Reynold membawa Thana dan Eva ke taman, ia hendak membawa mereka ke kebun binatang namun Eva terlalu kecil untuk bisa menikmati waktu di kebun binatang, ajdi mereka hanya berpiknik di taman.
Thana tak perlu repot-repot menyiapkan segala sesuatu karna Reynold sudah menyiapkannya, ia hanya perlu menikmati waktu mereka bersama, sangat terlihat bahwa Reynold sangat menyayangi anak mereka.
Entah mengapa Thana jadi merasa sangat kejam jika memisahkan papa dan anak itu, Reynold sama sekali tak pernah mengalihkan pandangannya dari Eva, sangat terlihat begitu mencintai balita yang baru belajar balik badan itu, Thana merasa hatinya diremas, apakah ia sudah mengambil keputusan yang benar? Apakah ia benar-benar harus healing atau harus tetap berada disamping Eva dan Reynold?
Namun lamunan Thana terbuyar begitu saja saat sebuah suara yang familiar namun juga asing secara bersamaan memanggilnya dari kejauhan, Thana mencari-cari sumber suara di sekitaran taman, begitu juga Reynold yang sedang menggendong Eva, keduanya mencari wanita yang memanggil Thana.
Mata Thana menyipit saat melihat sepasang pria dan wanita yang sedang berlari kearah mereka, ah, Thana tau siapa mereka.
"Kak Thana." Sapa Chelsea Wijaya, adik Thana yang sedang bersama kekasihnya, Rafael Valentino.
Thana tak pernah membenci Chelsea, bagaimana pun wanita dihadapannya ini adalah adiknya, tak peduli seberapa keluarganya lebih menyukai Eci daripadanya, tetap saja Thana menyayanginya.
"Eci." Panggil Thana pelan dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
"Aku merindukanmu, kau pergi tanpa memberitahuku, bahkan papa dan mama enggan memberitahuku." Eci langsung menubruk tubuh Thana dengan pelukan penuh kerinduan.
Thana membeku sebentar, ia tak pernah begitu dekat dengan Eci, tapi ia tau Eci menyayanginya juga, meskipun wanita ini sering semena-mena pada Thana, tapi Thana pikir itu karna perlakukan orangtua mereka, hingga membuat Eci menjadi wanita manja dan selalu mendapatkan apapun yang ia mau, dengan perlahan Thana memeluk tubuh ramping adiknya.
Keduanya berpelukan beberapa saat, bahkan Eci terlihat sudah menangis dalam pelukan kakaknya, tubuh wanita itu bergetar dan terdengar suara isakan, Thana bahkan harus menepuk punggung adiknya sesekali untuk menenangkan. Thana tidak membenci Eci, tidak sedikit pun, bahkan ketika adiknya mengambil Rafael darinya, ia juga tidak benci, ia hanya merasa marah dan iri, hanya itu.
"Aku mencarimu kemana-mana, bahkan aku menanyakannya pada Kak Feli, tapi dia juga tidak menjawabku, kau menghilang tanpa kabar, meninggalkanku sendirian. Aku baru mendapatkan kabar saat Jenneta mengatakan ia melihatmu di pesta keluarga Vijendra." Isak Eci dalam pelukan kakaknya.
"Hei, jangan menangis, aku sudah disini." Ujar Thana yang memeluk Eci semakin erat.
Eci melepas pelukannya saat mendengar suara bayi menangis, matanya langsung jatuh pada seorang pria tampan yang ia kenali sebagai Reynold Atalaric, tunangan dari Jenneta Jane, sahabatnya sedang menggendong seorang bayi gembul perempuan.
Reynold terlihat menenangkan Eva yang sudah rewel dalam gendongannya.
"Sepertinya Eva lapar." Ujar Thana pelan lalu mengambil botol susu yang berisi asi-nya yang selalu hangat didalam bottle warmer lalu memberikannya pada Reynold, membiarkan pria itu memberi asi pada Eva.
Semua hal itu tak lepas dari pandangan Eci dan Rafael, airmata Eci pun sudah hilang entah kemana berganti dengan mata membulat dan wajah shock.
"Katakan bahwa aku berkhayal, katakan kalau kakak menghilang karna sedang hamil anak dari Reynold." Ujar Eci pelan sambil menatap lekat-lekat Eva dan Reynold, dalam sekali tatapan Eci bisa langsung sadar bahwa wajah Eva sangat mirip dengan Reynold, tapi juga ada campuran wajah kakaknya disana.
Eci berbalik memandang sang kakak karna wanita itu tak memberikannya respon.
"Eva, anakku dan Thana. Thana tidak menghilang, tapi ia diusir orangtuamu." Bukan Thana yang menjawab namun Reynold.
"Kakak, aku butuh penjelasanmu. Semua, kau juga." Eci memang terkenal dengan mulut pedasnya berbeda dengan Thana yang lembut, Eci menunjuk Reynold dengan tajam, ia butuh penjelasan karna setaunya pria ini tunangan dari Jenneta Jane, sahabatnya, lalu sekarang ia baru tau bahwa Rey dan kakaknya memiliki anak, pria ini telah menyakiti 2 hati wanita yang berharga dihidupnya, kakaknya dan sahabatnya.
Akhirnya Thana pun menceritakan apa yang terjadi pada Eci, mulai dari pertama kali ia mengetahui ia hamil, memberitahu Reynold, keluarganya dan keluarga Reynold, diusir oleh orangtuanya, dan sebagainya. Eci dan Rafael hanya diam mendengarkan, membiarkan Thana menyelesaikan ceritanya, Eci menggenggam erat tangan sang kakak sementara matanya menghunus tajam pada Reynold yang duduk dihadapannya, Eva sudah diletakkan kedalam stroller, karna bayi gembul itu sudah tidur.
"Jadi karna kau bosan dengan pertunanganmu dan Jenneta kau memanfaatkan kakakku?" Eci memandang tajam Reynold, namun belum sempat Reynold menjawab tubuhnya sudah diterjang oleh Eci.
Jika kalian berpikir terjangan yang dilakukan Eci adalah berupa tendangan atau jambakan, salah. Eci meninju rahang Reynold hingga membuat pria itu terjungkal diatas rumput lalu tanpa basa-basi Eci duduk diatas tubuh Reynold, kembali menghajarnya dengan brutal, Reynold bahkan belum sempat untuk melakukan perlindungan pada wajah tampannya karna Eci bergerak dengan cepat. Setelah merasa cukup Eci bangkit dari tubuh Reynold dan menginjak leher Reynold menggunakan sepatu sneaker-nya.
"Kau tak berencana menghentikan Eci?" Tanya Rafael pada Thana yang duduk tak jauh darinya, keduanya hanya memandang Eci yang menghajar Reynold.
"Tidak, aku tak bisa menghajar Reynold, biarkan Eci yang melakukannya, setidaknya dengan begitu aku tau bahwa Eci ada disisiku dan berpihak padaku." Sahut Thana pelan.
"Eci selalu ada dipihakmu Thana." Jawab Rafael.
"Kau pria bajingan yang ingin kubunuh dengan tanganku sendiri tapi sepertinya aku harus menahannya, membuatmu mati dalam waktu dekat bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Beraninya kau mempermainkan hati kakakku, beruntungnya kakakku sudah bercerai darimu." Ujar Eci dengan begitu dingin dan menatap Reynold seolah ia bisa membunuh pria itu dengan tatapannya.
Wajah Reynold sudah babak belur oleh hajaran Eci, ia bahkan tidak sempat mengaduh, mana mungkin ia mengaduh, mau ditaruh dimana wajahnya, dihajar oleh wanita, dihadapan Thana dan Rafael.
TBC
AeilsyIr
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be mine - Vrene Lokal (END)
FanfictionI saw happiness in your eyes but it's not for me or because of me and never be me, never. Not even in the past, now or in the future, it never will cause you aren't mine, and I lost something that I never had.