Nayeon POV
Aku mengetik kembali laporan yang sajangnim berikan. Tch! Dasar bos gila! Apa dia tidak tahu bagaimana sulitnya aku membuat laporan omong kosong ini dengan susah payah?! Dan dengan entengnya dia mengatakan bahwa semuanya SALAH!!
Terkutuklah kau Yoo Jeongyeon pria kaku dan menyebalkan! Selama aku bekerja disini,aku memang tidak menyukainya! Aku menyesal telah menerima pekerjaan sebagai sekretaris pribadi dari sajangnim!
Sebenarnya dia terbuat dari apa? Besi? Baja? Kenapa dia memiliki kepribadian yang keras seperti itu?! Pantas saja semua orang takut padanya.
Lihatlah bagaimana dia mengawasi ku saat ini.
Matanya yang tajam memberikan tanda agar aku fokus pada pekerjaan ku. Aku terjebak di ruangan yang mematikan ini! Lebih baik aku kembali ke dalam ruangan ku yang nyaman meskipun tidak memiliki AC di dalamnya.
Daripada aku duduk sambil berhadapan dengan sajangnim iblis yang tidak bertanduk ini.
"Kerjakan dengan baik tugasmu sekretaris Im. Aku merekrutmu bukan untuk main-main.." ujarnya yang membuat ku semakin muak. Memangnya aku sedang apa? Memancing?Bukankah sudah jelas aku tengah bekerja keras disini sementara dia asik meminum amerikano.
Uh..aku juga merasa kehausan!
"Ne, sajangnim!" aku tersenyum tipis yang tentu saja senyum yang sangat ku paksakan!
Hufftt.. bersabarlah Im Nayeon. Dia akan mendapat balasan yang setimpal!
Aku hanya meneguk ludahku. Bahkan dia tidak memberiku izin untuk istirahat makan siang. Malangnya nasibku,huhuhu!
"Kerjakan pekerjaan mu. Aku akan keluar sebentar.."
Tunggu! Mau kemana dia?! Bisa-bisanya dia meninggalkan ku sendiri di ruangannya! Yak! Aku juga ingin keluar!
"S-sajangnim..bolehkah saya izin–"
"Tidak"
Aku mengerucutkan bibirku. Sebenarnya dosa apa yang sudah ku lakukan? Lihat. Bahkan dia sudah pergi dengan seenaknya!
Seseorang tolong aku!!!
+++
"Akhirnya selesai! Saatnya mak– kkamchagiya!" Sialan! Pria berdarah dingin ini mengejutkan ku. Untung saja aku tidak terjatuh saat wajahnya yang menyeramkan tepat di depan wajahku.
"Sudah selesai? Ini.." dia memberiku sebuah bingkisan. Apa ini? Tumben sekali sajangnim berbaik hati dan memberiku hadiah.
"I-ini apa?"
Ish! Aku bertanya tapi dia sudah pergi. Kenapa dia selalu membuat tensiku naik?!
Aku mulai membuka bingkisan yang diberikan oleh sajangnim. Eh?
"Makanan?" Aku mengerjap. Apa sesuatu telah terjadi? Apa sajangnim terbentur sesuatu? Kenapa dia tiba-tiba memberiku sebuah kotak makanan.
"Sajangnim sakit?! Ani! Apa saat diperjalanan tadi dia bertemu anak kecil yang nakal?! Omo!" Aku menutup mulut mu saat sajangnim kembali menampakkan diri dibalik pintu.
"Setelah makan,kita akan mengadakan rapat. Bersiaplah!" setelah mengatakan itu sajangnim kembali menutup pintu.
"Sajangnim benar-benar sakit!!!"
+++
Hufft.. rapat berjalan dengan baik. Tentu saja. Di bawah naungan Im Nayeon semuanya akan berjalan baik! Tebak apa? Yap! Kami memenangkan tender! Tapi ini bukan berita yang membahagiakan. Ya. Menurut ku ini hanya berita yang biasa-biasa saja.
Ini semua karena bos ku yang tidak memiliki hati dan perasaan itu! Aku yang senang dibanggakan dan dipuji,harus menelan pil pahit menghadapi kenyataan bahwa sajangnim tidak beranggapan apa-apa tentang ku. Saat kami memenangkan tender. Dia hanya menatap ku sekilas lalu pergi begitu saja tanpa berucap terima kasih.
Shibal! Oh.. maafkan ucapan ku yeoreobun. Aku memang sangat emosi hari ini.
Setidaknya dia mengucapkan 'Terima kasih atas kerja kerasmu sekretaris Im!' atau tidak, 'Aku bangga padamu!'
Apa kalimat pujian seperti itu tidak bisa ia lontarkan walaupun hanya sekali? Setidaknya biarkan aku merasakan kebahagiaan sekali seumur hidup saat aku bekerja disini!
"Andai saja aku memiliki kekuasaan! Aku akan memukul kepalanya! Aku juga akan melakban bibir pedasnya itu agar tidak seenaknya menyakiti hati semua orang!" emosi ku semakin tidak stabil. Aku berjalan ke ruangan ku dengan perasaan kecewa dan juga amarah membuncah.
"Sepertinya selama bekerja disini aku selalu saja mendapat kesialan dan masalah!"
"Yak! Siapa yang membawa mereka kesini?!"
Aku menghentikan langkahku. Itu seperti suara sajangnim. Ada apa lagi dengannya?
Karena penasaran,aku langsung mencari arah suara itu.
"Hah?" Aku melongo melihat sajangnim menggunakan tongkat kebesarannya untuk mengusir beberapa anak kecil.
"Paman ayo bermain bersama kami!!" anak kecil itu menarik lengan sajangnim namun mendapat penolakan keras.
"Berhenti dasar makhluk kecil! Pergi dari sini!! Siapa yang membawa mereka kesini? Security! Security!!"
Aku melihat situasi semakin menarik. Ku lihat anak-anak itu terus membujuk sajangnim hingga mampu memojokkan pria berdarah dingin itu ke tembok.
"Eh? Daebak! Ini kejadian langka!" Aku segera mengambil ponselku dan mulai merekam. Astaga ini benar-benar menyenangkan! Wajah sajangnim memerah saat anak-anak kecil itu mengerumuninya.
"Hahahah! Dasar! Tampang saja menyeramkan,tapi takut dengan anak kecil!" Aku tertawa dengan pelan agar sajangnim tidak melihatnya.
Aigoo..siapa sangka bos yang terkenal pemarah dan irit bicara itu takut dengan anak kecil?
Sepertinya ini balasan untuk sikapnya padaku. Aaa!! Aku puas! Ini benar-benar menghibur! Aku tidak akan pernah menghapus wajah merah milik sajangnim dalam ponselku! Kekekek!
Nayeon POV End
"Security! Bawa mereka! Cepat!" Jeongyeon dengan nafas yang tersengal-sengal langsung berlari kalang kabut untuk menjauhi anak kecil yang mengganggunya tadi.
"Anak kecil sialan! Huaaa..eomma!!!"
To be continue....
Cerita ini genrenya Romance-Comedy. Semoga kalian terhibur 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)
FanficSetelah kejadian satu malam itu, Nayeon menghilang tanpa jejak membuat Jeongyeon frustasi. Sekretaris pribadinya pergi meninggalkan dirinya di hotel tempat mereka menghabiskan malam.