21+
"Hei gadis gila. Cepat lakukan apa yang kuperintahkan."
Jaemin benar benar membuat hari hari Yena penuh dengan kekesalan.
Yena, seorang gadis yang menanggung semua beban di pundak nya harus berurusan dengan laki laki dingin yang sulit ditebak.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
"Selamat pagi Pak." sapa seorang karyawan didepan pimpinan perusahaan yang terbilang masih sangat muda.
Dengan langkah yang mantap. Wajah datar dan angkuh Na Jaemin mendominasi setiap orang disekeliling nya. Membuat setiap orang melihat nya segan.
"Sekretaris Lee. Apa jadwalku hari ini?"
Sekretaris Lee mengecek Tab yang ada ditangan nya sembari mengimbangi langkah Jaemin didepan nya.
"Hari ini anda janji makan siang bersama pimpinan dari perusahaan Choi Universe. Lalu rapat dengan dewan direksi terkait peluncuran prodak baru." ucap Sekretaris Lee sembari mengikuti Jaemin memasuki lift.
"Emm. Kosong kan jadwalku setelah sore hari. Aku ada kepentingan."
"Baik, Pak"
Di usia nya yang menginjak 28 tahun Na Jaemin telah menjadi CEO di perusahaan nya. Dia memang merintis nya sejak masih di bangku kuliah. Tanpa campur tangan dari ayah nya.
Ia memimpin perusahaan dibidang produk makanan. Jelas karena hoby nya yang suka memasak membuat nya sering bereksperimen membuat berbagai jenis makanan.
Jaemin dan sekretaris nya keluar dari lift. Namun langkah Jaemin terhenti sesaat mengingat sesuatu.
"Siapkan uang cash untuk saya." ucap nya sedikit menoleh membuat sekretaris Lee mengernyit. Lalu melanjutkan langkah nya kembali.
"Tumben sekali anda meminta uang cash. Biasa nya anda cukup membawa blackcard saja." ucap sekretaris Lee sedikit heran.
"Hanya ingin saja." ucap Jaemin sambil duduk di kursi kebesaran nya.
"Baik pak."
Tringgg. Tringg.
Ponsel milik Jaemin berdering. Senyum tipis terlihat saat Jaemin mengetahui siapa yang menelpon nya.
"Hemm."
"Chagiya. Kau sudah ke kantor?"
"Emm. Aku sedang dikantor."
"Kita jadi untuk acara nanti malam?"
"Tentu saja. Nanti aku datang menjemputmu."
"Neee"
Tuutt.
Jaemin menatap ponsel nya tanpa ekspresi lalu menyimpan nya ke meja kerja di hadapannya.
"Bawakan berkas yang harus aku periksa."
"Baik, Pak." ucap sekretaris Lee lalu berlalu meninggalkan Jaemin. . . . . Yena berjalan menuju halte bis setelah mengajar les Jisung yang baru saja selesai.
