20. Kok Tahu?

3.7K 176 0
                                        

Setelah keluar dari ruang ganti, Vita langsung ditarik oleh Susan karena ponsel wanita itu berdering.

Susan memperlihatkan ponselnya yang bergetar dengan nama Boy yang terlihat di layar.

Mata Vita berbinar. Ia hendak mengambil alih ponsel Susan. Namun Susan memberikan kode kepada Vita kalau ada Raka yang berjalan di belakang mereka.

"Gimana angkatnya?" bisik Vita.

"Tunggu sebentar," sahut Susan lalu wanita itu melihat toko pakaian dalam untuk wanita. Tanpa menunggu lama wanita itu menarik tangan Vita masuk ke dalam toko tersebut.

"Nih angkat," ujar Susan seraya menyerahkan ponselnya yang masih bergetar.

"Tapi papa?"

"Papa kamu nggak masuk, lihat tuh," ujar Susan seraya menunjuk Raka yang berdiri di depan toko.

Vita tersenyum lalu mengangkat telefon dari Boy.

"Halo kak, maaf lama ngangkatnya," sapa Vita.

"Nggak pa-pa," sahut Boy dari seberang sana.

"Sekarang kakak di mana?"

"Emm... Maaf ya, kayaknya gue nggak bisa ke mall karena ada urusan mendadak," ujar Boy.

"Maaf banget ya Ta," ujar Boy terdengar bersalah.

"Iya nggak pa-pa kok," sahut Vita.

"Lain kali gue pasti bisa," ujar Boy mencoba meyakinkan gadis itu. Kalau bukan karena ada urusan mendadak yang sangat penting, tentu saja ia akan langsung datang. Entah kenapa di saat-saat seperti ini tiba-tiba ada masalah dengan kafenya.

"Iya kak," sahut Vita.

Setelah memutus sambungan teleponnya dengan Boy, Vita langsung memberikan ponsel tersebut kepada Susan.

"Gimana?"

"Dia nggak jadi dateng, Tante," sahut Vita dengan lesu.

"Yah!"

Bukan cuma Vita yang kecewa, Susan pun ikut kecewa lantaran rencananya gagal. Terlebih ia ingin berduaan dengan Raka saat Vita sudah bertemu dengan Boy.

"Ayo pilih, terus kita bayar biar papa kamu nggak curiga," ujar Susan yang sudah membawa setumpuk pakaian dalam yang ia pilih sedari tadi.

Karena sedang tak ingin membeli pakaian dalam akhirnya Vita mengambil secara acak dan memberikannya kepada Susan untuk sekalian dibayar.

Selama seharian ketiga orang itu berkeliling mall, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Raka kembali ke rumah dan berniat menyuruh Susan pulang sendiri. Namun, Susan meminta kepada Vita agar gadis itu membujuk papanya untuk mengantarkannya pulang, karena Susan akan mencoba merayu Raka sekali lagi.

Vita jelas menyetujuinya.

"Tunggu apa lagi? Sana pulang," ujar Raka dengan santainya saat masih mendapati sekretarisnya tengah duduk di ruang tamu rumahnya.

"Kaki saya pegel pak habis keliling mall," ujar Susan sambil mengurut kakinya dengan tangan.

"Kamu pikir cuma kamu yang pegel, saya juga pegel," sahut Raka dengan teganya.

"Ada apa pa?" tanya Vita yang baru selesai mandi.

"Dia nggak mau pulang," sahut Raka dengan nada datar.

"Bukannya saya nggak mau pulang pak, tapi kaki saya pegel," sahut Susan beralasan. Padahal sebenarnya wanita itu paling kuat kalau harus berputar-putar mengelilingi mall satu ke mall yang lain dalam satu hari. Kali ini saja wanita itu terlihat sok lemah untuk membuat Raka iba padanya.

Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang