[41] flashback Refan

24.7K 1.5K 16
                                    

"Lo nggak mau mampir ke basecamp dulu Fan?" Tanya seseorang yang kini berada tepat disampingku.

Aku menggeleng "nggak bang, gue mau langsung pulang aja, takut dicariin sama mami, soalnya gue izin cuma sampai sore doang" Ucapku karena memang aku hanya meminta izin sampai sore, sebenarnya aku juga harus mampir ke laundry terlebih dahulu tapi tadi mami sudah mengabarkan jika boneka kesayangan ku sudah diambil oleh Amara-kakak ku.

Siap beberes aku bergegas keluar dari aula besar dimana kami melakukan latihan futsal bersama. Jika kalian bingung kenapa tadi laki-laki disampingku menawarkan untuk mampir ke basecamp terlebih dahulu, itu karena aku bergabung dengan salah satu geng motor yang dipimpin oleh murid SMA dan dirinya baru menginjak kelas 3 SMP dan sebentar lagi akan tamat.

Aku berjalan menuju parkiran dimana motor besar hasil nangis-nangis dihadapan mami terparkir dengan rapi disana berdampingan dengan motor lainnya. Segera aku meraih kunci yang ada didalam saku celana lalu menghidupkan motor berniat langsung pulang, tapi sepertinya aku harus mengulurkan sedikit waktu saat laki-laki itu kembali menghampiriku, ya dia pemimpin dari geng yang aku masuki.

"Kenapa lagi bang?" Tanyaku.

"Nggak kenapa-napa, gue cuma mau bareng sama lo aja. Sekalian mau mampir kerumah lo," Ujar laki-laki itu membuatku mengernyit bingung. Sejak kapan laki-laki itu mau mampir ke rumahnya? Adakah hal lain yang diinginkan oleh laki-laki itu hingga ingin mampir kerumah.

Aku menaikkan alisku bingung "ngapain bang? Biasanya lo nggak pernah mau mampir kalau gue ajak"

"Emangnya gue nggak boleh mampir kerumah lo?" Tanya laki-laki itu dengan nada yang membuatku menjadi tak enak hati.

"Boleh lah bang, kalau gitu ayok" Ajakku langsung menggunakan helm diikuti oleh laki-laki itu yang menaiki motor miliknya sendiri.

Motor yang aku naikin melaju keluar dari halaman sekolah, ya mereka latihan lapangan yang ada disekolah laki-laki yang mengikutinya dari belakang, bisa dibilang juga ini adalah sekolah kakaknya.

Diperjalanan aku dikejutkan dengan suara klakson yang begitu memekakkan telinga. Suara yang berasal dari sebuah mobil truk yang mengangkut kelapa sawit itu melaju tak terkendali kearahnya, untung saja dirinya dengan cepat bisa menepi tapi berbeda dengan keadaan orang-orang yang berada di depannya. Ada banyak pengendara motor yang menjadi korban termasuk laki-laki itu.

Aku membulatkan mataku melihat motor laki-laki yang sedari tadi bukannya berada dibelakangnya kini sudah tergeletak tak beraturan. Dengan nafas memburu aku berlari menuju motor dan mencari tubuh pemilik motor.

"Bang Kelvin" Suaraku tercekat saat melihat tubuh Kelvin tergeletak diatas jalan dengan darah yang mengalir dari bagian kepala dan juga darah yang mengalir dari mulutnya.

Disaat aku tengah menangis dan takut melihat keadaan Kelvin, disaat itupula aku merasa sesuatu yang empuk berada disamping tanganku. Aku menoleh dan lebih terkejut lagi melihat beberapa boneka tergeletak diatas jalan, boneka bebek yang sudah tertulis namaku disana. Aku menyapu tatapan ku hingga terpaku pada sebuah motor scoopy putih yang sangat aku kenali, apalagi ditambah stiker doraemon yang berada oada plat nomor kendaraan.

Tanpa sadar aku berlari dengan kecang menuju motor itu dan tidak aku dapatin kakakku berada disana, hingga mataku terpaku pada tubuh seorang gadis yang berada dipinggir jalan dimana kepala berada diatas jalan trotoar. Sama halnya dengan Kelvin tapi kakaknya lebih parah ditambah tidak menggunakan helm.

"K--kak Ma--ara"

Kakiku terasa seperti jelly tapi aku tetap berusaha tegar hingga sampai tepat didepan tubuh kak Mara. Aku berjongkok lalu memangku tubuh kak Mara, tak kepedulikan jika baju futsal ku akan kotor.

Istri Mas Duda  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang