Hari ini senam masal mereka gelar. Dengan mengatur jarak sesuai kebutuhan, mereka berdiri dan bergabung membentuk kumpulan besar didepan tenda.
Bunyi musik yang lumayan keras membuat mereka dengan semangat melakukan gerakan sesuai dengan yang dilakukan oleh peraga dibeberapa bagian yang telah ditetapkan.
Anggota OSIS juga nampak berpencar bergabung dengan murid-murid lain sembari menjalankan tugas mereka masing-masing. Tak ketinggalan para guru pun juga sudah ikut bergabung dengan kurid-murid yang nampak menikmati senam di lagi dengan cuaca yang cerah ini.
"Widih body si Caca emang gak main-main." ucap Farel yang melihat Caca menjadi salah satu peraga ditempat yang tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.
"Mata keranjang lo!" semprot Cantika sambil melemparkan sepatu yang telah ia lepaskan kearah Farel.
"Oasu!" ringis Farel ketika sepatu itu mendarat tepat mengenai dahi mulusnya.
"Lagian lo kalau mau ngomong jangan deket-deket cewek bego!" ucap Delon sembari memberikan senyum mengejek kepada Farel.
"Yaa kan gue cuma ngomong fakta anjir."
"Lihat sikon dong bambank." sahut Fathur yang ikut mengolok-olok Farel.
"Dasar buaya! Udah playboy mesum lagi!" Sheren bergidik ngeri.
"Sembarangan lo! Gue gak mesum yaa!" bantah Farel tak terima.
"Berisik lo pada." jengah Fajar yang mulai menepi. Begitupun dengan murid lain.
Mereka mulai membentuk lingkaran degan bagian tengah yang dikosongkan dengan luas. Beberapa anggota OSIS nampak berdiri dan mempersiapkan alat-alat yang sekiranya mereka butuhkan.
.
.
.
"TARIK BEGO! TARIK! JANGAN KASIH KENDOR!" Cantika berteriak menyemangati anak laki-laki kelasnya yang sedang tarik tambang berlawanan dengan anak 12 IPA 1.
"OII DELON BANGUN WOI! NGAPAIN LO TIDUR DISANA?" Sheren juga tak tinggal diam, ia ikut menyemangati namun dengan setengah kalimat mengejek ketika melihat Delon yang berada dibagian paling belakangan telah terjatuh telungkup dengan tangan yang masih memang tali tambang.
Teriakan Sheren tentunya mengundang banyak tawa, apa lagi sedari tadi mereka memang sudah tertawa melihat berbagai kejadian lucu yang terjadi dibeberapa perlombaan yang sudah selesai dilakukan.
"WOI DELON! JANGAN MALU-MALUIN ANJIR! DUIT BAPAK LO BANYAK YAKALI ANAKNYA TIDURAN DIRUMPUT?" itu teriakan dari Giska yang masih berusaha mengontrol tawa di mulutnya. Ini momen yang sangat jarang ia lihat, karena jika dirumah Delon itu bersifat seperti anak baik-baik dengan humor yang sangat tinggi.
"DIEM LO UPIL BADAK!" disaat-saat seperti ini dia masih sempat meneriaki Giska karena tak terima dengan ucapan sepupunya itu.
"WOI BANG DERREN! WAJAH LO GAK BISA BERUBAH YAA?! TARIK JANGAN DIULUR!" kali ini teriakan berbeda bersalah dari Kevin. Bahkan cowok itu dengan Tidaka malunya meminjam mic salah satu panitia untuk memberikan semangat kepada kakak-kakak kelasnya.
"Widih diulur ni yee? Emangnya layangan pake segala diulur?" balas salah satu anak laki-laki yang kebetulan berada disamping cewek-cewek 12 IPS 5.
"Diem lo bengek!" sentak Dena yang sudah kesal mendengar cowok-cowok itu tak berhenti bersuara sedari tadi.
"YEAAAAYY! INI BARU PAK KETU! HUOOOO! 12 IPS 5! 12 IPS 5!" Cantika kembali bersorak dengan sangat antusias ketika anak kelasnya berhasil menarik laki-laki 12 IPA 1 melewati garis batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Bad) Life-END
Teen FictionIni tentang Za. Gadis yang terkesan tidak peduli dan bodoamat dengan lingkungan sekitar tempat ia berada. Sengaja menarik diri agar kehadirannya tak disadari oleh banyak pasang mata. "Gue benci manusia. Tapi gue lebih benci fakta bahwa gue juga manu...