Thana, Eva dan Reynold tengah bersantai diruang tamu apartment baru mereka, Reynold memang membelikan rumah untuk Thana dan Eva namun letaknya lumayan jauh dari sekolahan Eva hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk membeli apartment baru saja yang letaknya ditengah kota sehingga bisa mudah diakses untuk ke sekolahan Eva maupun kantor Reynold, Thana sendiri tidak keberatan karna baginya yang penting rumahnya aman, Eva bahagia maka ia pun bahagia.
Eva tengah duduk dipangkuan papanya sambil menonton film despicable me sementara Thana mau tak mau duduk disamping Reynold yang memeluk pinggangnya dengan posesif, yah memang jika dihadapan Eva mereka akan bertingkah seolah mereka adalah pasangan paling harmonis sejak dulu, dan Thana juga sadar bahwa Reynold mempergunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin.
Pria itu menunjukkan rasa cintanya pada Thana bahkan bisa membuat seorang Eva cemburu dan kadang merasa illfeel dengan perlakuan sang papa pada mamanya, meskipun sebenarnya Eva bangga akan hal itu, seolah menunjukkan bahwa apa yang dibicarakan teman-temannya tak benar bahwa kedua orangtuanya pisah rumah karna sudah bercerai.
"Besok mama ingin kita kerumah mereka, ada acara kumpul keluarga." Ujar Reynold sambil mengelus pinggang ramping milik Thana. "Jangan khawatir, mereka pasti tidak akan berani macam-macam denganmu." Lanjut Reynold saat merasakan ketegangan yang Thana rasakan.
Reynold sendiri paham bahwa pastinya Thana tidak begitu nyaman berada diantara kedua orangtuanya, terutama sang mama setelah apa yang sudah pernah mereka lakukan pada Thana, namun dengan berjalannya waktu sang mama sudah paham dan sangat menyesali apa yang pernah ia lakukan pada Thana, mereka sekarang bahkan sangat segan pada Thana.
"Besok kita akan bertemu kakek dan nenek?" Tanya Eva dengan wajah sumringah.
"Ya, besok kita akan ke tempat kakek dan nenek, Eva merindukan mereka?" Sahut Reynold pada putrinya.
"Sangat, kakek dan nenek jarang datang kerumah jika bukan bersama papa, padahal Eva juga ingin bermain bersama mereka." Ujar Eva yang tanpa disadari membuat Thana merasa bersalah karna secara tak langsung mereka tak bisa bermain dengan Eva karna segan pada Thana.
"Benarkah? Baiklah jika begitu mulai sekarang kakek dan nenek akan lebih sering datang untuk bermain denganmu, atau papa dan mama bisa mengantarmu ke rumah kakek dan nenek." Saran Reynold.
"Benarkah? Papa janji?" Eva mengeluarkan jari kelingkingnya yang mungil untuk membuat perjanjian dengan papanya yang disambut antusias oleh Reynold juga.
Lalu setelah perjanjian itu mereka kembali memfokuskan diri mereka untuk menonton.
"Ayo, papa antar ke kamar." Reynold menggendong tubuh Eva setelah putrinya itu mendapatkan ciuman selamat malam dari sang mama.
"Tidur yang lelap, besok kita akan bertemu kakek dan nenek. Papa love you Eva." Reynold menidurkan Eva dikasur, menyelimutinya sebelum mencium kening putri kecilnya dengan sayang.
"Goodnight papa, I love you." Sahut Eva dengan suara pelan karna sudah mengantuk.
Reynold mengelus penuh kasih puncak kepala Eva sebelum mematikan lampu dan keluar dari kamar putrinya, ia melihat sekitaran dan tak terdapat Thana sama sekali, ia berasumsi bahwa Thana pasti sudah berada didalam kamar, untuk itu Reynold segera melangkahkan kakinya ke kamar dan benar saja, ia melihat Thana baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidur yang membuat Reynold mendecih.
"Kau mempermainkanku Thana?" Tanya Reynold tanpa basa-basi sambil menghampiri Thana.
"Ha?" Thana tentu saja tak mengerti dengan apa yang ditanyakan Reynold.
"Kau mempermainkanku." Ujar Reynold, jika tadi dalam bentuk pertanyaan maka sekarang sudah menjadi pernyataan.
Thana tanpa sadar mengeluarkan ekspresi bodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never be mine - Vrene Lokal (END)
Fiksi PenggemarI saw happiness in your eyes but it's not for me or because of me and never be me, never. Not even in the past, now or in the future, it never will cause you aren't mine, and I lost something that I never had.