Di rumah Wiwit saat ini mereka bermain ps bersama-sama bahkan Ali menyusul ke rumah Wiwit karena kabur dari toko baju tempat fitting baju.
"Ah batal aja deh pernikahannya buat jengkel saja!" Kesal Ali dengan wajah ditekuk.
"Katanya mau jadi anak berbakti sama ortu," Ucap Fahri mendengar keluh kesah Ali.
"Calon istriku menyebalkan tahu!" Kesal Ali.
"Ngatur lu terus gitu?" Tanya Putra memastikan.
"Iya males," Keluh Ali.
"Bicarakan soal itu semua sama kedua orangtua lu dan kalau pernikahan ini didasarkan karena ingin lu tidak manja sebenarnya salah sih," Ucap Danel melirik kearah Ali.
"Kedewasaan seseorang akan tumbuh sendiriannya dan sikap ibu lu yang sangat memanjakanmu berlebihan karena lu anak satu-satunya yang dia punya," Ucap Danel.
"Ayah bilang aku menikah muda agar ada yang menjagaku tapi aku tidak paham maksudnya," Ucap Ali menggaruk belakang kepalanya.
"Bukannya kebalik ya kalau lu jadi suami maka harus jagain istri?" Heran Fahri.
"Mungkin maksud ayah agar aku bisa bertanggung jawab dan tidak manja lagi," Ucap Ali.
"Tujuan ortu lu emang baik li tapi kalau lu belum siap dengan pernikahan ini lebih baik batalkan saja," Saran Fahri.
"Suatu hal yang dipaksakan akan berdampak buruk untuk kedepannya apalagi lu bilang ke gua calon istri lu sering bolak-balik ke klub malam," Ucap Fahri.
"Eh seriusan?!" Kaget Santo akan ucapan Fahri barusan.
"Hm benar, dia anak broken home jadi setiap malam selalu pergi kesana untuk melepaskan bebannya," Ucap Ali.
"Ibunya dia pengen agar calon suaminya orang baik-baik dan mengerti agama," Ucap Ali.
"Lanjutkan aja," Ucap Fahri tanpa beban sama sekali.
"Oi kasihan Ali!" Protes Wiwit akan ucapan Fahri.
"Begini lho kalau wanita yang merupakan jodoh kita dihancurkan oleh keluarganya maka tugas seorang pria menjadikan dia ratu," Ucap Fahri sambil tersenyum.
"Kau beruntung Ali," Ucap Fahri menatap langit kamar Wiwit.
"Beruntung?" Bingung Ali akan ucapan Fahri.
"Kau bimbinglah istrimu menjadi seorang wanita muslimah menurut syariat islam maka surga akan menyambutmu saat kau tiada," Ucap Fahri.
"Ucapan Fahri benar kita jangan jadi pria brengsek," Ucap Danel.
"Tapi kita yang malah sadboy," Keluh Santo.
"Untungnya gua cuma nikung aja jadi aman deh," Ucap Putra bangga.
"Nikung kok bangga!" Ledek Ridho.
"Biarin bukan kayak lu malah gamon sampai sekarang!" Ledek Putra.
"Kenzo!" Panggil Ibu Wiwit Tania Putri.
"Sebentar mah!" Pekik Wiwit.
"Gua samperin emak gua dulu ya," Pamit Wiwit kepada sahabatnya.
"Bawa cemilan ya," Ucap Santo.
"Minuman juga haus nih!" Pekik Fahri.
"Iye tamu ngerepotin lu semua!" Kesal Wiwit.
Wiwit keluar kamarnya dan sahabatnya asyik sendiri walaupun terlihat Fahri dan Ridho yang paling heboh.
"Kiri oi!" Pekik Fahri memainkan stik ps sangat rusuh ke kanan dan kiri.
"Kanan salah jalan itu!" Pekik Ridho sama rusuhnya dengan Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fahri (END)
Teen FictionNot BL/Only Brothership. Ini hanya kisah keluarga saja tidak lebih. Mahendra Sabil Al Fahri cowok ceria yang menyimpan berbagai luka karena perlakuan tidak adil kedua orangtuanya. Fahri menggunakan topeng ceria di depan semua orang untuk menutup luk...