Part 10

764 110 18
                                    

Reynold masih duduk dibangku disebelah brankar Thana setelah dokter Elora pergi meninggalkan mereka berdua, Reynold terdiam sambil memandangi Thana yang sudah tertidur dengan tangan diinfus, matanya beralih pada gundukan perut Thana yang tertutupi selimut, dengan ragu-ragu dan perlahan Reynold menjulurkan tangannya menyentuh perut buncit Thana dan mengelusnya pelan.

Seketika Reynold merasa menjadi pria, ayah, dan suami paling jahat sedunia. Hello, emang mas Reynold, emang anda pria paling bajingan.

Kilasan-kilasan mengenai ia memarahi, menuduh, menyakiti Thana terpampang jelas dalam otaknya, otak kecilnya. Oh Tuhan, benar, ia sudah menjadi seorang bajingan untuk istri dan calon anaknya. Setidak terimanya ia mengenai kehamilan dan pernikahannya dengan Thana tak semestinya ia menelantarkan Thana begitu saja, sendirian lagi. Belum lagi kilasan mengenai bagaimana kedekatan mereka dulu juga seperti kaset berputar untuk Reynold.

Sejak mereka dekat dan menjalin kasih dulu, Thana adalah wanita yang mandiri namun juga manja secara bersamaan, Thana bisa melakukan segala sesuatu sendiri namun jika sudah berada didekatnya maka Thana akan melakukan segala sesuatu bersama Reynold, mendiskusikan semua hal, berbagi cerita, semuanya, semua hal yang terjadi dihidup Thana, semua keputusan yang diambil Thana, itu semua diambil setelah berdiskusi dengannya, untuk itu ia bertahan dengan Thana. Thana adalah wanita yang sangat cocok dengannya, mereka memiliki selera yang sama, topik yang mereka bahas juga tidak ada habisnya, ia merasa nyaman dengan Thana, jika saja ia tidak bertunangan dengan Jenneta sudah dipastikan hubungan mereka tidak serumit ini. Bukan Reynold, jika saja kau pria sejati kau pasti bisa memilih, bukan siapa yang menjadi tunanganmu dan jangan salahkan keadaan, kau sendiri yang memulai dan memperumit segalanya.

Jika ditanya apakah Reynold mencintai Thana? Tidak, belum, bahkan ketika mereka berhubungan dulu Reynold tidak mencintai wanita ini, semua hanya berawal dari rasa nyaman dan Reynold kira Thana juga merasa seperti itu, ia tiba-tiba menghilang karna Jenneta akan segera pulang setelah lulus dari sekolah permodelannya dan mereka akan melangsungkan pernikahan mereka segera, tapi siapa sangka jika Reynold-Thana-Jenneta harus berada dalam hubungan yang sulit hanya karna kesalahan Reynold. Yah ia tau ia salah tapi ia juga tak mungkin melakukan kesalahan itu jika Thana tak menginginkannya. Hey Tuan Reynold yang terhormat, Thana mencintaimu, maka ketika kalian berhubungan dulu ia tidak merasa itu kesalahan, karna ia mencintaimu, ia menggunakan seluruh hatinya, sementara kau hanya menggunakan rasa nyaman dan napsu.

Reynold memikirkan semua itu dalam diam sambil memejamkan mata tanpa menyadari jika ia telah tertidur lelap dalam keadaan duduk dan kepala yang bersandar pada brankar Thana juga tangannya yang masih memegang perut buncit Thana.

Waktu menunjukkan pukul 8 pagi saat Thana membuka matanya, ia merasakan  perutnya yang berat karna tangan seseorang, namun ia harus mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menjernihkan pandangan matanya yang kabur. Dan begitu matanya sudah bisa melihat dengan jelas ia bisa melihat seorang pria yang ia yakini adalah Reynold tengah tidur sambil memegang perutnya.

Bahagia? Tidak, demi Tuhan, Thana bahkan harus memikirkan segala kemungkinan buruk juga berdoa agar hal-hal buruk tidak terjadi padanya dan anaknya sampai Reynold bisa menemaninya disini, Thana seolah lupa bahwa ialah yang menelepon Reynold dan meminta tolong, yah Thana lupa soal itu.

Thana hendak memindahkan tangan Reynold tapi ia merasa takut, takut membangunkan pria itu, ayolah wajar Thana merasa takut, pria yang sedang tertidur ini suka memarahinya, menuduhnya dan menyakitinya untuk segala sesuatu yang ia tidak lakukan maka itu Thana hanya diam saja, tak bergerak sedikit pun, bahkan ia berusaha bernapas sepelan mungkin.

Sampai setelah menunggu 30 menit barulah Reynold bergerak, pria itu mengangkat kepalanya dan merenggangkan tubuhnya baru menyadari jika Thana telah bangun.

"Kau sudah bangun? Merasa lebih baik? Aku panggilkan dokter yah." Ujar Reynold sepelan mungkin dan dengan penuh perhatian hingga membuat Thana mengerutkan keningnya tanpa menjawab pertanyaan Reynold.

Melihat Thana tak menjawab membuat Reynold berinisiatif untuk memeriksa demam Thana dengan tangannya sendiri namun baru saja ia hendak mengenai kening Thana, wanita itu menghindar dengan wajah ketakutan juga kedua tangannya menutupi wajahnya seolah melindungi, berpikir bahwa Reynold hendak menampar atau memukulnya, hal itu membuat Reynold semakin merasa bersalah.

"Aku panggilkan dokter yah." Ujar Reynold pada akhirnya setelah terdiam beberapa detik, ia lantas memencet tombol memanggil dokter dan tak sampai 3 menit masuklah dokter Elora dengan wajah hangatnya.

"Hei Thana, bagaimana kabarmu? Merasa lebih baik?" Tanya dokter Elora penuh perhatian.

"Lebih baik dok, tapi masih merasa pusing dan lemas." Jujur Thana.

Selanjutnya dokter Elora memeriksa keadaan Thana dan ruangan itu menjadi hening.

"Tekanan darahmu semakin tinggi Thana, kau tidak bisa pulang bahkan setelah demammu turun nanti, kau tetap harus dirawat disini agar kami bisa memantau tekanan darahmu, kau bisa pulang jika seandainya tekanan darahmu sudah stabil." Jelas Elora dengan wajah sendunya.

Thana menggigit bibirnya, ia sadar pasti tekanan darahnya akan naik tapi ia tidak tau jika ia harus sampai dirawat dirumah sakit, berarti tekanan darahnya sangat tinggi dan membahayakan, oh Tuhan ia merasa bersalah pada sang buah hati, tidak seharusnya ia memikirkan hal-hal yang tak perlu, tak perlu juga ia menyelesaikan skripsinya, tak apa, tapi apa yang mau disesali lagi, sudah terjadi ia hanya bisa memperbaikinya.

"Tapi bisakah ruang inapnya diganti dok? aku tak apa jika harus berbagi dengan orang lain, kamar ini terlalu mahal." Ujar Thana dengan jujur, yah ia jelas tau kalau kamar yang ia tinggali hari ini adalah VIP.

"Tentu saja Thana, awalnya juga aku berniat membawamu ke kamar biasa tapi kakak sepupumu ini yang memaksa ingin memakai VIP room." Dokter Elora menolehkan kepalanya pada Reynold yang terdiam mematung, dokter Elora sengaja mengatakannya.

Thana terdiam, ah, bahkan saat sudah dirumah sakitpun Reynold tak mengakui bahwa ia sudah menikah, sebegitu kerasnya pria itu menjaga pertunangan dan pernikahan yang akan terjadi tahun depan dengan Jenneta.

Reynold gelisah dan panik meskipun ia hanya diam tak melakukan apapun, ia hanya berdiri dalam diam memandang perubahan wajah Thana, ia menyakiti wanita itu, lagi.

"Tak apa dok, biarkan Thana tetap berada di kamar ini, jangan pikirkan mengenai pembayarannya, semua tagihan yang diperlukan Thana akan aku tanggung." Ujar Reynold dengan tegas.

"Tak perlu dok, seorang kakak sepupu tidak berkewajiban menanggung biaya adik sepupunya yang sudah menikah." Ujar Thana tanpa ragu dan Reynold merasa seperti sebuah pedang samurai menusuk jantungnya.

Elora bahkan menunjukkan smirk-nya begitu melihat perubahan wajah dan ekspresi Reynold saat mendengar perkataan Thana, "Tenang saja Thana, aku akan mengurus semuanya. Kau cukup hanya berkonsentrasi untuk menurunkan tekanan darahmu agar kau dan bayimu bisa sehat. Jangan terlalu khawatir untuk yang lainnya." Ujar Elora menenangkan Thana, dokter cantik itu juga tidak mungkin membiarkan Thana berbagi kamar dengan pasien yang lain, ia tentu akan mencarikan kamar terbaik untuk Thana tanpa mengambil sepeser pun uang dari wanita hamil itu, ia sudah menceritakan masalah Thana dengan sang suami, Alvaro, dan emreka beerdua setuju untuk membantu Thana.

Masih ada orang baik didunia ini Thana, tenang saja, meskipun itu bukan orangtuamu, keluargamu, suamimu, mertuamu, temanmu. Masih ada orang lain, tidak semua orang jahat padamu, Tuhan tidak tidur, semua hanya butuh waktu, tenang saja.


TBC

Kemungkinan besar besok sama lusa nggak bisa update karna ada urusan, tapi aku usahain update, nggak janji bisa double up kayak biasa dan mungkin juga kalo up part ny nggak panjang. Mohon maklumi yah. Enjoy love ❤️

AeilsyIr

Never be mine - Vrene Lokal (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang