Amara terbangun saat mendengar alarm yang memang dia setel diponsel miliknya. Sambil merenggangkan tubuhnya Amara menatap ponsel yang tepat berada di atas nakas dan masih menyala. Dapat dia lihat beberapa pesan yang masuk disana dengan buru-buru dia langsung mengambil ponselnya.
Ada pesan dari Refan, Bunda Geladis dan satu nomor yang tak diketahui. Amara terlebih dahulu membuka pesan dari Geladis.
Bunda Geladis
sayang kamu dimana?
bunda kemarin kerumah
kamu tapi nggak ada
orangkamu baik-baik aja
kan? soalnya bunda
nanya sama asisten
rumah kamu dia juga
nggak tau kamu sama
Arkan dimanakalau kamu baca dibalas
ya sayang, bunda khawatir
sama kamu. bunda sayang
AmaraAmara baik-baik aja kok
bunda. ini Amara lagi
sama mas Arkan.bunda tenang aja oke
Amara beralih pesan dari Refan yang baru dikirim tadi malam dan sepertinya setelah dirinya tidur. Karena memang dirinya semalam tidur sedikit awal karena sudah merasa bosan menonton televisi.
Refan
penggemar, gue lagi
ada waktu
nih buat ketemu sama
lokapan nih bisa ketemuan
kalau bisa ditempat
biasanya gue nongkrong
ajakenapa nggak dibales sih
sombong amat jadi orangkalau lo liat langsung
dibalas. gue tunggu
balasan lokalau sekarang gue
belum bisa. maaf bangetnanti kalau gue ada
waktu gue hubungi
lagi dehjanji dalam minggu
ini dan satu lagi
gue bukan
penggemar loKini Amara beralih pada nomor yang tak dirinya ketahui. Langsung saja dia membuka room chat itu.
+62864...
gue Jhon, jangan
lupa disimpan
nomor gueto the poin
banget bangbasa-basi kek
Amara tak habis pikir dengan Jhon. Kenapa laki-laki itu terlalu terang-terangan tanpa ada sedikit basa-basi dalam obrolan. Padahal kalau diliat-liat orangnya tidak seperti Arkan.
Dia sampai lupa untuk menanyakan bagaimana keadaan Anta dirumah sakit dan tanpa menunggu lama dia langsung menghubungi nomor milik Arkan. Sambungan pertama tidak diangkat oleh Arkan, sama halnya dengan panggilan kedua dan ketiga tak juga diangkat.
Akhirnya dia hanya bisa mengirim pesan dan berharap untuk dibalas oleh Arkan.
Mas Dud
Mas Dud, gimana
sama keadaan
Anta?dia baik-baik aja
kan?Mas Dud jangan
lupa buat sarapan
apalagi Anta.
kalaupun makanan
rumah sakit nggak
enak tapi tetap harus
dimakan, supaya Anta
cepat sembuhaku pengen deh jengukin
Anta dirumah sakit. Kalau
Mas Dud udah nggak
marah, bisa nggak
jemput aku buat
kerumah sakitDengan raut sedih Amara memandangi room chatnya dengan Arkan. Tak ada tanda-tanda pesannya akan dibaca oleh Arkan. Menghela nafas lelah Amara beranjak menuju lemari berharap disana ada sebuah baju yang dapat dia gunakan karena tubuhnya terasa sedikit lengket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mas Duda [End]
Fantasy"Gue dimana sih? Kamar siapa lagi ini? Kalau kamar gue bukan kayak gini" "Ini lagi pada kenapa sama tubuh gue, mana nyeri lagi, kepala gue juga pening banget" "Apa gue diculik sugar daddy ya?" Kemudian menggeleng kuat "berharap banget gue diculik s...