Selamat membaca...
Mr. Na || I'm not the first
~
.
.
.
Jisung membawa Yena pulang ke rumah. Selama perjalanan Yena hanya diam menatap kosong jalanan. Dia tak berkata apapun. Jisung kebingungan menghadapi kakak nya.Yena duduk termenung dipinggir ranjang. Ia memikirkan apa hal yang sebenarnya terjadi dulu. Kenapa ia bisa tak ingat. Kenapa dia tak tau apapun.
Yena mencari benda persegi didalam tas kecil nya. Ia segera nenghubungi seseorang.
"Emm. Wae?"
Yena menghela napas sejenak.
"Ada yang ingin aku bicarakan."Yena bergegas ke sebuah tempat dimana ia akan bertemu dengan ayah angkat nya. Karena tak cukup berbicara melalui telpon akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu.
Seo In guk duduk terdiam. Menyesap kopi panas nya. Ia menatap jendela menunggu Yena datang.
Tak lama berselang Yena datang dengan wajah yang sedikit tegang. Ia duduk di hadapan sang ayah dengan sedikit ragu.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Seo In guk.
"Aku, ingin menanyakan kejadian dihari penggusuran itu." Yena berbicara dengan penuh keraguan. Entah benar atu tidak sang ayah angkat itu akan menceritakan nya secara detail.
In Guk mendecih.
"Kenapa bertanya padaku?""Aku pikir anda pasti tau. Karena, saya tak ingat apapun."
"Dengar, aku hanya tau waktu itu kau keras kepala pergi ke penggusuran untuk menghentikan nya. Setelah itu terjadi kecelakaan." ucap In Guk.
"Saya? Keras kepala? Maksud anda saya yang memaksa pergi ke penggusuran itu?"
Yena bertanya dengan wajah yang bingung."Hemm. Begitulah. Yang tau persis semua itu adalah Boyoung. Tapi kau tau sendiri dia sudah tiada."
Yena menghela napas. Ia belum puas dengan penjelasan dari In Guk. Tak mungkin terjadi jika tak ada sebab nya kan.
In Guk menatap iba Yena. Hal ini pasti akan ditanyakan Yena suatu saat.
"Aku pergi. Jika hanya ini yang ingin kau tanyakan."
In Guk beranjak."Dimana aku harus mencaritahu lagi?"
Langkah In Guk terhenti. Lantas ia berbicara namun tak menoleh.
"Kupikir, ayah mu pasti tau."Yena tersentak. Menatap sang ayah angkat yang mulai menjauh.
"Papa?? Apa papa tau hal ini?" gumam nya pelan. Ia mulai pusing dengan permasalahan yang tak tau awal dan akhirnya ini.
.
.
.
.
.
Jaemin pergi ke sebuah bar. Ia meminum banyak sekali alkohol. Namun Jaemin masih tersadar dan belum mabuk. Toleransi nya cukup tinggi terhadap alkohol.Jaemin masih memikirkan kejadian tadi. Entah ia harus percaya atau tidak. Jaemin bahkan belum bisa membuktikan nya. Pada siapa ia harus bertanya dan mencari tahu.
Tak lama berselang datang mantan sekretaris Jaemin. Lee Donghyuk menghampiri nya.
Donghyuk duduk tepat disamping Jaemin. Memesan sebuah cocktail sebelum akhirnya berbicara pada Jaemin.
"Ada apa lagi?"
Jaemin hanya menatap gelas ditangannya. Menghela napas panjang.
"Entahlah."
"Ada yang bisa saya bantu?"
Jaemin menggoyang goyangkan isi gelas nya. Lantas meneguk dalam habis dalam sekali ini tegak.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Mr. Na || I'm not the first 🔞
Romance21+ "Hei gadis gila. Cepat lakukan apa yang kuperintahkan." Jaemin benar benar membuat hari hari Yena penuh dengan kekesalan. Yena, seorang gadis yang menanggung semua beban di pundak nya harus berurusan dengan laki laki dingin yang sulit ditebak. ...