14. Dia udah dewasa

4K 170 0
                                    

Drrtt drrtt

Ponsel Vita bergetar.

"Gea telfon," ujar Vita yang terkejut dengan panggilan tersebut.

"Angkat aja," ujar Boy.

"Halo Ge."

"Gawat Ta, gawat," ujar Gea dari seberang sana.

"Gawat gimana?"

"Bokap Lo tadi ke kampus nyariin elo."

"Hah! Ngapain papa nyari aku?"

"Mau ngasih dompet Lo yang ketinggalan," sahut Gea.

"Astaga! Terus papa tahu aku nggak ke kampus hari ini?"

"Nggak dong, hampir aja bokap lo tahu lo nggak ke kampus. Untung ada gue yang cepet-cepet ngeles," ujar Gea dengan bangganya.

Vita bernafas lega mendengarnya.

"Terus gawatnya dimana?"

"Hehehe cuma mau bikin elo panik aja," sahut Gea dengan jahilnya.

"Sumpah nggak lucu Ge," ujar Vita kesal.

"Udah ya, nggak jelas lo," ujar Vita hampir memutus sambungan telfonnya.

"Eh tunggu!"

"Apa lagi sih Ge?"

"Gue mau bilang sama elo kalo dompet lo masih di gue, elo dimana sekarang? Gue mau nganterin dompet lo," ujar Gea.

"Aku di kafe Koala," sahut Vita.

"Ya udah gue ke sana sekarang," ujar Gea sebelum memutus sambungan telfonnya.

"Gea bilang apa?"

"Dia mau ke sini," sahut Vita.

"Oh," sahut Boy seraya menganggukkan kepalanya.

Setengah jam kemudian Gea bersama Yoga masuk ke dalam kafe. Sepasang kekasih itu menghampiri meja Vita seraya tersenyum.

"Hai!" sapa Gea dengan riang.

Pasangan itu bergabung di meja tersebut.

"Nih dompetnya, lain kali elo jangan ceroboh," ujar Gea seraya menyerahkan dompet Vita.

"Makasih Ge," sahut Vita.

"Hmm," sahut Gea. Gadis itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah sepupunya.

"Kak, traktir kopi dong," ujar Gea seraya tersenyum penuh arti.

"Traktir terus, ntar kafe gue bangkrut," ujar Boy.

"Jadi Vita disuruh bayar," ujar Gea seraya menganggukkan kepalanya.

"Kalo Vita pengecualian," sahut Boy malu-malu.

"Curang," gumam Gea seraya mendengus.

"Emangnya setiap makan di sini kamu ngeluarin duit?" tanya Yoga seraya mengelus kepala Gea.

"Enggak, kan dibayarin sama ayang," sahut Gea cengengesan.

***
Vita sangat bersemangat untuk belajar membuat kopi, seperti saat ini gadis itu sedang browsing di internet tentang pembuatan kopi dan berbagai jenis minuman dari kopi.

Raka yang baru pulang kerja kaget melihat Vita menyambutnya di depan pintu seraya tersenyum manis.

Sebelah alis Raka terangkat.

"Sini pa, biar aku yang bawain tasnya," ujar Vita sambil mengambil tas yang Raka bawa.

Gadis itu menggandeng tangan Raka menuju ke ruang keluarga.

Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang