"Dari hasil pemeriksaan,asam lambung tuan Yoo naik hingga membuatnya akhir-akhir ini mual dan juga tidak nafsu makan. Tapi semuanya sudah baik-baik saja. Saya akan memberikan resep vitamin untuk anda"
"Ah..ya. Terima kasih dokter!" Jackson tersenyum manis sebelum akhirnya mendekati Jeongyeon yang tertidur di atas ranjang pasien.
"Semua ini karena kau keras kepala! Aku sudah menyuruhmu untuk makan tapi apa? Lihat sekarang..kau jadi penyakitan begini. Payah!" sindirnya pada Jeongyeon. Lelaki yang tengah lemas itu hanya diam tak mau menanggapi Jackson.
"Bawa aku pulang" Jeongyeon berusaha bangun walaupun pusing tiba-tiba saja melanda.
"Tch! Selalu saja merepotkan!" Jackson membantu Jeongyeon lalu memapahnya berjalan.
"Ini resepnya tuan. Anda bisa menebusnya di bagian obat" ucap dokter itu dengan ramah.
"Kamsahamnida!"
Setelah menebus obat Jeongyeon,Jackson membawa lelaki penyakitan itu pulang. Tapi anehnya saat diperjalanan, Jeongyeon kembali berulah membuat Jackson menggeleng.
"Berhenti sebentar. Aku ingin membeli sesuatu disana" tunjuk Jeongyeon pada sebuah toko pakaian. Jackson hanya menurut dan membawa Jeongyeon kesana. Ia semakin bingung. Pasalnya,sejak di rumah sakit Jeongyeon terlihat lemas. Namun saat ini ia melihat pancaran binar dari mata Jeongyeon ketika keluar dari mobil untuk membeli sesuatu.
"Mau apa lagi dia?"
Tidak lama kemudian muncullah sosok Jeongyeon dengan beberapa tas belanja di tangannya. Jangan lupakan senyuman bodoh plus misterius yang membuat Jackson merinding sekaligus takut.
"Kkaja!" Jeongyeon kembali duduk di tempatnya dengan sumringah.
"Kau benar-benar tidak apa-apa? Sepertinya penyakitmu sangat parah.."
Jeongyeon yang mendengar itupun langsung melayangkan tatapan tajam pada Jackson.
"Sembarangan! Cepat jalan!" bentaknya pada Jackson.
"Aishh.. baiklah baiklah!"
Sampai di rumah Jeongyeon, Jackson kembali terperangah melihat bagaimana Jeongyeon yang beberapa menit lalu lemas terkulai kini berjalan penuh semangat.
"Wah... sepertinya temanku ini memiliki penyakit yang serius. Apa ku bawa saja ke psikiater? Atau rumah sakit jiwa?" Jackson bermonolog. Hingga ia tersentak mendengar teriakkan Jeongyeon dari kamarnya.
"JACK!!!"
"COMING!!" Jackson berlari menuju kamar Jeongyeon untuk mengecek keadaan sahabatnya itu. Sampainya disana ia dikejutkan dengan senyuman Jeongyeon yang menakutkan.
Belum lagi ia memegang sebuah kostum aneh yang membuat Jackson menelan ludah.
"Kau adalah teman ku yang paling baik. Maka dari itu,ku mohon pakailah ini. Aku benar-benar ingin melihatmu memakainya" pinta Jeongyeon dengan puppy eyesnya.
Lain lagi dengan Jackson yang langsung menggeleng cepat. "Tidak mau! Memangnya aku apa?! Ini kostum yang paling konyol!" tolaknya mentah-mentah.
"Ku mohon Jack...aku benar-benar ingin melihatmu memakai ini! Jebal..ini terakhir kalinya aku meminta. Aku janji setelah ini tidak lagi merepotkan mu. Tolonglah..." rayu Jeongyeon kembali.
"No way! Itu sangat menjijikkan! Kenapa tiba-tiba saja kau bersikap seperti ini sih?!" kesal Jackson melihat tingkah laku Jeongyeon yang sedari kemarin aneh. Bahkan ia tidak melihat Jeongyeon yang dulu. Sangar dan galak. Penuh intimidasi.
Sekarang ia tak lain hanyalah seorang teman yang ingin mengerjainya.
"Baiklah jika kau tidak mau. Tapi-oh ya Jack apa Bugatti putih milik temanmu masih ada? Rencananya aku ingin membelinya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)
ФанфикSetelah kejadian satu malam itu, Nayeon menghilang tanpa jejak membuat Jeongyeon frustasi. Sekretaris pribadinya pergi meninggalkan dirinya di hotel tempat mereka menghabiskan malam.