Nayeon sudah sampai di mansion mewah milik Jeongyeon. Kesunyian melanda dimana hanya dirinya saja yang berada di ruang keluarga. Tiba-tiba ia teringat akan sikap manis Jeongyeon. Masih jelas dalam ingatannya saat mereka pernah duduk berdua di ruang keluarga.
Saat itu Nayeon masih merasa takut dan tidak nyaman dengan Jeongyeon. Pria itu terus memperhatikannya dengan lamat membuatnya salah tingkah.
Flashback
"A-apa?" tanya Nayeon gugup melihat Jeongyeon sedari tadi menatapnya tanpa berkedip.
"Kau..." Jeongyeon menggantung kalimatnya. "Cantik" ucapnya yang sukses membuat Nayeon merona.
"Apa-apaan! Jangan menggodaku seperti itu! Tidak mempan!" Nayeon mendengus kesal namun Jeongyeon hanya tertawa membuat wanita itu tersadar bahwa seorang Yoo Jeongyeon pria berhati dingin dan sekeras batu bisa tertawa lepas.
"Wajahmu memerah!" goda Jeongyeon.
Nayeon tidak tinggal diam,ia ingin membalas Jeongyeon karena sudah membuatnya salah tingkah. "Aku tidak tau jika sajangnim yang terhormat bisa tertawa kelakar seperti ini.." balas Nayeon yang sukses membuat Jeongyeon menghentikan tawanya.
Pria itu berdehem guna menetralkan tenggorokannya. Wajahnya pun sudah berubah kembali menjadi datar. Nayeon menahan tawanya.
"Pfftt!! Ayolah..tidak usah malu-malu! Ketawalah seperti tadi dan biarkan orang-orang tau bahwa seorang Yoo Jeongyeon ternyata memiliki tawa yang aneh dan menyebalkan!" ledek Nayeon.
"Hentikan! Aku hanya kelepasan.." elak Jeongyeon mencoba untuk stay cool.
Nayeon semakin gencar mendekati Jeongyeon lalu menatapnya dengan seringai nakal.
"Benarkah? Tapi kenapa wajahmu memerah? Kau malu karena aku mendengar tawamu?"
"T-tidak!"
"Benarkah?" Nayeon semakin mendekatkan dirinya membuat Jeongyeon gelisah dan memilih pergi dimana Nayeon telah tertawa lepas.
"Kekekek! Yak! Wajahmu memerah! Bilang saja kau malu! Sajangnim!! Sajangnim!!" panggil Nayeon yang bermaksud mengejek Jeongyeon.
Flashback end
Nayeon tersenyum getir. Disitulah terakhir kali mereka melempar candaan. Kebersamaan mereka membuat Nayeon seolah tidak bisa berjauhan dengan Jeongyeon. Terlebih saat ini dimana ia merasa kesepian tak lagi mendapat candaan dari pria itu.
Hingga ia tersadar bahwa ini sudah waktunya untuk si kembar pulang. Dengan lesuh, Nayeon kembali bersiap untuk menjemput kedua anaknya.
Nayeon meminta tolong pak Jung untuk mengantarnya menjemput Yujin dan Bae. Sampai disana,ia sudah melihat kedua anak kembar itu berdiri di depan gerbang tengah menunggunya. Lantas,ia mendekati kedua anak itu.
"Sayang!"
"Eomma!!" Yujin dan Bae berlari kecil dan langsung memeluk kaki Nayeon.
"Omo.. bagaimana sekolah kalian?" Nayeon tersenyum sembari mengusap rambut Yujin dan Bae dengan sayang.
"Sangat menyenangkan!" seru Bae dengan senyuman khasnya.
"Eomma..dimana appa? Kenapa dia tidak datang menjemput?" tanya Yujin.
"Appa masih di kantor sayang.." jawab Nayeon.
"Ayo kita kesana! Aku ingin beltemu appa! Pagi tadi dia tidak mengantal kita.." Bae menekuk wajahnya dengan bibir yang sudah seperti bebek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)
FanfictionSetelah kejadian satu malam itu, Nayeon menghilang tanpa jejak membuat Jeongyeon frustasi. Sekretaris pribadinya pergi meninggalkan dirinya di hotel tempat mereka menghabiskan malam.