Acara pertunangan berlangsung lancar. Hanya saja acara ini sedikit privasi dimana Jeongyeon mengundang orang-orang tertentu, keluarga dan sahabat terdekatnya.
Setelah penyematan cincin,semua orang bertepuk tangan dan bersorak pada pasangan baru itu."Mulai hari ini kau adalah nyonya Yoo. Kau tidak boleh keluar tanpa seizin ku atau bertemu dengan namja lain selain aku.." Jeongyeon menatap datar wanita cantik dihadapannya yang resmi menjadi tunangannya hari ini. Tangan mereka baru saja tersemat cincin yang menandakan bahwa mereka terikat satu sama lain.
Nayeon menghela nafas berat. Dia masih tidak menyangka bahwa hari ini dia sudah berstatus sebagai tunangan dari mantan bosnya sendiri. Alur kehidupan yang benar-benar tidak ia duga.
Padahal ia masih ingat dengan betul bagaimana pertemuan pertamanya dengan Jeongyeon saat melamar pekerjaan. Saat itu Nayeon benar-benar takut melihat wajah Jeongyeon yang menyeramkan. Apalagi saat ia sudah bekerja. Rasa ketakutan dan ketidaksukaannya pada Jeongyeon semakin bertambah.
Malang sekali nasibku..
Hingga tiba-tiba datanglah Chaeyoung beserta Mina yang saat ini tengah membawa si kembar. Ada Jackson juga di belakang yang mengikut.
"Eomma! Appa!!" teriak anak-anak itu hingga membuat wajah Jeongyeon yang semula datar tersenyum manis dan Nayeon menyadari itu.
Dia berubah hangat saat melihat anak-anaknya. Hmm..tidak buruk. Tapi tetap saja menyebalkan!
"Sayang.." Jeongyeon menyambut anak-anaknya dengan antusias. Ia berjongkok meminta kedua anak itu memeluknya. "Appa merindukan kalian.." Jeongyeon menutup matanya saat merasakan kehangatan ketika memeluk Yujin dan Bae.
"Kami juga melindukan appa!" seru mereka dengan kekehan khas.
"Selamat atas pertunangan kalian!!" ucap Chaeyoung dan Mina.
"Terima kasih sudah datang.." Jeongyeon berdiri dengan si kembar berada dalam gendongannya.
"Wah..kau benar-benar berubah saat bersama dengan anak-anak mu.." kekeh Jackson. "Selamat atas pertunangan mu bung! Kau juga kakak ipar!" Jackson tersenyum ke arah Nayeon.
"Terima kasih.." balas Nayeon ramah.
"Terima kasih Jack,kalian juga Chaeng. Terima kasih sudah menjaga anak-anakku hari ini.." Jeongyeon mencium pipi gembul dari si kembar.
"Appa ayo kita pulang!" ajak Bae.
"Nanti ya sayang.. acaranya belum selesai.." Jeongyeon memberi perhatian penuh pada putrinya.
"Tapi kami sudah mengantuk!" rengek Yujin dengan bibir yang manyun.
"Kalian mengantuk?" tanya Nayeon dengan wajah kasihan menatap anak-anaknya yang harus begadang untuk acara mereka.
"Hng! Sangaaaatt mengantuk!!" jawab Yujin.
"Bagaimana ini..kami masih memiliki tamu penting tapi aku juga kasihan dengan mereka.." Nayeon menatap kedua anaknya itu dengan sendu lalu mengusap rambut mereka dengan lembut.
"Biar kami saja yang membawa mereka pulang unnie. Aku tidak apa-apa. Ada Chaeyoung juga yang akan menemani ku.." ucap Mina tulus.
"Apa?! Aku?!" tunjuk Chaeyoung pada dirinya. Namun secepat kilat ia menutup mulut saat melihat tatapan tajam dari Mina dan juga Jeongyeon. "Ehm..b-baiklah sayang,Hyung.." Chaeyoung menunduk takut.
"Sayang..kalian tidak apa-apa kan jika pulang bersama paman Chaeng dan bibi Mina? Appa dan eomma masih harus disini.." Jeongyeon melihat raut wajah si kembar yang nampak tidak senang mendengar ucapannya.
"Bukankah kita sudah berjanji akan berjalan-jalan besok? Yujin dan Bae harus bangun pagi bukan?"
Yujin dan Bae dengan pasrah mengangguk. Namun sebelum itu mereka memeluk Jeongyeon dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)
FanfictionSetelah kejadian satu malam itu, Nayeon menghilang tanpa jejak membuat Jeongyeon frustasi. Sekretaris pribadinya pergi meninggalkan dirinya di hotel tempat mereka menghabiskan malam.