🧢🧢🧢
"Aku izin ke rumah Harun, ya."
"Loh, kenapa ngedadak banget? Kamu gak mau obatin luka dulu?"
"Gampang itu mah."
"Kamu sering banget ngegampangin. Aku liat muka Mas Ari aja ngeri, gimana muka kamu. Sini vidcall, mau liat mukamu parah atau enggak."
Ponselnya bergetar.
Angga langsung menggeser tombol panggilan berwarna merah, dia tak ingin sang istri melihat wajahnya yang babak belur seperti ini. Lebam biru di pipi, bibir sobek dan mengeluarkan darah lalu pelipis yang tergores.
Ya, bisa dibilang yang lebih parah tuh Ari, sebab dari segi taktik Anggalah yang menang. Tapi tetap saja tenaga yang dimiliki Ari tidak boleh diremehkan, buktinya saat mereka bertanding, kekuatan keduanya hampir seimbang.
"Kok gak diangkat?!!"
Suara Andine terdengar kesal bercampur khawatir.
"Aku gak parah sampe muka ancur atau patah tulang kok. Begini mah biasa aja. Kamu gimana, ada barang yang ketinggalan gak di rumah? Biar aku anter besok pagi. Mainan Az ada yang kurang? Spidermannya dia dibawa gak?"
"Kamu, tuh! Aku lagi khawatir juga masih bilang biasa aja! Aku panik pas pulang liat Mas Ari mukanya lebam-lebam, katanya abis duel sama kamu." Suara Andine sedikit gemetar, tapi wanita itu masih tetap mengomel. "Duel gara-gara apa sih?! Duel gara-gara kalah bola? Alasan gak jelas! Coba sekarang kamu kasih tau alasan yang masuk akal dikit."
Angga tersenyum saat Harun datang dengan minuman cangkir sebagai ucapan terima kasih. Temannya itu duduk di sofa tunggal, tampak menyimak obrolannya dan sang istri yang tengah berbincang via telepon.
"Udah tenang aja. Kamu kan ke rumah Mas Ari niatnya mau healing, sekalian ngajak Az nginep biar bisa main sama Shena. Ajak Az ke taman rekreasi, mumpung besok tanggal merah. Aku ganti harinya pas hari Sabtu, jadinya besok masuk kerja. Maaf ya gak bisa nemenin kamu, ini aku ke rumah Harun bentaran doang, cuma ngopi abis itu pulang."
"Obatin dulu itu lukanya!! Tau gini mending gak usah ke rumah Mas Ari. Kalian apaan banget sih? Dikira tonjok-tonjokkan begitu keren?! Nyari penyakit aja. Mas Ari ditanyain malah ngeles aja, kamu juga ditanyain malah gak mau jawab. Kesel banget aku."
"Yauda yaaa, Yang. Aku tutup teleponnya. Ada Harun nguping, males akunya. Ya udah ya, selamat menikmati hari libur bersama Az ya, Cantik," kata Angga berusaha mempersingkat obrolan mereka. "I love you more than you know. Mwaaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkiel's Appa
General FictionStart 25 Februari 2020 - Repbulished 02.10.2023 NOTE ! "krn sebelumnya tidak ada prolog, trs aku tambahin prolog jd mempengaruhi viewer sm vote ya per-chapter ya. jd ngacak gitu ehehe. tp ga berpengaruh sih, yg penting alurnya tetap rapih." ❝Besar n...