Selamat membaca...
Mr. Na || I'm not the first
~.
..
...
....
...
..
.
Setelah pertemuan dan perbincangan panjang dengan Jaemin. Jeno segera pergi.Wajah nya sedikit lebam sepertinya telah terjadi sesuatu dengan Jaemin tadi.
"Aish. Sialan."
Jeno mengumpat. Kekesalan memenuhi isi kepala nya.Jeno mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi. Ia segera pergi menuju kantor milik Yena.
Entah apa yang akan dia lakukan.Ia segera menuju resepsionis untuk menanyakan keberadaan gadis itu.
Namun ternyata dia sedang tak dikantor. Yena sedang pergi keluar.
"Aish. Kemana dia. Merepotkan saja."
Umpatan demi umpatan jelas keluar dari mulut Jeno.Namun karena bingung harus kemana Jeno memutuskan untuk kembali lagi ke kantor Yena besok.
Jeno pergi mengendarai mobil nya. Ia segera pergi menuju tempat yang sedikit agak jauh dari perkotaan. Tidak terlalu pelosok.
Terlihat gerbang hitam yang terbuat dari kayu menjulang tinggi terbuka lebar. Jeno segera memarkirkan mobilnya ke dalam.
Ia berjalan menyusuri koridor sebuah rumah dengan gaya kuno khas tradisional namun tetap mengusung tema modern.
Selama ini dia tinggal disana. Sendiri. Ia memutuskan untuk tak satu atap dengan Donghyuk. Apalagi setelah Donghyuk diresmikan sebagai pemimpin dari perusahaan milik sang paman.
Jeno memasuki sebuah ruangan tertutup bahkan tak ada celah maupun cahaya yang masuk. Dengan segera Jeno menyalakan lampu ruangan itu.
Ada sebuah papan besar dihadapan nya. Berisi foto foto dan beberapa berkas yang menempel disana. Dari mulai foto Jaemin, Yena, Lia, Donghyuk sampai Mark dan Doyoung.
Entah apa yang sedang pemuda ini rencanakan. Entah apa yang akan dia perbuat.
Jeno merogoh saku celana lantas tengah menghubungi seseorang.
"Akan aku selesaikan besok."
Tuuuttt..
Jeno melempar sembarang ponsel nya lantas menarik salah satu foto dari papan tulis itu.
Ia tersenyum miring. Lantas meremas foto itu.
.
.
.
.
.
Yena dan Mark baru saja kembali setelah makan siang. Semakin lama nafsu makan Yena semakin menurun. Badan nya terasa semakin melemah. Ia selalu mudah lelah."Ini."
Mark memberikan sebuah jus buah persik pada Yena.Tanpa rasa curiga Yena menerima jus itu.
"Gomawo."Mark mengangguk.
Mereka tampak sering pergi berdua akhir akhir ini. Perhatian Mark mulai berlebihan. Yena pun mulai merasakan hal itu. Namun, ia tak mau berpikir terlalu jauh. Ia pikir Mark baik hanya sebagai rekan kerja saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Mr. Na || I'm not the first 🔞
Romansa21+ "Hei gadis gila. Cepat lakukan apa yang kuperintahkan." Jaemin benar benar membuat hari hari Yena penuh dengan kekesalan. Yena, seorang gadis yang menanggung semua beban di pundak nya harus berurusan dengan laki laki dingin yang sulit ditebak. ...