Reynold memandang Thana yang sedang menggendong Eva didadanya menggunakan kain khusus, Reynold benar-benar hancur saat ini, perceraiannya dengan Thana sudah terjadi, saat ini pengacaranya sedang berbicara dengan Thana, memberitahu mantan istrinya itu apa-apa saja yang ditinggalkan Reynold untuknya, kompensasi perceraian dan harta gono-gini.
Reynold memberikan uang sebesar 5M untuk Thana dan Eva, juga ia memiliki tanggungjawab untuk menafkahi Eva sampai berumur 18 tahun sebesar 25juta per bulan, juga rumah yang ditinggali Thana akan menjadi milik Thana sepenuhnya. Reynold bahkan hendak memberikan lebih pada Thana dan Eva tapi wanita yang telah menjadi mantan istrinya itu menolak.
"Thana, apakah kita benar-benar sudah bercerai?" Tanya Reynold tiba-tiba hingga membuat pengacaranya yang sedang berbicara harus menghentikan pembicaraannya.
"Ya, kau sudah mendengar perkataan hakim tadi, kita sudah resmi bercerai." Jawab Thana tanpa merubah ekspresi maupun intonasinya.
"Apakah aku masih bisa bertemu dengan Eva?" Reynold memandang Eva yang sedang tertidur di dada mamanya.
"Ya, aku tak melarangnya, bagaimana pun kau papanya." Thana cukup dewasa untuk hal ini, ia tak mungkin melarang Reynold untuk bertemu dengan Eva.
Tapi jika Reynold boleh jujur bukan hanya itu yang ia butuhkan, ia butuh Thana-nya, untuk tetap berada disisinya, menjadi miliknya, istrinya, dunianya, Rey butuh Thana tapi wanita itu tak membutuhkannya lagi setelah semua hal yang Rey dan keluarganya lakukan.
Rey kembali diam setelah mendengarkan jawaban Thana, memperbolehkan pengacaranya untuk kembali membuka suara, selama hampir 1 jam Thana berada di ruangan Reynold bersama pengacaranya, mereka membicarakan banyak hal terkait harta gono-gini dan waktu Reynold untuk melihat Eva, selama itu juga hanya Eva yang berbicara bersama pengacara, sementara Reynold, pria itu hanya diam sambil menatap 2 perempuan yang paling berharga dalam hidupnya yang sekarang sudah menjauh darinya, menyimpan semua kenangan Thana dan Eva yang berada dihadapannya, merekam dengan otak dan hatinya, karna Reynold yakin setelah keluar dari ruangan ini ia akan sulit melihat kedua perempuan itu meskipun Thana tak melarangnya untuk melihat Eva.
"Baiklah jika begitu sepertinya tidak ada lagi yang perlu dibahas." Ujar pengacara Reynold yang menyadarkan Reynold.
Thana menganggukkan kepala seraya tersenyum kecil tak lupa mengucapkan terima kasih setelah itu pengacara Reynold pun mengundurkan diri meninggalkan keluarga kecil yang baru saja bercerai itu.
Thana merapikan barang bawaannya, semenjak menjadi ibu barang bawaan Thana menang sangat banyak, mulai dari baju bayi, wet wipes, minyak kayu putih, nappy cream, botol susu, susu freezer bersama cooler bag, pompa susu, dan lain-lainnya belum lagi dokumen-dokumen perceraiannya. Lalu setelah semuanya selesai Thana pun berdiri.
"Aku pamit pulang, jaga dirimu baik-baik Rey." Ujar Thana pelan sambil menatap wajah Reynold.
"Aku antarkan yah?" Usul Reynold karna sejujurnya ia belum mau berpisah dengan Thana dan Eva, mengantar pulang hanyalah modusnya saja agar bisa lama-lama bersama Thana.
Thana sepertinya paham akan kemauan Reynold, untuk itu ia mengangguk, Thana masih punya hati kok, ia mengerti Reynold belum rela pisah dari Eva.
Melihat respon Thana membuat Reynold dengan cepat bangkit dan meraih tas yang Thana rapikan tadi, lalu hendak meraih tangan kanan Thana tapi wanita itu menghindar hingga akhirnya mereka hanya berjalan bersisian keluar dari ruangan Reynold.
Sejujurnya Thana merasa risih dengan mata pegawai Reynold yang memandangnya penuh tanya sejak awal ia memasuki gedung bersama Reynold dan pengacara pria itu, apalagi Thana menggendong seorang bayi mungil, mereka pasti sedikit banyak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan atasan mereka, tapi mereka tidak berani bertanya dan alhasil hanya bisa menatap Thana dan Eva.
———
Reynold masih berada di rumahnya dan Thana, ia enggan pulang, ia masih betah memandangi Eva yang tertidur lelap dalam bekapan sang ibu sementara Thana sedang sibuk melihat resep-resep yang bisa ia pakai untuj membuat kue lagi, meskipun Reynold sudsh memberikannya tunjangan yang cukup, tetap saja ia harus mencari penghasilan.
"Kau tak mau pulang?" Tanya Thana yang masih sibuk melihat buku resep tanpa memandang Reynold.
"Bolehkah aku mengingap disini?" Tanya Reynold pelan-pelan.
"Untuk apa?"
"Aku masih ingin bersama Eva dan kau."
"Pulanglah Reynold, hubungan kita sudah selesai, lagipula apa kata orang lain saat melihat kau dan aku masih bersama saat kita sudah bercerai."
"Tapi, tapi aku masih ingin bersama Eva." Reynold masih tak ingin pergi meskipun Thana sudah mengusirnya.
"Besok pun kau masih bisa datang untuk melihat Eva. Pulanglah, aku sedang ingin sendiri."
"Lebih baik aku temani daripada kau sendiri, lagipula para maids sudah pulang." Memang benar maids di rumah Thana hanya akan bekerja sampai jam 7 malam kemudian mereka akan pulang dan kembali besok pukul 7 pagi.
"Aku bisa melakukannya sendiri, bersama denganmu membuatku kembali mengingat hari dimana aku harus melahirkan lebih cepat karna kau meninggalkanku demi Jenneta." Jawab Thana dengan tenang, meskipun ia mengatakan sudah memaafkan Reynold tapi tetap saja rasa sakit itu tetap ada, apalagi ssat Reynold berjuang untuk tetap bersamanya disaat semua sudsh terlambat.
Reynold terdiam mendengarkan jawaban dari Thana, ia tak ingin jauh dari Thana dan Eva, dan sekarang ia sedang berusaha memperbaiki semuanya meskipun sudah sulit, tapi ia tetap mau berjuang untuk tetap bersama Thana dan Eva, apapun yang terjadi, mau seberapa sering dan sakit Thana mengusirnya ia tak akan menyerah, begitulah kira-kira isi kepala Reynold yang hanya secuil otaknya itu.
"Maaf, baiklah jika begitu, aku pulang, besok aku akan datang lagi." Reynold mendekatkan wajahnya pada Eva dan mencium kening putri kesayangannya yang sedang terlelap di dekapan sang mama.
"Good night sayang, besok papa datang lagi yah, Eva baik-baik sama mama. I love you." Ujar Reynold dengan penuh kelembutan, lalu memandang Thana yang menjaga jarak dengannya saat ia sedang dekat dengan Eva tadi.
"Aku kembali besok, jangan terlalu lelah. I love you." Reynold dengan berani menyentuh puncak kepala Thana dengan sayang, tapi Thana tak merespon apapun, tapi Reynold boleh tersenyum kecil karna Thana tak menghindar saat ia menyentuh puncak kepala mantan istrinya itu.
TBC
Cerai deh. Kira-kira mau dibikin happy ending atau sad ending?
AeilsyIr
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be mine - Vrene Lokal (END)
FanfictionI saw happiness in your eyes but it's not for me or because of me and never be me, never. Not even in the past, now or in the future, it never will cause you aren't mine, and I lost something that I never had.