dua tiga aja.........

3.5K 251 87
                                    

*ini cerita mulai serius, kalo kalian bosen bilang ya....



Setelah tiga jam lebih Zee mencari Marsha, akhirnya ia menemukan titik temu. Lebih tepatnya, setelah Kathrin memberi tahu jika Marsha bersamanya di apartemen .

Kini, Zee sudah berada didalam kamar apartement Kathrin yang ditempati Marsha. Ia dengan lembut membujuk Marsha agar mau pulang denganya. Namun Marsha justru mengabaikanya dan sama sekali tidak ingin bertatap wajah denganya.

''Sha, ayolah .Kita pulang, ''bujuk Zee dengan nada lembutnya, namun lagi lagi ia diabaikan oleh sang istri.

''Ayo dong Sha, jangan kaya anak kecil gini. Kita dirumah orang, nggak enak kalau ada yang denger kita berantem ,''ucap Zee, mengusap kepala Marsha .

Taps...,Marsha menepis tangan Zee, ia memilih berbaring dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Zee menghela nafasnya, akan tetapi ia masih tetap setia menunggu Marha yang memunggunginya. ''Sha, aku tahu kamu nggak tidur, ''ucapnya.

Srek..Marsha menyibak selimutnya kemudian menoleh pada Zee.

''Pulang aja sana sama Fiony ,''ucap Marsha dengan nada kesalnya.

Zee menghela nafasnya, apa yang ia takutkan benar terjadi. Marsha marah, karena melihat ia dan Fiony sore tadi. ''Kamu marah ?''tanyanya.

''Nggak ,''ketus Marsha dan kembali memunggungi Zee.

Zee sedikit mencondong, hingga ia bisa melihat wajah Marsha. Diciumnya sejenak pipi dan mata Marsha, ia kemudian menyusul berbaring dibelakang Marsha. ''Aku maunya sama kamu aja, nggak mau yang lain ,''ucapnya, memeluk Marsha.

''Ihh sana , jangan peluk peluk ,''ucap Marsha, berusaha membebaskan dirinya dari pelukan Zee. Namun Zee semakin mengeratkan pelukanya, hingga terdengarlah tawa darinya.

''Aaa...Kak, stop .Geli ,''ucap Marsha, karena Zee menggelitik perutnya.

''Maafin dulu akunya, baru stop..,''ucap Zee masih dengan semangat mengelitik Marsha, hingga keduanya berhadapan.

''Iya iya dimaafin ,''ucap Marsha dan akhrinya Zee berhenti menggelitiknya.

''Maafin aku ya, ''ucap Zee kemudian merengkuh Marsha kedalam pelukanya, ia juga tidak lupa mencium kening Marsha.

Pintu yang tidak terlalu rapat, tanpa sengaja membuat Kathrin penasaran dengan hubungan Zee dan Marsha. Ia pun dengan sengaja mengintip kedalam. Dan betapa kagetnya ia, ketika melihat Zee dan Marsha berciuman diatas tempat tidurnya.

''Omigadd...Sha, lo..,'' Kathrin bergumam kaget dalam hatinya. ''Gila gila , jangan jangan udah praktek kaya di film lagi ,'' ia kembali bergumam, sembari beranjak meninggalkan tamu tamunya itu.

Malam yang semakin larut, dan Marsha yang sudah tertidur terpaksa membuat Zee ikut bermalam di apartemen Kathrin. Namun ia juga sadar diri, ia tidak mungkin tidur dikamar Kathrin bersama Marsha. Ia pun meminta ijin pada Kathrin untuk menggunakan kamar tamu. Kathrin pun mengijinkan, namun Kathrin tidak menyangka jika Zee juga akan membawa Marsha ke kamar tamu.

Kathrin sudah berada dikamarnya seorang diri setelah ia memberikan baju tidur untuk Zee dan Marsha. Ia mencoba untuk tidur namun tetap saja tidak bisa. Ia terbayang bayang apa yang akan Zee dan Marsha lalukan dikamar tamu. Terlebih ia tadi melihat langsung sepasang suami istri muda itu ciuman bibir diatas tempat tidur yang sekarang ia tempati juga.

Sementara dikamar tamu, Zee justru tengah berdebat kecil dengan Marsha yang terbangun karena rengekanya.

''ck...Kak ,pakek aja itu kenapa sih, ''ucap Marsha menatap Zee dengan kedua mata yang sudah tidak kuat lagi untuk terbuka, karena rasa kantuknya.

Nikah SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang