Jam menunjukkan pukul 09.19 Amara yang berada dalam kamar mandi buru-buru menyelesaikan ritual mandinya yang sudah memakan waktu setengah jam. Dengan menggunakan kimono putih dia keluar dari dalam kamar mandi dan buru-buru menuju lemari besar mencari pakaian yang pas untuk dia gunakan datang kesekolah Anta.
Hari ini adalah hari pengambilan raport milik Anta sekalian dia akan mengambil raport milik Refan. Sekolah Anta mewajibkan orang tua yang mengambil raportnya dan sekalian membawa dengan siswanya. Sama halnya dengan sekolah Anta, sekolah Refan juga seperti ini.
Selesai dengan pakaian dan bermake-up Amara langsung turun kebawah untuk menemui Anta dan Arkan yang sengaja meliburkan kantornya demi ikut serta mengambil raport milik Anta.
"Udah siap semuanya?" Tanya Amara seraya menuruni satu persatu anak tangga lalu menuju sofa dimana dia orang laki-laki tengah duduk santai disana.
"Udah tante," Jawab Anta diikuti dengan anggukan kepala dari Arkan yang tengah fokus pada ponselnya.
"Yaudah kita berangkat sekarang takut telat nanti," Kata Amara dan kedua orang itu langsung mengikuti langkah Amara didepan.
Mobil hitam milik Arkan keluar dari halaman rumah menuju sekolah Anta. Sesampainya disana nampak sudah banyak mobil lainnya dan juga orang tua beserta anaknya. Amara, Arkan dan Anta langsung keluar dari mobil menuju kelas Anta yang sudah dipenuhi oleh orang tua murid.
Butuh waktu sekitar sepuluh menit menunggu kedatangan wali murid masuk kedalam kelas.
"Maaf ibu dan bapak sekalian karena keterlambatan saya, jadi mari kita mulai pembagian raport nya." Ibu wali kelas itu nampak tengah melihat daftar nama anak didiknya yang mendapatkan peringkat.
"Untuk juara sebaiknya kita panggil dari urutan ketiga dulu baru nanti dua dan satu, supaya menjadi kejutan juga bagi ibu dan bapak semua. Baik, untuk juara tiga ada ananda Asyifa Mahira, silakan maju dan ambil buku raport kamu," Seorang anak perempuan maju ke depan mengambil raport miliknya. Setelah kembali ketempat duduk dia langsung disambut kecupan hangat dari kedua orang tuanya.
"Sekarang untuk juara kedua ada Aska Raditya, kepada Aska silakan maju ke depan untuk mengambil buku raportnya," Aska si gembul langsung maju kedepan untuk mengambil buku raport nya. Saat kembali dia langsung berlari menubruk tubuh maminya.
Amara melirik kebelakang dimana Aska yang bersama dengan maminya, cukup muda masih pikir Amara, tapi kenapa Jhon sudah seumuran dengan Arkan ya? Mungkin maminya nikah muda makannya kayak gitu.
"Untuk juara pertama kita tahun ini diraih oleh Ananta Dewantara, kepada Anta silakan maju kedepan untuk mengambil buku raport nya" Ucap ibu wali kelas.
Amara menatap bangga kearah Anta, rupanya Anta cukup pintar didalam kelas, ah bangga sekali dia yang menjadi ibu angkat Anta.
Anta menatap papanya lalu maju kedepan untuk mengambil buku raport dan juga sebuah piala. Sama halnya dengan juara tiga dan dua yang diberikan piala, tapi piala yang didapatkan oleh Anta bisa dibilang cukup panjang.
Anta kembali langsung berlari menuju pangkuan Arkan sambil memperlihatkan pialanya.
"Papa, Anta dapat juara satu!" Seru Anta senang.
"Iya, anak papa emang pintar"
"Anta mau apa-apa nggak biar tante beliin, sebagai hadiah karena Anta dapat juara satu"
"Anta mau jalan-jalan ke pantai,"
"Yaudah nanti kita kepantai bareng," Kata Arkan.
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Duda [End]
Fantasía"Gue dimana sih? Kamar siapa lagi ini? Kalau kamar gue bukan kayak gini" "Ini lagi pada kenapa sama tubuh gue, mana nyeri lagi, kepala gue juga pening banget" "Apa gue diculik sugar daddy ya?" Kemudian menggeleng kuat "berharap banget gue diculik s...