[42] Andira Dewantara (Dila)

43.1K 2.1K 43
                                    

4 tahun berlalu

"Mama! Dira jahil banget, masa iya ngambil jaket Anta terus dipakein sama kucingnya" Teriak Anta yang kini tengah berusaha mengejar adiknya yang membawa lari jaket kesayangannya dan ditangan nya satu lagi memangku satu anak kucing dengan bulu abu-abu.

"Jaketnya lucu, Dila suka dan Mio juga suka" Ucap gadis kecil itu menuju dapur dimana Mama nya kini tengah memasak.

"MAMA!!" Dira berlari menghampiri Amara lalu bersembunyi dibalik tubuh Mama nya itu.

"Ma, kak Anta jahat" Tunjuknya kearah Anta yang kini tengah memangku tangannya pada lutut, nafasnya naik turun lalu menatap tajam sang adik.

"Ma, jaket Anta dipakein sama kucing coba. Habis bulunya nempel di jaket Anta" Rengak Anta.

Amara mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Dira yang menatap polos dirinya dengan mata bulat berair. Bibirnya sudah bergetar menatap kearah depan.

"Dira, kasih lagi jaket punya kak Anta ya. Nanti kalau kak Anga kedinginan gimana?" Bujuk Amara, bukannya mengerti Dila malah menggeleng lalu menangis terisak.

"Kak Anta masih punya banyak dilemali, hiks jadi nggak apa-apa hiks kalau Dila ambil satu buat Mio" Isaknya mengelap igus di jaket milik Anta.

Amara menggeleng "tapi kan Mio nggak bisa pakek jaketnya, jadi Dira kasih balik buat kak Anta ya?" Lagi-lagi Amara berusaha membujuk putrinya itu yang sangat susah untuk mempan jika dibujuk.

"Enggak!"

Andira Dewantara gadis kecil itu berlari menyeret jaket milik Anta, sedangkan kucingya sudah dia tinggal didapur.

"Dira!" Pekik Anta kembali mengejar adiknya itu yang kini malah berlari menuju ruang tamu lalu membuka pintu walau dengan susah payah.

"Papa!" Dira berlari lalu melompat dalam pelukan Arkan yang baru saja pulang dari kantor.

Dia dapat melihat putranya dibelakang dan sepertinya mereka habis kejar-kejaran.

"Sekarang apa lagi?" Tanya Arkan yang sangat faham apa yang sedang terjadi. Keduanya anaknya ini tak pernah akur, sekalinya akur malah buat mereka geleng-geleng kepala.

"Kak Anta pelit!"

"Dira tuh curi jaket Anta!"

"Enggak ya kak Anta"

"Terus ngapain Dira masangin jaket Anta ke Mio?"

"Karena Mio suka"

"Kucing nggak suka pakek baju tau"

"Tapi Mio suka"

"Dira!"

"Kak Anta!"

"Udah!" Arkan mengusap kepala putrinya itu, entah dari mana datangnya sikap keras kepala dan jail anak itu. Yang jelas sangat memusingkan dirinya dan Amara.

"Sekarang kita masuk oke, jangan ada yang berantem lagi" Ucap Arkan menggenggam tangan Anta dan Dira yang berada dalam gendongannya.

Ketiganya berjalan menuju dapur dimana Amara tengah menyiapkan makan malam untuk mereka. Ya, hari ini Arkan agak terlambat pulangnya karena banyak berkas yang mesti dia tangani terlebih dahulu.

"Malam" Sapa Arkan mengecup kening Amara lalu menuju salah satu kursi, mendudukkan Dira disana dan disamping Dira terlihat Anta yang duduk enteng. Bukan seperti tadi layaknya tikus dan kucing.

"Malam" Balas Amara.

"Kenapa lagi?" Tanya Arkan melirik kedua anaknya itu yang kini saling diam-diaman.

Istri Mas Duda  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang