19. Terpesona

3.2K 147 0
                                    

Entah kemana perginya ponsel yang jelas-jelas ia lihat berada di dalam tas kerja yang papanya bawa. Tapi nyatanya ia tidak berhasil menemukan benda persegi panjang itu di dalamnya.

Jangan-jangan Raka sudah mengamankan benda milik Vita ke kantong celananya saat gadis cantik itu membuat kopi di dapur.

Alhasil gadis itu mondar-mandir di dalam kamarnya sambil menggigit kukunya sendiri karena bingung bercampur kesal.

Bagaimana caranya menghubungi Boy sementara ponselnya disita oleh Raka.

Setelah lelah mondar-mandir gadis itu mengambil duduk di tepi tempat tidur seraya memutar otak.

"Bener juga, kenapa aku bisa lupa," gumam gadis itu setelah sadar sesuatu.

Bergegas gadis itu mengendap-endap keluar kamar, lebih tepatnya ke arah dapur. Dimana di sana terdapat kamar asisten rumah tangganya.

Vita menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan layaknya pencuri di rumah sendiri.

"Wah kebetulan," batin Vita saat melihat asisten rumah tangganya sedang membersihkan peralatan masak yang tadi digunakannya.

Dengan berjinjit supaya tidak ketahuan oleh wanita itu, Vita berjalan menuju ke arah kamar. Gadis itu mengedarkan pandangannya hingga menemukan benda persegi panjang yang tergeletak di atas tempat tidur. Tak menunggu waktu lama gadis itu langsung mengambilnya dan membawanya ke area kolam renang.

"Aku harus hubungi Gea, buat nanya nomor ponsel Boy," gumam Vita sambil mengutak-atik ponsel asisten rumah tangganya yang kebetulan tidak dikunci.

Untung saja ia mengingat dengan jelas nomor ponsel Gea dan Rosa. Dulu ia diledek oleh Gea karena menghafal nomornya, tapi ternyata sekarang ini sangat-sangat berguna.

Berkali-kali Vita menghubungi nomor Gea, tapi sayangnya sahabatnya itu tidak mau mengangkat karena tidak mengenal si penelpon.

Vita memukul jidatnya sendiri karena lupa. Alhasil gadis itu beralih mengirim pesan kepada Gea.

"Gea, ini aku Vita," sapa Vita dalam pesannya.

Tak lama kemudian balasan datang.

"Beneran ini Vita? Kok foto profilnya emak-emak?"

"Aku pake hp art aku diem-diem," balas Vita.

"Gimana kabar lo?"

"Baik Ge," balas Vita.

"Syukurlah kalo gitu, gue sama Rosa khawatir banget."

"Aku mau minta nomor hpnya kak Boy," tulis Vita karena ingat tujuan utamanya meminjam diam-diam ponsel Artnya.

Setelah Gea mengirimkan nomor Boy, dengan cepat Vita menghafalkan nomor tersebut sebelum ia menghilangkan jejak di ponsel ini.

Dengan cepat Vita menghafalkan nomor tersebut, lalu gadis itu mulai mengirim pesan kepada Boy dan meminta pria itu datang ke mall yang akan ia datangi besok bersama Raka.

Boy pun menyetujui permintaan Vita, sekaligus ia ingin meminta maaf kepada Raka karena telah berbuat tidak sopan waktu itu.

Setelah urusannya beres, Vita kembali ke area dapur dan melihat asisten rumah tangganya sedang kalang kabut mencari sesuatu.

"Bibi lagi nyari apa?" tanya Vita sambil menyembunyikan ponsel wanita itu di belakang tubuhnya.

"Ini non, hp bibi nggak ada, tadi kayaknya bibi taro di kamar non, tapi kok nggak ada," sahut bibi dengan panik.

"Mungkin masih di kamar bi, coba cari bener-bener, aku juga bantu cari," ujar Vita seraya memutar otak agar ia bisa mengembalikan ponsel wanita itu tanpa ketahuan.

Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang