34

465 29 0
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || I'm not the first
~
.
.
.
Yena memasuki sebuah rumah  semi tradisional. Rumah yang terlihat modern tapi masih ada sentuhan ala rumah China.

Rumah ini terasa sejuk dan nyaman. Entah seperti apa orang yang menempati tempat senyaman ini. Namun hanya sepi yang terasa. Tak ada hiruk pikuk seperti tanda kehidupan.

Yena dan Doyoung pun berjalan mendekati pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yena dan Doyoung pun berjalan mendekati pintu. Yena celingukan melihat ke segala arah. Dia tentu saja asing karena baru pertama kali ke sini.

Doyoung membuka pintu perlahan. Lantas mempersilahkan Yena masuk lebih dulu. Yena hanya menatap Doyoung dengan bingung. Mana bisa mereka masuk tanpa permisi.

"Tenang. Nona masuk saja."

Dengan langkah ragu Yena memasuki rumah yang tampak sepi itu.

"Silahkan anda duduk disini. Saya akan panggilkan pemilik rumah." ucap Doyoung saat menggiring Yena duduk disofa putih diruang tamu itu.

Dengan melihat sekeliling dan tampak ragu, Yena pun duduk. Ahh nyaman sekali. Pemilik rumah in sangat suka kebersihan dan kenyamanan.

Tak berselang lama datanglah seorang lelaki paruh baya. Yena lantas berdiri dan memberi hormat.

"Anyeonghaseyo..."

Sang pria itu lantas tersenyum sangat lebar.
"Santai saja. Kamu boleh duduk kembali."

"Ahh, ne."
Yena pun kembali duduk sesuai perintah sang pemilik rumah.

"Bagaimana kabar ayah mu?" tanya sang pria itu.

"Baik, tuan." jawab Yena sungkan.

Sang pria tertawa kecil.
"Jangan panggil Tuan. Panggil paman Kim saja. Ohh iya. Kita belum berkenalan. Saya Kim Woobin. Teman lama ayah mu."

"Senang bertemu dengan anda paman. Saya Park Yena."

"Dulu bukannya kau bernama Park Hana?"

"Nee???"
Yena tampak bingung.

"Oww. Sepertinya banyak hal yang terjadi.

Bagaimana kabar ibu dan adik mu? Siapa nama nya? Ohh Jisung."

"Semua nya baik paman."

Yena dan paman Kim tampak canggung. Tentu karena Yena bertemu dengan teman sang ayah. Dia takut berbuat tak sopan. Yena lebih baik bertemu rekan kerja karena pasti akan membicarakan pekerjaan. Namun kalau bertemu tanpa rencana seperti ini tentu Yena akan kebingungan.

Doyoung datang dari dapur membawa nampan berisi minuman dan cemilan kecil. Tenang, itu bukan alkohol. Hanya jus apel buatannya.

"Nona, silahkan diminum." Doyoung menyodorkan sebuah gelas minuman pada Yena.

1. Mr. Na || I'm not the first 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang