04. The Night

1K 108 7
                                    

Masih ada yg nungguin cerita ini? atau udah ada yg berhenti baca? hehe sorry kalo ceritanya kurang menarik. But,ini part baru untk yg masih mau baca. Enjoy😊

.

Jeongyeon POV

Aku termenung menatap jendela kamarku. Apa aku terlalu berlebihan padanya? Kenapa aku jadi merasa bersalah sekarang? Dan kemana perginya sekretaris Im? Ah.. tunggu. Kenapa aku peduli?

Lagipula dia memang pantas untuk diberi sedikit pelajaran. Aku sudah mengatakan untuk tidak salah dalam mengetik namaku. Sejak kapan namaku berubah menjadi Yoon Jeongyeon? Apa dia tidak memerhatikan ketikannya?

Aku tidak suka dengan kesalahan, walaupun hanya sepele. Maka dari itu aku merobek semua laporan yang dia kerjakan.

Tapi..apa benar dia baik-baik saja? Secara,tadi aku mendengar dengan jelas bagaimana dia mengatai dan mengumpati namaku. Tch! Kenapa aku memikirkan gadis itu? Dasar! Sepertinya aku harus mencari udara segar.

"Pak Jung.. siapkan mobil untukku" aku memasukkan ponselku ke dalam saku. Aku harus mencari udara segar malam ini. Pikiran ku bercabang antara pekerjaan dan sekretaris Im.

Setelah bersiap,aku segera turun ke lobby. Tepat di depan hotel tempat ku menginap,pak Jung sudah berdiri tegak sambil tersenyum padaku. Disampingnya telah ada mobil yang ku pesan.

"Terima kasih pak Jung. Aku akan menyetir sendiri. Kau tidak perlu repot" kataku sambil mengambil kunci mobil dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Ne. Selamat bersenang-senang tuan!"

Mobilku berjalan dengan normal. Malam ini cukup panas,entah mengapa. Aku membuka kancing kemeja ku hingga dada. Sekiranya sekarang aku merasa sejuk.

Tapi setelah dipikir-pikir,aku tidak tahu harus kemana. Namun tiba-tiba saja aku melihat sebuah klub yang cukup besar. Entah kenapa pikiran tertuju pada klub itu. Langsung saja aku memarkirkan mobil.

"Minum beberapa Champagne tidak buruk.." aku melangkahkan kakiku menuju klub itu. Tidak ada yang aneh. Seperti klub kebanyakan.

Sesaat aku masuk,aku disuguhkan oleh pemandangan yang cukup mengerikan. Ya. Semua orang di dalam klub ini menari seperti orang gila. Aku tidak suka. Walaupun kerap kali aku berkunjung ke tempat terkutuk ini,aku tidak pernah sama sekali berniat untuk bersenang-senang seperti mereka.

Aku mencari tempat untuk menyendiri. Ku lihat dari arah jam satu tidak ada orang yang menempati kursi. Aku langsung menuju kesana tanpa sedikitpun melirik para wanita yang sedari tadi memperhatikan ku.

"Hey.. tampan! Kau ingin bersenang-senang dengan kami?"

Seorang wanita datang kepadaku. Aku memperhatikan penampilannya yang terbuka. Dia menatap ku dengan menggoda. Tak ketinggalan teman-temannya yang juga berpakaian kurang bahan sepertinya. Menatapku seakan aku adalah mangsa yang empuk.

"Tidak" aku menolaknya dan kembali berjalan melewati mereka. Namun sepertinya wanita itu tidak menyerah dan justru menahan ku.

"Ayolah...kami akan membuat mu puas malam ini.." katanya yang membuat ku jijik.

"Maaf kalian bukan tipeku" setelah mengatakan itu mereka sudah tidak menahan ku lagi. Syukurlah.

"Aku pesan Champagne.." kataku pada seorang bar tender.

"Baiklah. Satu Champagne untuk tuan tampan.."

Aku tidak memperdulikan ucapan bar tender itu. Aku menatap sekeliling sebelum akhirnya minumanku sudah siap. Aku menyisipnya sedikit demi sedikit.

Tiba-tiba aku mendengar suara gaduh. Aku mencari arah suara itu dan berhasil menangkap sosok yang terlihat familiar.

"Aisshh ddakjyeo!! Kau ingin gelas ini melayang di kepala mu?!"

Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang