Thana sejak tadi duduk di kursi menunggu namanya dipanggil untuk giliran konsultasi, ia memainkan membaca buku yang ia bawa untuk membunuh waktu karna ia tau konsultasi bersama dokter bukanlah perkara singkat, Mata Thana tak sengaja memandang ke sekitarnya dimana beberapa ibu hamil yang sedang menunggu giliran sedang ditemani oleh pasangan masing-masing atau setidaknya seorang ibu, entah ibu mertua atau ibu kandung, atau bibi, atau bahkan teman hanya ia sendiri yang sedang sendirian tanpa ditemani oleh siapapun.
Lamunan Thana terbuyarkan saat namanya dipanggil, dengan cepat ia membereskan barang bawaannya dan segera masuk keruang dokter.
"Hello Thana, bagaimana kabarmu?" Tanya seorang dokter yang sepertinya baru berusia 30an tahun.
"Baik dokter." Ujar Thana lembut sambil mengelus perutnya lembut sembari duduk di hadapan dokter wanita itu, terdapat name tag diatas meja dengan nama Dr. Elora Vijendra SpOG.
"Good, hari ini memang jadwal konsultasimu juga jadwal mengambil darah." Ujar sang dokter dengan lembut, lalu pemeriksaan pun dimulai dengan memeriksa tekanan darah Thana, sebelum diambil darahnya untuk dibawa ke lab.
"Tekanan darahmu lumayan tinggi tapi sepertinya kau menjaganya dengan baik karna hasilnya tdak berbeda jauh dengan bulan lalu, bagus Thana." Ujar dokter Elora dengan senyuman menenangkan.
"Benarkah dok?" Thana lumayan lega mendengarkan penuturan sang dokter karna ia sendiri memang sudah memiliki tekanand arah tinggi sebelum kehamilan dan saat sedang hamil tentu tekanan darahnya semakin tinggi, Thana berusaha sebisa mungkin untuk mengonttrol emosinya agar tekanannya darahnya tidak semakin tinggi yang berpotensi membahayakan anaknya.
"Iya, ini bagus, jika tekanan darahmu tetap seperti ini sampai kau lahiran kemungkinan besar untuk komplikasi dan hal-hal buruk lainnya tentu bisa kita singkirkan, apakah kau ada keluhan?"
"Tidak ada dokter, semuanya baik-baik saja hanya saja morning sickness-nya sedikit tak terkontrol, aku tak bisa makan dan minum secara teratur mekipun aku sudah mengonsumsi vitamin yang dokter berikan."
"Kemungkinan ini memang bawaan bayi, semoga saja setelah trimester pertama selesai kau tidak mengalami morning sickness yang menyiksa lagi.terus pantau dan atur emosimu okay, karna sekarang kehamilanmu baru menginjak 15 minggu, jangan lupa makan makanan sehat dan bergizi, beraktivitas sewajarnya, berolahraga yang teratur dan wajar, Aku akan membuat appointment untuk minggu ke-20-mu nanti. Pokoknya selalu ingat jika kau memiliki tekanan darah tinggi dan jika melebihi batas wajar tentu itu hal yang buruk, selalu jaga dirimu karna sekarang sudah ada janin yang hanya bergantung padamu. By the way, aku tidak melihat suamimu lagi, apakah ia masih sibuk bekerja?" Sang dokter Elora memandang Thana dengan lembut.
"Pasti dokter, aku akan menjaga kesehatanku, iya dokter, ia masih sibuk." Thana menjawab dengan wajah yang tersenyum, menyembunyikan kesedihan yang hanya ia dan Tuhan yang tau.
"Okay, see you another 5 weeks Thana."
Thana pun mengundurkan diri setelah konsultasi selama 30 menit, lumayan cepat untuk ibu muda sepertinya tapi Thana bersyukur setidaknya semuanya masih batas wajar. Thana berjalan keluar untuk membayar administrasi, ha semoga kehamilannya akan selalu lancar sehingga ia tak perlu ke dokter terlalu sering, hei ia bukan terlahir dari keluarga kaya, tabungannya selama ia bekerja 4 tahun pun memang ada tapi tentu tidak banyak, bahkan sekarang Thana sudah tidak bekerja dan tak ada pemasukkan sedangkan ia butuh banyak pengeluaran kedepannya, jangan tanya kemana suaminya, Reynold, pria itu tak pernah muncul kehadapannya, terakhir kali mereka berjumpa saat Reynold membawanya kerumah yang ia tinggali sekarang dan hanya meninggalkan kunci tanpa sepersenpun uang, bajingan? Tidak, Reynold lebih dari itu. Bukan maksud Thana mata duitan tapi ayolah, Reynold tentu tau ia bukan seorang kaya yang memiiki banyak uang sehingga tak memperdulikan ia butuuh kerja atau tidak, bahkan dikeadaannya yang hamil sekarang pun sangat tidak memungkinkan dirinya untuk bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be mine - Vrene Lokal (END)
FanfictionI saw happiness in your eyes but it's not for me or because of me and never be me, never. Not even in the past, now or in the future, it never will cause you aren't mine, and I lost something that I never had.