Selamat membaca...
Mr. Na || I'm not the first
~
19+
.
.
.
.
"Tuan. Ini berkas yang harus anda periksa."Sekretaris Moon memberikan sebuah map pada Jaemin. Sesekali Jaemin melihat jam dan ponsel nya. Ini memang masih sore. Namun kepulangan Yena membuat Jaemin tak sabar menunggu.
"Kosongkan jadwalku setelah ini. Aku ada kepentingan." ucap Jaemin saat memberikan berkas itu pada Moon Gayoung.
"Baik, Tuan."
Sekretaris baru Jaemin ini cukup pintar. Ia bisa beradaptasi dengan baik di perusahaan."Apa tuan mau minum atau makan sesuatu?"
"Tidak. Terimakasih."
Ucap Jaemin dengan senyuman tipis dibibir nya. Namun karena Jaemin tak pernah tersenyum, senyuman setipis itu membuat perbedaan di mimik wajah nya. Dan tentu saja itu membuat sang sekretaris tersipu."Ba-baik Tuan." sekretaris Moon salah tingkah.
.
.
.
.
.
Hampir tengah malam akhirnya Yena sampai di Korea. Sesaat menuju pintu keluar utama Yena merogoh ponsel nya. Ia tampak akan menghubungi seseorang. Namun, atensi nya tertuju pada seseorang yang tengah berdiri dari jauh memperhatikan nya.Yena berhenti melangkah. Mentapa seseorang itu mulai mendekati nya. Ia berjalan dengan penuh karisma. Dari cara berjalan nya saja dia terlihat berkelas.
Saat semakin mendekat seseorang itu lantas tersenyum manis pada Yena. Yena hanya diam menatap nya semakin dekat. Langkahnya terhenti tepat dihadapan Yena.
"Akhirnya kau pulang."
Yena mengenyit.
"Jaemin? Kenapa kau datang?""Hemm. Aku menjemput kekasihku."
Yena tersenyun kecut. Dasar gombal.
"Siapa yang kau bilang kekasih?"Jaemin menyilangkan tangan. Menyipitkan mata saat menatap Yena.
"Kau tak menganggap ku kekasih mu ya? Jahat sekali."Yena hanya tersenyun masam. Lantas mendorong koper nya pergi melewati Jaemin.
"Dasar lelaki buaya." gerutu Yena.
Jaemin menyambar koper yang tengah di pegang Yena. Menggantikannya membawa koper yang lumayan berat itu.
"Kau tak memberitahu ayah dan ibumu kau hari ini pulang?"
"Aku tak sempat." ucap Yena tanpa menoleh sambil berjalan.
Jaemin hanya mengikutinya dari samping. Ia cukup mengerti kenapa Yena masih dingin pada nya. Namun itu tak membuat Jaemin menyerah mendekati Yena kembali.
Jaemin menarik tangan Yena menuju mobil yang terparkir tak jauh didepan nya.
Jaemin membukakan pintu agar Yena bisa masuk ke dalam mobil. Mau tak mau Yena menurut karena Jaemin mau menjemput nya tengah malam begini. Tidak. Ini malah hampir pagi.
Jaemin melajukan mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi. Lalulintas sedang lengang. Tentu saja karena ini dinihari.
Namun Yena melirik ke arah jalan yang dituju Jaemin. Ini bukan ke arah rumah nya. Dan juga bukan ke arah apartemen Jaemin.
Yena menoleh menatap Jaemin dengan penuh tanya.
"Ikut saja."
Ucap Jaemin seakan mengerti apa yang ditanyakan Yena dari tatapannya.Yena mendengus pelan. Karena Jaemin selalu seenaknya.
Jalan yang dilalui Jaemin mulai memasuki kawasan hutan kota. Entah akan dibawa kemana Yena sekarang. Jelas ini membuatnya kesal. Yena ingin sekali sekarang merebahkan tubuh nya dikasur yang empuk. Dia kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Mr. Na || I'm not the first 🔞
Romance21+ "Hei gadis gila. Cepat lakukan apa yang kuperintahkan." Jaemin benar benar membuat hari hari Yena penuh dengan kekesalan. Yena, seorang gadis yang menanggung semua beban di pundak nya harus berurusan dengan laki laki dingin yang sulit ditebak. ...