Part 4

676 111 28
                                    

Thana memasuki rumah besar yang sudah ia tinggali beberapa minggu ini, rumah yang berada di daerah yang sedikit pinggiran, Thana memainkan cincin yang melingkari jari manis kirinya, cincin pernikahannya dengan Reynold, yah pada akhirnya ia menikah dengan Reynold, sepeninggalan Thana dari rumahnya ia ditahan oleh Reynold, pria itu mengajaknya menikah.

Flashback

"Ayo menikah." Reynold menahan tangan Thana saat sudah berjalan lumayan jauh dari rumah orangtua Thana, yah sedari tadi Reynold mengekori Thana yang berjalan sambil menggeret koper besar dimalam hari sendirian entah hendak pergi kemana.

Thana memandang tangannya yang dipegang Reynold lalu ia memandang pria tampan yang berada dihadapannya, pria yang pernah mengisi hatinya, atau masih, entahlah.

"Pergilah, menjauh, jangan ganggu aku lagi, aku sudah lelah." Thana berujar dengan pelan karna memang begitu kenyataannya, ia sudah lelah, tenaganya sudah habis ia gunakan untuk melawan orang-orang kejam dalam satu hari.

"Ayo menikah, bukankah itu yang kau mau? Aku akan bertanggungjawab." Reynold berujar dengan tegas.

"Rey, hentikan segala sesuatu yang hendak kau mainkan lagi, aku sudah lelah, pergilah, kau bebas, karna memang pada dasarnya kau hanya menganggapku pelampiasan maka tetap menjadi seperti itu, aku janji tidak akan mengganggu kehidupanmu lagi, keluargamu, atau tunanganmu, Jenneta. Kalian menyuruhku untuk aborsi maka anggaplah seperti itu, anggap aku sudah aborsi, tapi biarkan aku menjaga anakku sendiri." Thana melepaskan tangannya dari genggaman Reynold.

"Ck, jangan memperumit Thana, kau yang meminta untuk pertanggungjawaban tadi dan sekarang saat aku sudah mau bertanggungjawab kau menolak, kau membuatku seolah-olah menjadi seorang penjahat." Reynold menahan kekesalannya.

"Kau memang seorang penjahat. Yah, tadinya aku memaksa dan sekarang sudah tidak, lakukan apapun yang kau inginkan, aku sudah tak akan memaksamu untuk bertanggungjawab, kau bebas, silahkan kembali pada tunanganmu, anggap kau tidak pernah mengenalku atau berurusan denganku. Saranku, jika kau sedang merasa bosan, carilah hobi yang bermanfaat, jangan merugikan orang lain, jangan membuat wanita lain jatuh cinta saat kau masih berstatus milik orang lain." Thana meninggalkan Reynold begitu selesai bicara.

Reynold terdiam beberapa saat setelah mendengar perkataan Thana, namun dengan cepat ia melangkahkan kakinya untuk mengejar wanita itu dan menahan tangan Thana, "Katakan apa permainanmu? Apa maksudmu untuk menolak ajakkanku menikah? Kau yang memaksa untuk pertanggungjawaban tadi." Reynold mengeraskan rahangnya sambil memegang erat tangan Thana.

"Tidak ada permainan apapun, karna aku memang tidak pernah bermain dengan apapun, tidak sepertimu yang mempermainkan hidup dan perasaanku, jadi sekarang kau bebas, anggap saja aku memang aborsi dan kau tak perlu mempertanggungjawabkan apapun." Thana berusaha melepaskan diri dari cengkraman Reynold tapi pria itu semakin menguatkan cengkramannya hingga membuat Thana meringis.

"Jangan bersikap sok dewasa, aku melakukan ini agar kau tak mengambil keuntungan dengan menyebarkan fitnah diluaran sana, tapi ingat, pernikahan kita hanya pernikahan diatas kertas dan aku akan menceraikanmu setelah anak ini lahir, dan selama itu juga kau tidak boleh bertingkah." Reynold menarik tangan Thana dan mengeret koper Thana menuju mobilnya, tentu saja hal itu membuat banyak pasang mata yang memandang.

Reynold membawa Thana ke mansionnya dan mengatakan akan menikahinya dihadapan Nicholas dan Shirleen, keduanya tampak enggan tapi setelah mendengar penjelasan Reynold bahwa jika ia tidak bertanggungjawab kemungkinan besar Thana akan menyebarkan hal-hal yang merugikan mereka, untuk itu mau tak mau mereka mau menjadi wali untuk pernikahan diatas kertas bagi keduanya.

"Lalu bagaimana dengan Jenneta?" Silvia bertanya setelah mereka selesai melakukan pernikahan yang bahkan tidak sampai 10 menit, uang yang berbicara, tidak ada pernikahan suci, tidak ada gaun pengantin, tidak ada janji suci, tidak dihadapan Tuhan, tidak dihadapan publik, mereka berdua menikah hanya berwalikan Nicholas dan Shirleen, cincin emas putih simple yang bisa didapatkan Reynold dengan mudah juga hanya perlu menandatangani buku nikah, sah, keduanya sudah sah menikah sebagai suami istri.

Thana bahagia? Tentu saja tidak, Thana menginginkan hal ini? Pastinya tidak, tapi semua itu terjadi begitu cepat dan ia tidak bisa menolak lagi, yang ia pikirkan hanyalah, setidaknya ketika ia melahirkan nanti anaknya memiliki akte yang sah.

"Aku akan menjelaskannya pada Jenneta pelan-pelan." Ujar Reynold ragu-ragu, ia sendiri tak yakin bagaimana harus membicarakannya pada Jenneta tapi ia harus karna ia tak mau kehilangan tunangannya itu.

"Yah, kau harus dan pastikan bahwa ia tak membatalkan pernikahan kalian, kau berjanji akan menceraikan wanita ini setelah ia melahirkan bukan? Ku harap kau tetap menutup mulutmu rapat-rapat atau kau akan merasakan akibatnya." Shirleen mengancam Thana yang sedari tadi hanya diam, wanita hamil itu enggan merespon dan hanya diam.

Flashback end

Thana baru berhenti memainkan cincinnya saat ia merasa perutnya bergejolak, hmmm hamil memang tidak mudah, dengan langkah cepat Thana pergi ke kamar mandi untuk muntah tapi tentu saja tak ada yang keluar tapi ia langsung merasa lemas dan matanya berair, 15 menit Thana berada dalam posisi itu sebelum merasa lebih baik hingga akhirnya ia membersihkan mulutnya sebelum berjalan keluar dari kamar mandi.

Yah memang sejak mengetahui ia hamil Thana semakin menderita, maksudnya kehamilan trimester pertamanya begitu menyiksa, ini sudah memasuki bulan kedua jalan bulan ketiga namun bukannya semakin mendingan justru gejala hamil dan morning sickness-nya semakin parah, ia bahkan pernah hampir pingsan karna terus-menerus mual tapi tak mengeluarkan apapun, tenaganya habis hanya untuk mencoba memuntahkan sesuatu dan tak berhasil. 

Thana harus kuat karna ia hanya sendirian di rumah itu, tak ada seorang pun yang menemaninya, tak tau juga harus menghubungi siapa, Reynold? Semua pesan yang ia kirimkan hanya bercentang satu, panggilan yang ia buat hanya terjawab oleh operator, sepertinya pria itu memblokir nomornya, ayolah suami apa yang memblokir nomor istrinya sendiri saat istrinya sedang hamil dan ditinggal sendiri, oh Tuhan Thana lupa, hanya ia yang menganggap dirinya istri dan sudah menikah sedangkan pria itu tidak, Thana masih bisa melihat Reynold menebarkan rasa cintanya pada Jenneta di sosmed, berita-berita mengenai pernikahan mereka di akun gosip, website, surat kabar, blogs, mana saja. Yah memang tak ada yang tau jika Reynold sudah menikah dengan Thana.

Jangan tanya lagi seberapa sakit hati Thana saat ini, tapi ia berusaha menahan semuanya sendiri, ia tidak boleh lemah terlebih saat ada seorang bayi yang bergantung padanya. Thana harus sehat dan tak boleh stress, Thana mencoba melakukan itu meskipun sulit tapi ia harus karna dokter kandungannya mengatakan bahwa kehamilan Thana sangat lemah terlebih dengan Thana yang memiliki tekanan darah yang sedikit lebih tinggi diatas batas wajar sedikit, ia harus menjaga tekanan darahnya agar tidak melebihi batas wajar agar ia dan anaknya bisa baik-baik saja.

"Sehat-sehat nak didalam sana, bertumbuhlah dengan baik, kau anak yang kuat karna kau memiliki ibu yang kuat juga." Thana mengelus prlan perutnya yang sedikit mengeras itu dengan sayang, kalimat-kalimat yang Thana berikan sebenarnya bukan hanya untuk sang bayi tapi untuknya sendiri karna ia tak memiliki seorang pun yang menyemangatinya, yah tak seorang pun karna sudah semenjak menikah Thana menghilang, ia tak pergi ke kuliahannya, tidak juga ke tempat kerjanya, bisa dipastikan Felicia sedang mencarinya kalang kabut.

Apakah Thana harus bersyukur jika Felicia sedang kesibukan mencarinya disaat orangtua dan keluarganya sendiri justru tak peduli padanya? Tentu saja Thana harus bersyukur, setidaknya masih ada satu orang yang mencoba mencarinya.

TBC

Menyedihkan nggak nih?

AeilsyIr

Never be mine - Vrene Lokal (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang