'' sadar nggak sih, kaya ada yang Marsha tutupin dari kita ?'' tanya Ashel, menarik kursinya kemudian mengambil duduk.
''perasaan lo aja kali Shel, ''jawab Kathrin sembari meletakan nampan yang berisi pesanan mereka, kemudian mengambil duduk dihadapan Ashel.
Ashel berdecak, tidak terima dengan jawaban Kathrin. Karena ia benar benar merasa ada yang aneh dari Marsha, lebih tepatnya sejak Marsha beberapa kali tidak memberi mereka kabar.
''Perasaan gimana coba ? lo masa nggak ngerasa aneh. Kita semaleman loh dirumah dia, tapi kayak nggak bebas, nggak kayak biasanya,''ucap Ashel.
Kathrin tidak memberi respon apapun selain sedikit mengangkat bahunya.
Sementara dilain tempat, Fiony mengajar di kelas suka rela, disalah satu kawasan kumuh. Kelas itu ia dirikan bersama Zee satu tahun lalu dan biasnaya mereka mengajar bersama. Namun tidak dengan hari ini, karena sejak pagi Zee tidak bisa dihubungi. Akan tetapi, meski begitu, ia juga tidak sendiri karena Aldo dan Jhasson dengan suka rela menemaninya.
Hingga kelas itu berakhir, Fiony masih berharap Zee akan datang karena banyak yang menunggu nya. Namun sayangnya , Zee benar benar tidak datang ke tempat itu.
''Zee gimana ?'' tanya Jhasson sembari memberikan sebotol jus untuk Aldo setelah ia dan Fiony membagi bagikan ice cream untuk anak anak, karena mereka telah selesai mengerjakan tugas dengan baik.
Aldo menghela nafasnya, menunjukan chat yang baru ia kirim untuk Zee pada Jhasson. ''See ..dia nggak jawab lagi ,''jawabnya.
Jhasson berdecak kecil, tidak habis fikir dengan tingkah Zee akhir akhir ini yang sering mengabaikan persahabatan mereka dan juga Fiony.
Puk...puk...
Aldo menepuk bahu Jhasson, kemudian beranjak . ''Guys, gimana kalau kita makan bakso setelah ini ,''teriaknya yang langsung disambut teriakan bahagia anak anak yang duduk melingkar bersama Fiony.
Sedangkan Zee, ia dan Marsha baru saja tiba dirumah. Akan tetapi, mereka tidak hanya berdua. Sebab, Christy ikut pulang bersama mereka dan akan menginap selama beberapa hari selama Shani dan Chika disibukan dengan kegiatan masing masing.
Christy yang akhirnya menginap dirumah baru Zee terlihat begitu senang, ia melangkahkan kakinya kesana kemari melihat lihat isi rumah baru Zee. Hingga ia bertemu dengan Mbok Emban dan langsung berhambur berpelukan, karena ia juga merindukan mbok emban yang sudah dianggap Oma olehnya dan yang lain.
Kesenangan Christy berbanding terbalik dengan yang Zee rasakan, karena ia bingung dimana akan menempatkan adiknya itu beristirahat. Karena kamar tamu masih ia gunakan sebagai gudang bersih dan tidak cukup waktu jika harus dibersihkan sore ini.
''Sha, Christy tidur sama kamu nggak papakan ?'' tanya Zee menatap Marsha dengan tatapan memohonya.
Marsha sedikit menaikan alisnya, namun tidak lama mengangguk samar. ''Nggak papa sih kalau mau ,''jawabnya.
Zee berdecak kecil. ''Ya harus mau dong Sha, kalau nggak, mau tidur dimana tuh bocah ,''ucapnya.
''Kak...aku tidur di kamar atas ya ?'' suara teriakan Christy dari lantai atas terdengar hingga bawah, tempat Zee dan Marsha berada.
Zee dan Marsha sejenak saling tatap.
''Ck..,''Zee berdecak kemudian beranjak menyusul sang adik.
Sementara Marsha masih berada ditempatnya, pikiranya mulai berkeliaran kemana mana setelah mendengar permintaan Christy yang ingin tidur dikamar atas dan itu adalah kamar Zee.
''waduh gawat nih kalau sampai Kak Zee tidur dikamar aku ,''Marsha bergumam sembari mendongak, mendengar pertengkaran Zee dan Christy dilantai atas.
Tap..tap...tap...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah SMA
FanfictionSetiap orang pasti akan menikah diwaktu yang mereka rasa sudah tepat dan pasti dengan pasangan yang mereka cintai. Namun, itu tidak berlaku untuk Zee Kawindra. Cucu laki laki satu satunya dari keluarga Kawindra itu harus menikah diusia nya yang ma...