36

500 25 5
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || I'm not the first
~
.
.
.
Jaemin mengantar Yena pulang lebih dulu sebelum pergi ka kantor. Namun karena Jaemin tak ada waktu banyak ia tak bisa mengantar Yena sampai ke dalam rumah.

Keadaan rumah Yena sangat sepi. Benar benar senyap. Yena sampai heran karena tak ada yang menyambutnya.

Yena berjalan sembari menarik koper nya. Melewati setiap ruangan dirumah besar itu. Yena pikir mungkin ayah dan ibunya sibuk jadi tak ada dirumah. Dan Jisung pasti sedang kuliah.

Lantas Yena pergi ke kamar nya dilantai atas. Saat didepan pintu ia sempat menoleh pada pintu kamar Jisung yang tak tertutup rapat. Namun setelah dirasa Jisung tak ada, Yena akhirnya masuk ke dalam kamar.

"SELAMAT DATANG...!!!"

Yena sangat terkejut saat mendapati seluruh penghuni rumah sedang berada didalam kamar nya. Tentu saja untuk menyambut Yena.

"Selamat datang sayang." Hyojoo menghampiri dan memeluk Yena.

"Terimakasih. Tapi kenapa harus sampai ada penyambutan seperti ini."

"Anggap saja ini adalah pesta penyambutan mu saat pertama kali kembali ke rumah ini, nak. Karena dulu kita belum sempat mempersiapkan apapun." ucap Hyungsik menambahi.

Yena hanya tersenyum. Tentu saja ia sangat senang. Andai saja dia tak pernah amnesia. Tentu ia akan mengingat semua tentang orangtua nya sejak kecil.

"Terimakasih semua nya." ucap Yena terharu.

Yena sangat senang karena bisa disambut dengan hangat. Ini adalah keutuhan keluarga yang baru pertama kali ia rasakan setelah kepergian Boyoung.

"Ngomong-ngomong. Dimana Jisung?"
Tampak nya Yena mulai menyadari adiknya tak hadir disana.

"Jisung sedang ada kepentingan. Dia nanti akan segera kembali." ucap sang ibu.

"Cih. Sepenting apa? Sampai tak mau menyambutku. Adik durhaka." kesal Yena.

Hyungsik dan Hyojoo tertawa mendengar Yena terlihat kesal untuk pertama kalinya. Entah apa yang terjadi saat di China. Namun kini Yena mulai tak terlihat kaku dan canggung lagi.

Setelah acara penyambutan itu selesai. Yena berbaring untuk melemaskan otot otot nya yang terasa kaku.

Ia jadi ingat kejadian semalam saat tak terasa tidur dikolam air hangat.

Yena terpikir ingin sekali dia berendam lagi. Tentu karena tubuh nya terasa nyaman sepertinya.

Tak berapa lama ponsel nya berdering. Ternyata sang adik menelpon. Yena lantas menjawab telpon dari Jisung.

"Yeoboseyo..."

"NOONAA!!!!"

Yena menjauhkan ponsel saat mendengar suara Jisung yang terdengar seperti dua oktaf ditelinga nya.

"Yak. Pelankan suara mu."

"Hehe. Mian. Kau sudah dirumah?"

"Eung. Kemana kau? Bukannya menyambutku malah pergi."

"Mianhe, noona. Aku ada kelas pagi.
Noona. Kau lelah?"

"Emm. Tidak terlalu. Memang kenapa?"

"Aku ingin mengajak mu pergi. Tapi kalau noona lelah kita tunda saja."

Yena tampak berpikir. Dia masih punya libur dua hari. Tidak ada salahnya kalau Yena bepergian.

"Baiklah. Ayo kita pergi."

"Kau yakin?"

"Eung. Jemput aku."

1. Mr. Na || I'm not the first 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang