Part 18 - Hukuman

39 9 0
                                    

(Arabela POV)

Damien menarikku tanpa sepatah kata apapun. Sejak awal kami berjalan menuju kamarku, tidak ada percakapan di antara kami. Aku maupun Damien, kami hanya berjalan bersama.

Setibanya kami di depan kamarku, aku pun segera membuka pintu dengan malas. Sebenarnya aku masih ingin bersama dengannya, tapi rasa takut dan bersalahku masih memimpinnya. Jadi lebih baik hari ini cukup sampai di sini.

Ceklek!

"Kalau begitu aku masuk dulu-"

Kalimat ku terputus ketika melihat Damien justru mengikuti ku masuk ke dalam kamar. Ia masuk begitu saja, melewatiku yang masih terdiam di dekat gagang pintu, bermaksud untuk menutupnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku.

Damien hanya melewatiku begitu saja dan memilih untuk duduk di sofa yang terletak di dekat jendela. Ia lalu menatapku dan melambaikan tangannya, menyuruhku untuk duduk di sampingnya.

Apakah aku akan melewati persidangan tahap dua.

Ceklek!

Setelah menutup pintu kamar, aku mulai berjalan dan duduk di sampingnya. Awalnya ku kira dia akan akan menghukumku. Tetapi tebakanku salah.

"Apa alasanmu pergi ke sana?" tanyanya.

Sebenarnya aku tidak ingin mengatakannya. Karena bagaimanapun itu, aku saat ini berada di dalam misi yang diberikan sir Volton. Tapi jika itu Damien, ku rasa tak masalah.

"Aku ingin tahu kehidupan Kerajaan Urora."

"Kenapa."

"Aku ingin mencari tahu sejarah keempat kerajaan."

"Alasannya?"

"..Kau tahu kan, kalau aku bukan dari sini. Aku bukan bagian dari Kerajaan Barat. Bahkan aku bukan bagian dari bumi yang saat ini aku injaki. Tempat ini.. semua asing bagiku."

Akhirnya aku mengatakan seluruh kekhawatiranku selama ini padanya.

"Aku ingin mengetahui tempat seperti apa yang sekarang aku tinggali." sambungku

"Apa yang ingin kau tahu."

"Semuanya. Aku ingin tahu semuanya."

Ia sempat terdiam mendengar jawabanku.

"Buku-buku itu, apa tidak ada jawaban dari sana?" tanyanya.

Memang perpustakaan kastil Kerajaan Barat sangat luas dan memiki buku yang sangat banyak. Tapi seberapa keras pun aku mencari, aku tidak akan pernah menemukan informasi seperti yang Elves tadi ceritakan.

"Kau bisa mencari tahu semuanya di sini. Tidak perlu pergi ke luar."

"Tidak semua hal ada di buku, Damien.. "

"Buku adalah segala informasi ku selama ini" balasnya.

"Iya kau benar. Tapi, terkadang ada yang lebih yakin untuk menyimpan informasi mereka sendiri daripada menyebarluaskan informasi itu ke publik."

Buku adalah sumber segala informasi itu memang benar. Tapi jika mengingat rahasia yang Elves dan raja Eldof simpan selama ini, bukankah itu artinya informasi tersebut tidak ada di buku manapun.

"Bagaiamana jika itu kau.." tanyaku padanya.

"....Aku kenapa."

"Bagaimana jika aku ingin tahu tentangmu."

"Aku sudah pernah memberimu buku tentangku."

"Bukan itu, Damien. Aku ingin tahu tentangmu sebagai Damien. Bukan sebagai Demon dan putra dari raja Dominic."

Arabela Descendants [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang