Sejumlah orang sudah berkumpul dijalan belakang rumah Amara, dimana acara ulang tahun Anta diadakan. Acara ulang tahun yang sengaja dilaksanakan saat malam hari karena atas permintaan Anta. Jika kata Anta dia hari yang lalu adalah 'agar sang mama dapat melihat ulang tahunnya' karena yang Anta tahu mamanya berubah bintang yang ada di langit dimana pada malah hari dia dapat melihat bintang itu.
Banyak sudah orang yang sudah berkumpul di meja yang sudah terhidang sejumlah kue dan minuman. Bahkan ada sejumlah teman Anta yang memang diundang dan datang pada malam hari dengan orang tuanya yang termasuk telan kerja Arkan.
Acara inti dimana nanti Anta akan meniup lilin belum dimulai, lihatlah anak laki-laki itu begitu aktif bermain kejar-kejaran dengan temannya, sedangkan di meja makan terlihat Aska yang malas ikut kejar-kejaran dengan Anta dan memilih untuk makan saja. Tak jauh dari itu juga ada Jhon yang tengah berbincang dengan Arkan dan sejumlah orang lainnya.
Hingga berselang beberapa lama mereka semua telah berkumpul di depan sebuah panggung kecil dengan tema Donal si bebek bahkan kini Anta menggunakan kemeja putih dengan balutan jas berwarna biru. Tak hanya itu Amara juga menggunakan dress brokat selutut yang berwarna sama dengan Anta, yang membedakan hanyalah Arkan yang menggunakan kemeja berwarna putih dengan celana jeans hitam.
Happy birthday too you~
Happy birthday too you~
Happy birthday, happy birthday
Happy birthday too you~~Panjang umurnya~ panjang umurnya~
Panjang umurnya serta mulia~
Serta mulia~ serta mulia~~Tiup lilinnya ~ tiup lilinnya~
Tiup lilinnya sekarang juga~
Sekarang juga~ sekarang juga~~Anta meniup kue yang memiliki tinggi dua tingkat itu yang sama persis seperti tema ulang tahunnya. Dengan senyum lebar Anta menatap orang-orang di depannya yang memberikan tepuk tangan kepadanya.
Lalu dia mendapat kecupan hangat dari papa dan juga neneknya, sedangkan Amara hanya menatap dengan penuh binar bahagia kearah Anta.
Potong kuenya~ potong kuenya~
Potong kuenya sekarang juga~
Sekarang juga~ sekarang juga~~Arkan menggenggam tangan kecil Anta lalu membantunya untuk memotong kue itu. Beberapa potongan kue kini sudah berada didalam sebuah piring kecil.
"Anta mau kasih suapan pertama buat Papa yang paling Anta sayang" Ucap Anta seraya menyuapkan satu potong kue ke dalam mulut Arkan.
"Thanks boy" Ucap Arkan mengecup kedua pipi gembul milik Anta yang membuat Anta terkekeh geli karena sensasi yang ditimbulkan.
"Suapan kedua Anta mau kasih ke..." Anta menatap kearah samping dimana terdapat sejumlah orang yang menatap dirinya. Hingga matanya terpaku pada tatapan teduh dari mama tirinya yang menatap dirinya.
Kini dirinya tau untuk siapa suapan kedua itu "suapa kedua untuk tante Amara" Kata Anta membuat Amara senang bukan kepalang karena Anta memilih dirinya untuk suapan kedua. Padahal kan bisa saja Anta memberikan suapan itu untuk mama Arkan atau siapa lah itu.
Dengan telaten Anta menyuapkan satu sendok kue kedalam mulut Amara, bahkan saat ada noda yang berada disudut mulut Amara, Anta langsung membersihkannya menggunakan tangan.
Amara tak dapat menyembunyikan tatapan harunya malam ini, matanya bahkan sudah berkaca-kaca dan ada sedikit rasa tak enak entah karena apa.
"Makasih" Lirih Amara yang langsung diangguki oleh Anta lalu melempar senyuman kearah Amara.
Acara terus berlanjut dengan semua orang tengah menikmati seluruh hidangan yang tersaji dimeja panjang yang ada didekat kolam. Nampak Anta tengah bermain dengan teman-temannya lala ada Arkan yang tengah fokus pada rekannya yang terlihat ada banyak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Duda [End]
Fantasy"Gue dimana sih? Kamar siapa lagi ini? Kalau kamar gue bukan kayak gini" "Ini lagi pada kenapa sama tubuh gue, mana nyeri lagi, kepala gue juga pening banget" "Apa gue diculik sugar daddy ya?" Kemudian menggeleng kuat "berharap banget gue diculik s...