Ikhlas?

3.2K 219 2
                                    


"Ada rasa sabar yang besar dibalik kata ikhlas. Mengucapkannya memang mudah, namun tak semua orang mampu untuk mengikhlaskan sesuatu. Mereka yang bisa melepas dengan ikhlas, bukan berarti tak memiliki harapan lagi. Tapi mereka tak ingin mengikat sesuatu jika harus ada pihak lain yang tersakiti."

***

"Uhh akhirnya.." Vala berucap lega memandang pintu besar dihadapannya.

"Lo sih bukannya nunjukin malah nyesatin." kesal Kevin yang berdiri disamping Vala.

"Eee bukan gue ya. Google nya aja yang error." bantah Vala tak terima.

"Udah ah cepat tekan tuh bel." Kevin menunjuk bel disamping pintu lewat lirikan matanya.

"Iya iya bawel lo."

Ting tong

Vala menekan bel itu beberapa kali, tak lama pintu besar tersebut nampak terbuka menampilkan Tala yang masih menggunakan celemeknya.

"Loh kalian?" kaget Vala.

"Hai tante," Vala menyapa, sedangkan Kevin hanya tersenyum.

"Mau cari Ka yaa?" tanya Tala tersenyum.

"Iya tan." jawab Kevin.

"Oooh, ayo masuk. Nunggu Ka nya didalem aja." Tala membawa mereka berdua masuk. Sesampainya diruang tamu ia mempersilahkan Vala dan Kevin untuk duduk terlebih dahulu.

"Siapa Ta?" Nada datang dengan menggunakan celemek yang sama seperti celemek Tala.

"Loh Vala? Kevin?"

"Iya tan." jawab mereka kompak.

"Udah lama?" tanya Nada.

"Belum kok tan, baru aja datang." Vala tersenyum yang ikut menular pada Nada.

"Kak Za mana tan? Tumben gak kelihatan?" tanya Vala ketika tidak melihat keberadaan Za.

"Ka lagi ke-keluar.. yaa Ka lagi keluar." jawab Nada mengatakan apa yang terpikirkan di pikiran nya.

"Tunggu aja, gak lama.."

Ting tong

"Biar aku yang lihat."

Nada mengangguki ucapan Tala.

Tak berselang lama Tala yang sayang bersama seorang gadis yang menggendong gadis lain dipundaknya.

"Loh Ka?!" kaget Nada mendekati gadis yang membawa putrinya tersebut.

Tak hanya Nada, Vala dan Kevin juga ikut mendekat.

"Biar gue bantu," tawar Kevin mengambil Za dari gendongan gadis tersebut.

"Anak tante gak papa kok. Cuma pingsan mungkin karena kelelahan. Tadi saya nemuin hampir pingsan ketika nyebrang jalan." ucap gadis tersebut.

"Makasih udah nolongin anak saya" ucap Nada tulus.

Gadis itu ternyum.

"Saya permisi tan. Ini kunci mobil anak tante." setelah menyerahkan kunci mobil Za ia segera pergi dari sana.

"Kevin bantu bawa Ka ke kamarnya yaa." Nada meminda tolong dan diangguki oleh Kevin.

Dengan dipandu oleh Nada dan Tala, mereka sampai dikamar Za yang berada dilantai tiga.

Kevin menidurkan Za ke kasur gadis itu dengan hati hati. Setelah itu ia sedikit mundur kebelakang memberikan ruang untuk Nada.

"Kak Za kenapa yaa?" bisik Vala pada Kevin.

My (Bad) Life-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang