sebelas.......

3.1K 199 8
                                    

Tap...tap...tap....

Chika berlari menyusuri loby rumah sakit sembari memakai jas putihnya, ia berlari bukan karena terlambat dengan jam KOAS nya. Akan tetapi, ia berlari untuk segera menemui sang adik yang masuk IGD karena terserempet pengendara motor dijalanan tidak jauh dari sekolah.

Tiba didepan pintu IGD, Chika yang bersiap membuka pintu kaca dihadapanya terkaget karena pintu itu terbuka lebih dulu.

''Chika ?''kaget Ci Jesslyn melihat keberadaan Chika.

''Ci, gimana keadaan Christy ?'' tanya Chika, khawatir.

''Christy mengalami luka kecil dikepalanya,'' jawab Jesslyn. ''Tapi tolong awasi untuk beberapa jam kedepan, kalau ada mual segera beri tahu ya ..,'' ucapnya, kemudian.

''Iya Ci, makasih ya ci ..,''ucap Chika dan Jesslyn hanya mengangguk sembari mengulas senyumnya.

''Ya sudah, kamu temui dulu Christy. Dia takut banget di marahin Shani ,''ucap Ci Jesslyn kemudian berpergi.

Chika pun masuk keruang IGD dan langsung disambut sang adik yang menatapnya takut. ''Kamu kenapa sih dek, kok bisa begini ?'' tanyanya sembari memeluk Christy .

''Tadi, aku liat Mama Kak..,''ucap Christy sedikit mendongak menatap sang Kakak, tanpa melepas pelukan mereka.

''Kamu salah liat mungkin dek, Mama nggak ada disini, ''ucap Chika dengan nada lembutnya.
'' Udah ya, jangan dipikirin lagi. Kamu istirahat, kakak siapin ruang inap buat kamu, ''ucap Chika, lagi.

Christy menggeleng. ''Mau pulang ,''ucapnya dengan nada sedikit merengek.

''Nggak bisa sekarang sayang, sabar ya ..,''ucap Chika sedikit mengusap pipi sang adik .

Setelah beberapa menit di IGD dan Christy merasa ia baik baik saja, akhirnya ia dipindahkan diruang inap. Tentu saja Chika masih mendampinginya sampai diruang inap, karena jadwal KOASnya masih nanti sore.

Sementara itu, seseorang yang dimaksud sang Mama oleh Christy hanya bisa melihat dari kejauhan dan tidak berani mendekat. Seseorang itu merasa begitu bersalah, karena, seandainya ia tidak menghindari kejaran Christy, kecelakaan itu tidak akan terjadi dan Christy tidak akan masuk rumah sakit. Namun apa yang bisa ia lakukan ? nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi.

''Hah..,''seorang itu terkaget ketika melihat Chika keluar dari ruang inap Christy dan berjalan ke arahnya. Ia segera merunduk dan berjalan melawan arah dengan Chika.

Tap...tap...tap....

Chika berjalan menuju ruangan Ci Jesslyn. Sebagai calon dokter yang baik, ia mengumbar senyumnya setiap berpapasan dengan siapapun di loby, termasuk, seorang yang di maksud Mama oleh adiknya yang tidak lain adalah Veranda, sang Mama yang meninggalkan mereka sejak bertahun tahun lalu.

''Maafin Mama Kak, ''Veranda bergumam tanpa menghentikan langkahnya, hingga ia dan Chika berjarak semakin jauh.

>>>>>>>>>>Hari berganti<<<<<<

Jinan menatap heran pada Veranda yang sejak kemarin sore lebih banyak diam, tidak seperti ketika mereka sampai di Jakarta.

"Ve, are you okay ?" tanya Jinan mengambil duduk dihadapan Veranda sembari meletakan secangkir teh hangat.

Veranda sedikit mendongak menatap Jinan dan hanya mengangguk samar sebagai jawaban atas pertanyaan Jinan.

"Oh iya Ve, aku akan kembali ke Kalimantan malam ini. Kamu nggak papakan hanya bersama adik adik ku disini ?" tanya Jinan setelah sedikit menyesap tehnya.

Nikah SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang