15. Ketahuan

4.1K 189 0
                                    

"Vita," panggil Boy.

"Iya kak," sahut Vita dengan semangat.

"Mau nggak kamu kerja paruh waktu di sini jadi pelayan sambil nunggu wisuda?"

"Apa?"

"Hitung-hitung pengalaman kerja," ujar Boy.

"Mau," sahut Vita seraya mengangguk cepat dan tampak sangat antusias.

"Kamu bisa mulai kerja besok, dan sekarang aku mau ajarin kamu," ujar Boy.

"Iya kak," sahut Vita tak sabar.

Sementara di kantornya Raka tampak merasa aneh melihat ekspresi wajah Vita tadi pagi. Gadis itu tampak gugup dan matanya bergerak-gerak gelisah saat menjawab pertanyaannya.

"Pak Raka! Apa anda mendengar yang saya katakan mengenai jadwal hari ini?"

"Hah, apa?"

"Apa bapak mendengar apa yang saya katakan barusan?" ulang Susan tampak menahan emosinya, lantaran ia sudah berkali-kali mengatakan jadwal Raka hari ini yang sangat padat, namun ternyata pria itu tidak mendengarkannya sama sekali.

"Enggak," sahut Raka dengan mudahnya.

"Sebentar lagi anda ada janji makan siang dengan teman anda yang bernama Haris," ujar Susan membaca kembali jadwal Raka nanti siang. Dan itu sebentar lagi.

"Batalkan saja acara makan siang itu, aku ada urusan yang lebih penting," ujar Raka berubah pikiran dengan seenaknya sendiri.

"Baik pak," sahut Susan dengan nada terdengar lelah.

Tak lama kemudian Raka bangkit dari kursinya dan menyambar kunci mobilnya. Pria itu melenggang keluar kantornya hendak menuju ke suatu tempat.

Raka menghentikan mobilnya di halaman kampus, pria itu keluar dan mencari Vita.

Pria itu menemukan Gea dan Rosa yang merupakan sahabat Vita, kedua gadis itu duduk di meja kantin sambil bercengkrama dengan santai tanpa kehadiran Vita.

Raka memilih mengamati kedua gadis itu dari kejauhan. Lama menunggu ternyata Vita tak kunjung bergabung dengan kedua gadis itu.

"Dimana gadis itu?" tanya Raka dengan tatapan tajam.

Pria itu mulai bertanya kepada satu persatu mahasiswi yang ada di sana mengenai keberadaan Vita sekarang.

"Apa kau benar-benar tidak melihat Vita?" tanya Raka untuk kesekian kalinya kepada beberapa mahasiswi yang sedang duduk di bawah pohon.

"Maaf kami nggak lihat Vita di kampus hari ini," sahut salah satu gadis itu dengan sopan.

Tak membuang waktu lama, Raka langsung berpindah ke sekelompok mahasiswa yang tak jauh darinya.

"Apa kalian melihat Vita hari ini?"

Sekelompok mahasiswa itu menunduk dengan serempak.

"Kalian lihat atau tidak?"

"Lihat om, tadi pagi saya lihat Vita masuk ke dalam mobil warna merah setelah turun dari mobil anda," sahut salah satu mahasiswa tersebut.

Kening Raka berkerut.

"Mobil merah?"

"Iya om, dan yang mengendarai mobil merah itu seorang pria," imbuh pria itu.

"Pria? Apa dia mahasiswa di kampus ini?"

"Bukan om, saya tidak pernah melihat pria itu di kampus sini," sahutnya.

"Apa kamu yakin itu Vita?"

"Iya om, saya nggak mungkin salah, tadi pagi Vita pakai baju warna putih kan om?"

Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang