon menepuk pelan lutut Rose

"Kapan kita bisa melangsungkan pernikahan Taehyung dan Rose?"

"Aku menuruti saja kemauan Taehyung, dia sudah dewasa. Kuserahkan pada dia keputusannya. Bagaimana menurutmu, Taehyung?"

Taehyung sedikit terperanjat, ia melirik malas pada Rose.

"Aku sudah tahu semua karaktermu, Rose. Aku juga tidak memiliki perasaan apapun kepadamu.." ucap Taehyung dalam hatinya.

Tatapan tajam Taehyung lemparkan pada Rose yang seketika membuat Rose bergidik membalas tatapan Taehyung.

"Putri Rose yang sombong, manja, dan menyebalkan! Semua orang sudah tahu itu! Kau. Bukan. Tipeku! Jangan menaruh harapan lebih padaku untuk menjadikanmu calon istriku!" geram Taehyung dalam hatinya.

Beralih ia melirik pada Jungkook yang juga menatap Taehyung.

Perasaan aneh menjalar pada tubuh Taehyung saat matanya bertemu dengan mata Jungkook. Manik coklat Jungkook menatap bingung Taehyung yang menatapnya, namun alih-alih bertahan untuk menatap Taehyung, Jungkook memilih untuk mengalihkan pandangannya dengan mengambili beberapa chocochips cookies di depan Taehyung.

"Kau tidak memakan ini 'kan? Aku saja yang memakannya."

Perkataan Jungkook seketika membuat Taehyung terperanjat. Ia hanya bisa terdiam melihat tangan Jungkook yang dengan lancangnya mengambili kukis kesukaan Taehyung. Biasanya bila Jimin yang melakukan itu, ia tidak akan segan-segan menepis tangan sahabatnya itu dan berusaha mengamankan kukis favoritnya, namun berbeda dengan Jungkook yang melakukan persis yang seperti Jimin lakukan.

Entah, melihat tangan Jungkook saja sudah berhasil membuat Taehyung berdebar.

"Taehyung?" tanya King Seokjin. Taehyung sontak menoleh ke arah ayahnya.

Helaan napas keluar dari mulut Taehyung, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan melirik malas pada teh di depannya yang sama sekali belum disentuhnya.

"Aku tidak akan menikahi Rose."

Seokjin sedikit membelalakkan matanya. Hal itu membuat Rose melemas, ia meremat kain gaunnya berusaha bersikap tenang meskipun dalam hati ia benar-benar kesakitan.

"Kau tidak ingin bersamaku..? Kenapa?" lirih Rose dalam hatinya.

"Apa yang kau katakan, Taehyung?!" King Seokjin melirik panik pada putranya.

"Aku memang tidak siap menikahi Rose, ayah. Itu keputusanku."

Taehyung melirik King Namjoon yang terdiam menatap Taehyung, kemudian beralih menatap Jungkook yang menatapnya dengan tatapan bingungnya. Senyuman tipis disunggingkan Taehyung pada Jungkook.

"Ah! Ahahaha! Itu wajar, Taehyung. Kau dan Rose hanya baru beberapa saat bertemu, tentu belum ada perasaan tumbuh diantara kalian." ucap King Namjoon dengan senyumannya.

Taehyung hanya mendengus dan sesekali melirik Jungkook.

"Bagaimana kalau kuberi kalian waktu untuk melakukan pendekatan dulu selama beberapa minggu? Kalian bisa saling mengenal lebih dekat satu sama lain." ucap King Namjoon.

Taehyung hanya terdiam menanggapi ucapan King Namjoon.

"Ah! Itu benar, kalian bisa melakukan pendekatan untuk lebih mengenal lebih dalam lagi." ucap King Seokjin.

"Terserah, ayah."

"Nah! Biarkan Taehyung dan Rose di sini untuk saling berbicara, kita tinggalkan mereka sementara." ucap King Seokjin beranjak dari sofa diikuti King Namjoon dan Jungkook. Hingga tersisa Taehyung dan Rose yang duduk berhadapan.

Taehyung menatap luar jendela, dengan macarons vanilla di tangannya.

"Kau.. suka chocochips cookies, Taehyung?" tanya Rose gugup berusaha membuka topik pembicaraan.

"Biasa saja." Bohong Taehyung.

"Ah, aku.. juga suka chocochips cookies.."

"Aku tidak tanya."

Taehyung melirik Rose dan beranjak dari sofanya.

"Kau-kau mau kemana Taehyung?"

"Ke kamarku, aku bosan."

"Tapi.. kita harus melakukan pendekatan."

Taehyung melirik Rose dengan tatapan sinisnya.

"Aku malas pendekatan denganmu."

"Kenapa? Apa salah-"

"Shh! Kau berisik!"

Taehyung berjalan meninggalkan Rose yang kembali terduduk dengan perasaan yang berkecamuk.

Tanpa Taehyung sadari, Jungkook mendengar pembicaraan Taehyung dan Rose. Hal itu membuat Jungkook geram dengan Taehyung dan hendak menghampiri Taehyung.

"Tidak seharusnya kau berbicara seperti itu pada adikku!" desis Jungkook mencengkeram lengan Taehyung.

Taehyung berbalik dan tersenyum pada Jungkook.

"Ada apa? Adikmu memang menyebalkan."

"Apa kau bilang-"

"Shh.. mungkin ini saatnya aku yang mengenalmu lebih dalam karena kau lebih menarik perhatianku"

Jungkook membelalakkan matanya, cengkeramannya pada lengan Taehyung mengendor.

"Sampai nanti.."

A L V E G ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang