Amara berdiri disamping motor scoopy miliknya. Sekarang dirinya tengah berada disekolah milik Anta dan niatannya adalah untuk menjemput Anta. Karena pak Ansar tengah pulang kampung jadilah Amara yang menjemput Anta kesekolah.
"Neng, mau jemput adiknya ya?" Nampak Pak Satpam yang sedari tadi berada dalam pos keluar menghampiri Amara.
"Bukan pak, saya mau jemput anak saya" Balas Amara melemparkan senyum ramah kearah pak satpam itu.
"Oo, saya kirain mau jemput adiknya. Soalnya saya jarang liat neng disini"
"Anak saya biasanya dijemput sama supir, tapi supirnya lagi pulang kampung jadi tugas jemputnya jadi saya" Jelasnya.
Pak satpam mengangguk kemudian kembali masuk kedalam pos satpamnya saag melihat segerombolan anak-anak keluar dari kelasnya masing-masing.
Mata Amara langsung tertuju pada dua anak kecil yang saling bergandengan tangan. Sesekali nampak keduanya tertawa, entah topik apa yang mereka bicarakan sampai bisa tertawa seperti itu.
Anta yang sedang berjalan langsung mengarahkan tatapannya pada seorang perempuan yang sangat dia kenali tengah berdiri disamping motor yang biasanya digunakan Nana untuk kepasar.
"Itu mama kamu kan?" Tunjuk Aska kearah Amara.
"Bukan, mama aku cuma mama Syella. Dia bukan mama aku"
"Tapi kata mami aku, itu mama kamu karena udah nikah sama papa kamu" Ucap Aska.
"Aku nggak nganggap dia mama aku" Cuek Anta.
Langkah kecil keduanya akhirnya sampai didepan motor milik Amara. Amara langsung menyambut kedua orang itu dengan sikap ramahnya.
"Siang Anta, kamu pasti temannya Anta kan? Siapa namanya sih gembul" Kata Amara seraya mencubit pipu tembem milik Aska. Bisa dibilang tubuh Aska itu sedikit gempal dari pada Anta.
"Nama aku Aska tante, temennya Anta dari kecil sampek sekarang" Jawab Aska.
Amara menganggukkan kepalanya. Cocok nih kalau dijadikan duo A karena namanya sama-sama diawali dengan huruf A.
"Aska dijemput nggak?" Tanya Amara menatap sekitar dan tak menemukan ada orang yang lagi menunggui anaknya.
"Kayaknya nggak sih tante, tapi biasanya kak Jhon bakalan jemput Aska tiap pulang sekolah"
Bentar kak Jhon, apa Aska itu adiknya Jhon, Hoho kebenaran apakah ini. Umur Jhon yang sepertinya hampir sama dengan Arkan seharusnya sudah memiliki anak dan Aska adalah Anaknya. Tapi ini apa, Aska adalah adiknya, Ck ck Amara tak habis pikir.
"Gimana kalau Aska pulang bareng tante aja?"
Aska melirik sekilas kearah Anta yang memasang tampang cueknya membuat Aska mendengus kesal "mau tante, sekalian kita mampir ke tempat jajan dulu. Soalnya Aska masihh laper" Ucap Aska sambil mengusap perutnya.
"Kita langsung pulang Aja, nggak usah mampir ke sana kemari lagi"
Aska menatap tajam Anta yang berada di sampingnya "kamu kenapa sih Anta? Mama kamu aja nggak masalah, kamunya aja yang nggak mau. Tante mau kan mampir ke tempat jajan dulu?" Pinta Aska menggunakan puppy eyesnya membuat Amara terpaksa luluh walau mendapat tatapan tajam dari Anta.
Amara menghela nasafnya "yaudah, kita mampir jajan dulu terus antar Aska kerumahnya baru kita pulang kerumah sendiri" Putusnya.
"Tante kok malah setuju sama saran Aska sih?" Kesal Anta.
"Anta ikut aja ya, dijamin seru deh kalau kita jajan dipinggir jalan gitu. Iya kan Aska?"
Aska mengangguk membenarkan ucapan Amara "iya tante, Aska sering makan dipinggir jalan bareng kak Alta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Duda [End]
Fantasy"Gue dimana sih? Kamar siapa lagi ini? Kalau kamar gue bukan kayak gini" "Ini lagi pada kenapa sama tubuh gue, mana nyeri lagi, kepala gue juga pening banget" "Apa gue diculik sugar daddy ya?" Kemudian menggeleng kuat "berharap banget gue diculik s...