4

1K 41 0
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || I'm not the first
~

 Na || I'm not the first~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~
.
.
"Kenapa dengan wajahmu? Bukan kah kemarin memarnya hanya sedikit."

Ibu Jisung terlihat khawatir dengan keadaan Yena.

"Aniyo Nyonya. Saya tidak apa apa." elah Yena.

"Saya akan mengobatimu dulu baru saya merias wajahmu."

Nyonya Park berjalan meninggalkan Yena dikamar nya untuk mencari kotak P3K.

"Aww."

Yena meringis saat ibu Jisung mengobati salep pada ujung bibir Yena yang terlihat memar dan sedikit luka.

"Luka nya akan segera sembuh. Ini bawa salep ini. Dan oleskan saat dirumah."

Ibu Jisung memberikan salep pada Yena.

"Nah. Ayo mulai merias."

Dengan telaten dan teliti ibu Jisung mendandani Yena sedemikian rupa. Memoleh kelopak mata nya. Pipi. Sampai bibir tipis nya.

Ini sangat menyenangkan bagi Yena. Ia teringat lagi dengan mendiang ibu nya.

"Nah. Sudah cantik. Tinggal menata rambut lalu berganti pakaian saja." ucap Nyonya Park.

Setelah beberapa kali Yena berganti pakaian. Akhirnya nyonya Park menemukan pakaian yang cocok untuk Yena.

 Akhirnya nyonya Park menemukan pakaian yang cocok untuk Yena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dress sederhana berwarna hitam perpaduan abu abu. Terlihat anggun digunakan Yena.

"Wahh. Yena cantik sekali. Kamu mirip sekali dengan saya waktu masih muda dulu."

Yena merasa dia berubah saat berkaca. Benar benar seperti bukan diri nya.

Yena memang tak pernah berdandan. Pakaian nya pun kebanyakan hanya celana dan atasan. Jauh dari kata feminim.

"Nyonya. Apa ini tidak apa apa? Saya menggunakan barang barang anda."

Yena merasa tak enak dengan kebaikan ibu Jisung.

1. Mr. Na || I'm not the first 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang