[29] ke mall bareng Refan

29.2K 2.4K 21
                                    

Dengan cardigan rajut hitam miliknya ditambah dengan tas selempang dengan warna senada Amara melangkah menuju salah satu toko yang menjual berbagai jenis boneka. Dirinya kini tengah berasa di sebuah pusat perbelanjaan yang ada di kota, bisa kalian tebak siapa yang kini berada di sampingnya yang dengan terpaksa harus menenteng paper bag yang berisi barang belanjaan Amara?

"Kak, ini kapan selesainya sih? Dari tadi muter-muter masuk toko satu keluar toko satu, masuk toko lainnya. Mau sampai kapan kayak gitu? Pengel banget kaki gue, sumpah!" Keluh Refan masih setia mengikuti langkah Amara yang berjalan menyusuri rak-rak berisi berbagai jenis dan ukuran boneka.

Ya dia Refan yang tadi siang tengah tidur santai dirumah malah ditelepon puluhan kali oleh gadis didepannya ini. Padahalkan kalau dipikir-pikir libur panjang kali ini ingin sekali dia habiskan dengan rebahan dikamar sambil nge-game. Tapi kenapa hari liburnya malah diganggu? Memang tak ada otak kalau Refan berani berkata.

"Diem bisa nggak sih, ikut gue aja. Ngapain juga rebahan dirumah yang ada bosan, mending jalan-jalan bareng gue" Kata Amara matanya masih melihat jenis-jenis boneka dirak itu.

Refan menghela nafas lelah "ya masalahnya lo ganggu libur panjang gue, emangnya suami mana, terus anaknya juga mana? Masa iya ke mall aja pakek ajak gue, nggak dimarahin sama suaminya kalau jalan sama cowok lain?"

"Mendingan tuh mulut mingkem aja dari pada ngebacot nggak jelas kan, bikin nambal dosa aja, lo nggak mikirin gimana capeknya malaikat yang dari tadi nyatat dosa lo ngebacot? Udah diem aja"

Akhirnya Refan hanya bisa pasrah dengan diam dan mengikuti langkah Amara yang sedari tadi tak menemukan apa yang ingin dia beli.

Dua tiga buah rak sudah mereka lewati tapi tetap saja tak ada boneka yang diinginkan oleh Amara, padahal tadi sudah beberapa kali menyentuh sejumlah model boneka tapi ujung-ujungnya malah ditaruh balik, laknat memang pikir Refan sangking kesalnya.

Hingga sampailah mereka di sebuah rak yang memanjang sejumlah boneka bebek dan tak jauh dari sana ada sebuah boneka Donald si bebek dengan ukuran yang cukup besar.

"Gue mau beli itu" Tunjuk Amara kearah boneka itu "tolong ambil Fan, sekalian yang boneka Donald si bebek itu" Perintah Amara.

"Buruan!"

"Ck! Nggak liat belanjaan lo udah menuhin tangan gue? Gimana caranya gue ambil tuh boneka," Decak  Refan kelewatan kesal.

Amara menyengir kemudian mengambil alih semua paper bag yang ada ditangan Refan, kemudian Refan mengambil boneka yang diminta oleh Amara tadi. Setelahnya kedua orang itu langsung menuju kasir, sebelum itu Amara sempat mengambil sebuah boneka pinguin yang sebesar boneka Donald si bebek.

Keduanya keluar dari toko itu dengan Refan yang memegang semua boneka itu dan Amara yang memegang paper bag. Tujuan terakhir mereka sekarang adalah salah satu restoran, karena sedari tadi perut sudah bersuara.

"Nah begini nih yang gue suka, nggak cuma ngajak gue capek, tapi juga ngasih makan. Kan lain kali gue juga mau diajak jalan lagi kalau dapat gratisan kayak gini" Cengir Refan sambil memandangi buku menu di tangannya.

"Gratisan mulu perasaan"

Pelayan yang berdiri disamping meja mereka terkekeh melihat dua orang yang ada di depannya ini. Persi seperti pasangan sebelah yang sepertinya pasangan yang tengah melakukan acara makan siang bersama.

Setelah memesan makanannya dan makanan Refan kini keduanya saling lirik karena melihat interaksi dua orang yang berada tak jauh dari meja mereka.

"Kok gue jadi iri ya" Ucap Refan mengalihkan pandangannya menatap Amara.

Istri Mas Duda  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang