45

455 28 0
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || I'm not the first
~
.
.
.
.
Jisung kembali bersama Hyungsik ke kediaman nya. Tak ada pembicaraan apapun selama diperjalanan. Jisung maupun Hyungsik sama sama terdiam. Terlebih Hyungsik yang bingung dengan keadaan.

Saat sampai di rumah. Ternyata sang ibu telah kembali. Jisung sumringah lantas berlari untuk memeluk ibu tercinta itu.

"Mama baik baik saja? Mama tak apa apa?"
Jisung membolak balik tubuh sang mama takut ada yang terjadi padanya.

"Mama baik baik saja."
Ucap mama Jisung mengusap lembut rambut sang putra tercinta.

Melihat sang suami berdiri dibelakang putra nya. Hyojoo lantas menghampiri. Memeluk erat suami tercinta nya.

"Kau baik baik saja? Maaf aku terlambat menyelamatkan mu."
Ucap Hyungsik pilu.

"Tak apa apa. Aku paham situasi mu saat itu. Lihat? Aku baik baik saja."
Ucap Hyojoo senang.

"Syukurlah."

Hyojoo tampak melihat ke arah belakang Hyungsik seperti mencari seseorang.

"Ngomong ngomong. Mana Hana? Dia tak ikut pulang?"

Hyungsik dan Jisung saling berpandangan. Entah apa alasan yang harus mereka ucapkan agar Hyojoo tak khawatir.

"Noona sedang dirumah temannya. Ia menginap disana untuk bersembunyi. Takut ia akan diculik juga seperti mama. Jadi papa menyuruhnya menginap dirumah temannya dulu."
Jisung buru buru membuat alasan.

Hyungsik tampak menghela napas pelan pelan.
Setidak nya ini alasan sementara untuk sekarang.

"Benarkah? Kalau begitu suruh dia pulang. Mama sudah kembali." pinta sang mama.

"Nanti saja. Biarkan dulu Yena disana. Kau juga harus beristirahat." ucap Hyungsik sembari memapah istri nya menuju kamar.

Terdengar sedikit cekcok antara suami istri itu. Membuat Jisung tersenyum melihat nya.

Namun, seketika senyum nya pudar. Saat mengingat kembali kenyataan yang baru saja ia ketahui.

Bagaimana bisa ia ternyata bukan anak kandung ayah dan ibunya. Bagaimana ia harus menghadapi kedepan nya.
.
.
.
.
.
"Dimana Yena?"
Tanya Jaemin saat baru saja datang menghampiri Jeno di koridor rumah sakit.

"Itu. Dia didalam."
Tunjuk Jeno pada sebuah ruangan dengan jendela besar tepat dihadapannya.

Jaemin menatap nanar wajah Yena yang tampak tak berdaya.

"Bagaimana keadaanya?"

Jeno mengangkat ke dua bahu nya.
"Kita tunggu dokter Jung menjelaskan nya."

Mendengar mereka menyebut nama Yena. Jimin terkejut. Tenyata selama ini Jaemin yang menculik Yena? Bukankah dia sedang dipermainkan?

Jimin buru buru menghapiri ke dua lelaki itu.

"Yak!!! Na Jaemin!!!"

Jaemin menepuk kening nya.
"Si penguntit itu lagi."
Gumamnya.

Jeno tampak heran lantas menatap seseorang yang baru saja meneriaki nama Jaemin.
"Penguntit???"
Tanya Jeno bingung.

"Kau mempermainku ya? Kau yang menculik Yena selama ini?"

Tanpa ba bi bu. Jimin mencerca Jaemin dengan pertanyaan.

"Apa kau bisa diam? Suara mu menganggu. Ini rumah sakit."

Jimin menoleh ke arah koridor. Ternyata benar. Baru saja suara nya menggema disana. Alhasil Jimin kikuk karena malu.

1. Mr. Na || I'm not the first 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang