32

515 30 1
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || I'm not the first
~
.
.
.
Doyoung menemani Yena untuk memenuhi undangan makan malam Winwin. Namun Doyoung hanya menunggu diluar ruangan yang telah dipesan khusus untuk Yena dan Winwin saja. Resto ini cukup tertutup. Terdapat ruangan privasi yang bisa dipesan khusus.

Yena duduk berseberangan dengan lelaki berparas manis itu. Ia hany memakai gaun sederhana. Yena pikir ini makan malam yang tak terlalu penting.

Berbagai hidangan dan obrolan ringan pun mulai terlewati. Kini saatnya penutup. Dan Winwin mengajak Yena untuk minum wine yang sepertinya dari merk terkenal.

Yena jelas gugup. Ia rendah sekali toleransi terhadap alkohol. Dia takut akan berbuat hal hal aneh nanti nya.

Sang pelayan mulai menuangkan wine ke gelas milik Yena dan Winwin.

"Silahkah diminum Nona Park." ucap sang lelaki dengan senyuman yang menyejukan itu.

Yena lantas memegang gelas itu dan meminum nya pelan. Yena mengernyit saat merasakan pahit nya alkohol melewati kerongkongan nya.

Winwin hanya menatap setiap inci dari wajah Yena. Sangat menarik.

Yena mulai merasa pusing. Kepala nya mulai terasa berat.
"Maaf Tuan. Saya tidak biasa minum alkohol."

Winwin tersenyum tipis.
"Benarkah? Maaf aku tidak tahu."

Kepala Yena mulai terkantuk ke segala arah. Winwin yang menyadari pun mendekat takut Yena terjatuh lantas memegangi pundak dan lengannya.

"Anda benar benar rendah toleransi alkohol nya ternyata. Maafkan saya." ucap Winwin.

Yena yang mulai tak sadar itu hanya diam. Dengan kepala yang bergerak ke sana kemari.

"Aww. Kepala ku pusing." racau Yena saat menegangi kepala nya.

Winwin berjongkok menghadap Yena yang duduk diatas kursi. Hendak membawa nya untuk pulang karena sepertinya Yena mabuk berat.

Tubuh Yena mulai limbung lantas jatuh ke pelukan Winwin. Wajah mereka tak sengaja berdekatan. Hembusan nafas Yena menerpa rahang sang lelaki tampan itu membuat jantung Winwin berdebar.

"Anda lucu sekali." ucap Winwin lantas tersenyum menatap Yena yang tertidur.

Yena melenguh. Memegangi kepala nya. Suara itu membuat Winwin berdesir.

Ia tatap setiap inci wajah Yena dari dekat. Mata nya yang tertutup rapat. Bulu mata yang lentik. Hidung kecil nya. Serta bibir mungil merona nya.

Winwin meneguk saliva nya. Jarak mereka terlalu dekat. Winwin takut tak bisa mengendalikan diri. Ia mencoba memalingkang wajah.

"Ayo pulang nona." Winwin mencoba bangun untuk memapah Yena. Namun Yena menepis lengan Winwin. Lantas menarik nya dan membuat Winwin jatuh tepat diatas tubuh Yena.

Yena membuka mata. Mereka sontak saling pandang. Yena menatap dalam Winwin. Begitupun Winwin dan berdebar karena bertatapan sedekat ini dengan Yena.

Karena terbawa suasana Winwin mendekatkan wajah nya hingga hanya tersisa beberapa centi saja. Yena menutup mata nya perlahan. Bagai sebuah kode untuk Winwin. Saat bibir mereka akan bertemu tiba tiba Yena meracau.

"Jaemin-ah."

Winwin yang mendengar pun lantas berhenti kemudian menjauhi jarak yang terlalu dekat tadi. Winwin tersenyum menatap wajah gadis didepannya.

"Kau sudah punya kekasih ternyata." ucap nya.

Winwin kemudian menggendong Yena dan berjalan keluar ruangan untuk mengantar nya pulang.

1. Mr. Na || I'm not the first 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang