14

717 43 4
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || I'm not the first
~
.
.
.
.
"Jadi Yena putri kita?"

Hyojoo menatap suami nya dengan tatapan tak terduga.

"Yeobo."
Hyungsik menghampiri istrinya yang tampak shock.

"Yena itu Hana kita? Dia putri kita? Ayo kita temui dia Yeobo. Ayo kita bawa dia pulang."

Hyungsik memeluk istrinya. Mencoba menenangkan nya.
"Jangan terburu buru. Kita harus pelan pelan. Nanti dia terkejut."

"Apa maksud mu? Dia putriku." Hyojoo bersikukuh.

Hyungsik masih mendekap istrinya. Memberi kode pada pada In Guk agar pergi. Dengan cepat In Guk mengikuti perintah kakak ipar nya itu.

"Kau tenang dulu. Aku akan membawa putri kita pulang. Tapi sebentar lagi. Tunggu sampai waktu nya tepat."

"Yeobo. Kenapa aku harus menunggu lagi? Aku sudah belasan tahun menunggu. Sekarang ketika sudah didepan mata aku harus menunggu lagi?  Aniya. Aku akan membawa anakku pulang." tetesan airmata semakin deras. Hyojoo sudah sangat merindukan putri nya yang telah lama hilang itu. Dia ingin memeluk nya.

"Iya aku tau. Aku akan membawa nya pulang. Kau harus sabar sedikit lagi. Oke?"

Hyungsik memeluk erat wanita yang paling dia cintai itu. Menenangkan nya.

Ini bukan waktu yang tepat bagi nya membawa Yena pulang. Yena belum pulih ingatan nya. Dia belum siap menerima pertanyaan pertanyaan dari Yena nanti.
.
.
.
.
Pagi ini Yena duduk termenung memandang keluar jendela. Jaemin lebih dulu pergi ke kantor nya. Sedangkan Yena hari ini hanya diapartemen sesuai perintah.

Yena memikirkan semua kejadian kemarin. Dia tak tau kenapa bisa mengalami sakit kepala hebat. Padahal sebelumnya dia tak pernah seperti itu.

Jaemin pun telah berakhir dengan kekasihnya. Sejenak terpikir apakah ini karena dirinya? Apakah dia penyebabnya?

Yena beranjak menuju kamar mandi untuk membersihakan diri. Hari ini dia berniat menemui ayah nya. Dia ingin penjelasan tentang perkataan ayah nya tempo dulu. Tentang dia bukan anak ayah nya.

Yena berjalan menyusuri sebuah gang disana. Hari ini Yena berpakaian seperti biasa Yena dulu pakai. Atasan blouse, celana jeans, sepatu kets dan tak lupa rambut kuncir kuda nya.

Yena berdiri didepan sebuah rumah sederhana. Dia ragu ragu untuk masuk. Namun karena keingintahuan nya dia memberanikan diri.

Yena memasuki rumah itu. Rumah lama nya. Rumah kenangan bersama mendiang ibu nya. Rumah itu masih sama. Tak ada yang berubah sedikit pun.
Bahkan rumah itu masih sangat bersih.

Saat Yena berdiri di ruang tamu. Seseorang keluar dari kamar. Ayah nya.

Mereka saling bertatapan tanpa ekspresi apapun. Sang ayah memalingkan pandangan nya.

"Ada apa kau ke sini?" ayah Yena memasuki dapur.

"Appa."

Langkah In Guk terhenti saat Yena memanggil nya.

"Aku bilang. Aku bukan ayahmu."

"Aku ingin penjelasan tentang kau bukan ayahku." ucap Yena.

In Guk tercekat. Dia gelagapan. Bagaimana ini. Dia tak ingin membahas itu semua. Tapi waktu itu pun pasti akan segera tiba.

"Jangan tanya aku." elak In Guk.

"Tapi aku tak tau harus bertanya pada siapa lagi. Apa aku harus menjadi orang gila bertanya pada eomma?"

1. Mr. Na || I'm not the first 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang