33. Accident

493 58 2
                                    

Selama beberapa hari di Jeju, mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama. Tak ayal membuat keluarga kecil Jeongyeon semakin harmonis dan tentunya semakin lengket terutama pasangan Najeong.

Bahkan saat mereka bersiap untuk pulang pun tak pernah sedikitpun Nayeon melepaskan genggaman tangannya. Ia merasa liburan keluarga ini seperti honeymoon karena kebanyakan waktu ia habiskan bersama Jeongyeon.

Walaupun kerap kali si kembar mengganggu waktu mereka,tapi mau bagaimana lagi. Kedua anak itu memang harus diberi perhatian lebih.

Seperti saat di pesawat. Bae selalu ingin bersama Jeongyeon. Ia bahkan memeluk erat pria itu dan tidak ingin ditinggal. Alhasil Jeongyeon pun harus menggendong putrinya kemanapun ia pergi. Bae juga tertidur dalam dekapannya sepanjang perjalanan pulang ke Seoul.

"Anakku yang manja.." gumam Jeongyeon pelan menatap Bae tertidur pulas di dadanya.

"Bae sangat dekat denganmu dibandingkan Yujin. Mungkin karena dia maknae,itu sebabnya lebih manja kepada appanya.." Nayeon terkekeh pelan. Ia mengusap rambut Yujin yang saat ini tengah tertidur di pelukannya.

"Hmm..tapi aku menyayangi mereka berdua dan tidak membeda-bedakan mereka.."

"Kau tau..Yujin sangat persis denganmu. Wajahnya,tingkah lakunya,hobi. Tapi ada juga sifat yang aku miliki dalam dirinya. Seperti tidak terlalu pemilih dalam masakan. Tidak seperti kau dan Bae. Kalian bahkan tidak suka memakan sayur, apalagi brokoli.." ledek Nayeon.

"Tentu. Mereka anak-anakku. Sudah seharusnya mengikuti sifat appanya.." Jeongyeon tersenyum sombong membuat Nayeon memutar malas matanya.

"Tapi aku berharap anak kita selanjutnya memiliki sifat dan sikap seperti mu.." Jeongyeon mengusap punggung tangan Nayeon dengan lembut.

"Kau ini..selalu saja membicarakan anak. Yujin dan Bae masih terlalu kecil untuk mendapatkan saudara baru!" sungut Nayeon.

"Aku hanya menjalankan perintah eomma untuk memberikannya cucu yang banyak!" timpal Jeongyeon disertai kerlingan menggoda.

"Byuntae!"

+++

Setelah kepulangan Jeongyeon dari liburan keluarga itu, akhirnya ia kembali disibukkan banyak sekali pekerjaan. Bahkan akhir-akhir ini ia pulang larut untuk menyelesaikan beberapa kendala yang terjadi.

Setiap pulang,ia selalu mendapati Nayeon dan kedua anak mereka tertidur lelap. Tak sampai hati membangunkan, Jeongyeon hanya bisa memandang sendu ketiga kesayangannya itu.

"Mian.. setelah berlibur, justru aku jarang menghabiskan waktu bersama kalian.." Jeongyeon mengusap rambut Nayeon. Tatapannya sendu dan ada rasa bersalah menyelimuti hatinya.

Kesibukannya akhir-akhir ini tak jarang mengundang protes dari Yujin dan Bae. Bagaimana tidak. Setelah kepulangan mereka beberapa hari yang lalu, Jeongyeon tidak pernah lagi bermain atau sekedar makan bersama.

Saat pagi ia harus pergi sangat awal hingga ia tak sempat sarapan bersama. Bahkan makan malam pun Jeongyeon lewatkan karena harus lembur.

Namun itu bukan masalah besar. Karena yang menjadi pokok pikiran Jeongyeon adalah bagaimana cara mengatakan kepada Nayeon dan si kembar tentang kepergiannya menuju Belanda. Ya, tempat tinggal kedua orang tuanya.

Dikarenakan ayah Jeongyeon mendapat masalah di perusahaan inti,itu sebabnya ia harus kesana membantu. Dan lagi,ia harus pergi berminggu-minggu lamanya karena ia pun harus memeriksa beberapa anak perusahaan disana dan di luar negeri lainnya.

Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang