30. Stimulant Effect

715 74 3
                                    

Chaeyoung menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Nyalinya menciut kala Jeongyeon menatapnya dengan tajam. Mina yang berada disampingnya hanya menunduk malu melihat penampilan Jeongyeon yang berantakan.

Mereka merasa bersalah karena membawa si kembar di waktu yang tidak tepat. Apalagi melihat banyak tanda di leher dan area dada Jeongyeon. Sudah pasti kedua orang itu berpikir yang aneh-aneh.

Bahkan mereka juga tidak sengaja melihat Nayeon yang susah payah menutup tubuhnya di balik selimut sebelum si kembar masuk ke dalam kamar.

"Ehehehe..maaf kami mengganggu hyung. Yujin dan Bae sedari tadi merengek ingin bertemu denganmu dan noona. Kami juga tidak tau jika kalian-"

"Pergilah. Maaf membuat kalian repot.." usir Jeongyeon.

"T-tapi hyung.."

"Gwencanha Chaeyoung-ah.. justru aku yang meminta maaf sudah merepotkan kalian untuk menjaga si kembar.." raut Jeongyeon berubah sendu membuat Chaeyoung dan Mina bernafas lega.

"Baiklah kalau begitu kami permisi.." pamit Chaeyoung.

"Hmm.. hati-hati.." Jeongyeon menutup pintu kamar lalu menghampiri para kesayangannya yang sudah berada di atas ranjang.

"Eomma..appa kenapa kalian lama sekali?!" Yujin memanyunkan bibirnya.

"Maaf..eomma dan appa sedang ada urusan,jadi terlambat untuk pulang.." Jeongyeon memberi perhatian tak lupa mengecup kening Yujin dan Bae dengan sayang.

"Tapi appa tidak akan pelgi lagi kan? Jangan tinggalkan kami.." Bae memeluk tangan Jeongyeon.

"Tentu tidak sayang..appa tidak akan pernah meninggalkan kalian.." Jeongyeon merengkuh tubuh kecil Bae membuat Nayeon tersenyum betapa manisnya pemandangan dihadapannya itu.

"Yasudah.. sekarang kita harus tidur. Besok kalian sekolah.." titah Nayeon.

"Ne,eomma.." ucap si kembar dan Jeongyeon serentak membuat lengkungan di bibir Nayeon semakin tertarik.

"Selamat tidur anak-anak eomma.." Nayeon mengecup kening Yujin dan Bae dengan sayang. Membuat seseorang terlihat cemburu dengan menekuk wajahnya hingga Nayeon menyadari sikapnya itu.

"Wae?" tanya Nayeon bingung.

"Mana ciuman selamat malam ku?" tanya Jeongyeon dengan wajah cemberut. Nayeon terkekeh dan menggeleng melihat kelakuan Jeongyeon yang sudah seperti anak kecil.

Namun ia juga tidak dapat menolak dan langsung memberikan ciuman selamat malam di pipi sang pujaan hati.

"Selamat tidur..." Nayeon menggantungkan ucapannya namun dengan cepat Jeongyeon menjawab.

"Chagi!"

Nayeon tersenyum simpul dengan wajah merah merona. Sejak kapan Jeongyeon bisa menggodanya seperti itu?

"Baiklah selamat tidur chagi.."

Jeongyeon tersenyum tipis tak lupa membalas ucapan Nayeon.

"Selamat tidur sayang.."

+++

Senyum dikedua bibir Jeongyeon tak pernah padam sedari berangkatnya ia dari rumah hingga kantor. Tak hanya dirinya, Nayeon pun sudah seperti orang gila memikirkan kejadian semalam dimana hubungannya dan Jeongyeon mulai membaik.

Mungkin sepertinya ia harus berterima kasih pada wanita sombong yang melemparkan gelas hingga mengenai kakinya itu. Karena pagi ini, Jeongyeon bahkan memanjakannya sebelum pergi bekerja.

Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang