sembilan belas.....

3.6K 264 44
                                    

Hari hari yang terus berlalu dan Christy tetap ingin tinggal bersama Zee, nyatanya membawa banyak perubahan dalam ikatan pernikahan Zee dengan Marsha. Karena selama Christy tinggal bersama mereka berdua, Zee dan Marsha seperti lupa pasal satu dalam perjanjian mereka. Bukan hanya itu, mereka berdua bahkan tidak canggung untuk membeli baju atau barang couple lainya. Serta Marsha yang juga tidak jarang memakai t-shirts Zee karena salah ambil.

Zee, sudah lebih dari sepuluh menit mencari t-shirt  berwarna merah tua dengan aksen biru tua. Ia ingat betul kalau t-shirt itu telah dicuci dan disimpan si mbok di lemari. Namun kenapa ia tidak bisa menemukanya ..hemzz.

"Sha ...Marsha,  "Zee memanggil Marsha sembari meninggalkan kamar.

Marsha yang tengah bereksperimen membuat kue didapur hanya menyaut, tanpa beranjak dari tempatnya hingga Zee datang.

"Sha, kamu pakek t-shirt siapa ?"tanya Zee berdiri disamping Marsha yang sibuk dengan adonan kuenya.

Marsha sedikit merunduk memperhatikan yang ia kenakan dan menoleh pada Zee. Seutas senyum tanpa dosa yang menampilkan deretan giginya terukir ketika menyadari yang ia pakai milik Zee.

"Hemzz..,"Zee menghela nafasnya.  "Punya aku kan ?" tanyanya dengan alis kiri yang sedikit ia naikan.

"Ya Maaf, namanya juga ....

"Juga apa ? salah ambil lagi ? ..Kamu nih, baju suami segala dipakek, "Zee mengomel kecil pada Marsha.

"Ya maaf, orang nggak tau ,"ucap Marsha.

"Nggak tau gimana ? orang itu oversize. Ya  pasti punya aku lah ,"ucap Zee yang masih dengan nada mengomelnya, ia lupa jika ia juga sering tidak sengaja mengambil t-shirt oversize milik Marsha.

tap...tap....tap.. suara derap langkah mengalihkan pertengkaran mereka berdua.

Si Mbok dengan wajah paniknya, memberi  tahu jika sahabat sahabat Marsha datang.

"Ha ?"kaget Zee .

Marsha tentu saja panik, ia segera meminta Zee naik ke lantai dua.

"Tapi, Sha ....lewat mana ?" bingung Zee, ketika Marsha mendorongnya untuk segera pergi.

"Kak buruan, mereka keburu masuk..,"ucap Marsha mendorong Zee.

Zee, ia melangkahkan dengan hati hati seperti maling. Bahkan menutupi kepalanya dengan paper bag.

Katrin, ia melihat Zee dan segera mengalihkan perhatian Indah juga Ashel. "guys  liat deh, sejak kapan ada ikan ya disini ?" ucapnya dengan nada yang sedikit kerasa dan membuat Indah juga Ashel terfokus padanya.

tap...tap....tap....Zee segera mempercepat langkahnya menaiki anak tangga menuju lantai atas.

"Aduh, mereka pasti nginep lagi ...,"gumam Marsha, mengingat besok long weekend. "Mbok..Mbok, tolong bersihin kamar aku .Jangan sampe ada barang Kak Zee keliatan ,"ucapnya memohon pada si Mbok.

Si Mbok yang juga ikut panik segera melaksanakan tugasnya. Beliau dengan alat bersih bersihnya masuk kekamar Marsha.

Sementara Marsha ,ia sejenak meninggalkan adonan kuenya untuk menyapa sahabat sahabatnya.

"widihhh..sejak kapan lo cemong cemong tepung gitu ?" tanya Ashel melihat kedatangan Marsha.

"Biasalah, meneruskan warisan orang tua, "jawab Marsha dan tidak lupa dengan senyumnya.

Katrin justru hanya diam dan sesekali mengedarkan pandangnya, hingga ia berdiri dibelakang Marsha ketika Marsha mengajak mereka ke dapur.  "Suami lo ,nggak ada dirumah kan ?" tanyanya pada Marsha dengan nada berbisik.

Nikah SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang