Nikah SMA

dua lapan......

Kabar kepindahan Fiony ke Jepang yang mendadak menghebohkan sekolah dan tentu saja banyak yang menyayangkan hal itu mengingat beberapa bulan lagi ujian kelulusan akan berlangsung. Dan alangkah baiknya jika Fiony pergi setelah ujian kelulusan. Namun semua sudah terjadi, Fiony sudah berada di Jepang dan tidak ada satu pun yang tahu alasan Fiony pindah semendadak itu selain Aldo, karena Aldo satu satunya yang Fiony beri tahu tentang kepindahan itu yang berujung membuat hubungan Aldo dengan Zee berjarak.

Seperti dua siswa yang tidak saling kenal, Zee dan Aldo sudah beberapa hari tidak bertegur sapa. Mereka bahkan memindah tempat duduk mereka, saling menjauh. Namun teman sekalas mereka tidak terlalu perduli dengan hal itu, mereka hanya berfikir jika Aldo dan Zee tengah berbeda pendapat maka dari itu mengambil duduk saling berjauhan terlebih tidak adanya Jhansson yang menjadi penengah diantara keduanya.

Berbeda dengan Marsha dan sahabat sahabatnya, mereka justru tengah mengintrogasi Marsha tentang kehidupanya bersama Zee. Mereka, gadis gadis yang memiliki pergaulan sedikit bebas meski terbatas tentu saja menaruh ekspetasi banyak dengan cerita Marsha. Namun apa yang di dapat, mereka justru hanya mendengar cerita tentang Zee yang menjadi guru les private untuk Marsha.

''Sha, sumpah lo cuma ngelakuin itu sama kak Zee ?'' tanya Kathrin seolah tidak percaya dengan cerita Marsha.

''Menurut lo ?'' Marsha berbalik bertanya dengan ekspresi yang malasnya.

''Lo nggak ngelakuin yang kaya di film film yang pernah kita tonton ?'' tanya Ashel, menatap Marsha dengan tatapan yang mengintimidasi.

''Kalian ini KEPO , ''ucap Indah yang merasa telinganya mulai panas dan geli, mendengar pertanyaan pertanyaan aneh dari Kathrin dan Ashel.

''Ih , Kak Indah ini tuh namanya mencari pengetahuan ,''saut Kathrin menatap Indah.

''Pengetahuan pala mu ,'' ucap Marsha kemudian memilih menyibukan dirinya dengan ponsel.

Kathrin dan Ashel sama sama menoleh, menatap Marsha. ''Ih akun jahat ,''ucap keduanya, menunjuk Marsha.

''Apa sih...,'' ucap Marsha sembari menepis tangan kedua sahabatnya yang menunjukanya.

Kringg....bell jam pelajaran terdengar berbunyi, tidak lama seorang guru masuk yang membuat para siswa kembali ke bangku masing masing termasuk Marsha dan sahabat sahabatnya. Hal yang sama juga terjadi dikelas kelas yang lain, mereka semua sibuk dengan pelajaran masing masing.

Disaat semua sibuk dengan jam pelajaran, Zee dan Aldo justru tengah baku hantam dihalaman belakang sekolah. Mereka tidak perduli dengan jam pelajaran dan wajah mereka yang sudah penuh luka serta darah, bahkan baju yang mereka pakai sudah tidak lagi terlihat rapi. Semua itu terjadi karena Zee yang banyak mendapatkan pertanyaan tentang Fiony dan ia tidak bisa menjawab apa apa selain ''Gue, belum dapet kabar dia ,'' dan Aldo yang mendengar itu geram, kemudian menyeret Zee kebelakang sekolah.

Bugh...bugh....Aldo dan Zee saling balas, mereka saling pukul hingga tersungkur. Namun sepertinya itu tidak cukup dan membuat keduanya semakin menggila, tanpa kata dan hanya tatapan permusuhan.

''Bangsat lo ,''umpat Aldo, yang kini menduduki Zee dan terus melayangkan pukulan pada Zee dibawahnya.

''arrgh....,''Zee mendorong, membalikan keadaan dan membalas pukulan Aldo bertubi tubi. ''Berhenti ikut campur bego ,'' bentak Zee dan kembali melayangkan pukulan, tidak perduli dengan hidung Aldo yang sudah berdarah.

Perkelahian itu terus berlanjut, sampai akhirnya ada suara peluit dari Pak. Awan satpam sekolah. Namun tetap saja, mereka berdua tidak perduli dan tetap saja saling pukul.

Prittt....lagi, Pak. Awan meniup peluitnya sembari menghampiri Zee dan Aldo. Namun lagi lagi tidak ada yang perduli, Pak. Awan justru mendapat pukulan tidak sengaja dari Aldo. Dan merasa tidak bisa mengatasi perkelahian itu, Pak. Awan pun memanggil rekan yang lain.