7+

32.1K 994 21
                                    

Aku, Amel dan ka Misel mulai berjalan menelusuri hutan ini untuk mencari jalan keluar dari hutan ini. Sudah bermeter-meter kami berjalan tapi tetep saja tidak menemukan jalan keluar.

Sampai di mana aku memberhentikan langkahku setelah aku melihat sebuah gubuk yang sedikit jauh dari tempatku berdiri, gubuk itu terbuat dari jerami dan bambu.

Ko ada gubuk ya di hutan? Apa ini udah dekat dengan permukiman warga?

Ku lirik Amel dan ka Misel secara gantian memberi kode ke depan.

"Itu gubuk tempat aku mau di perkosa" ucap ka Misel tiba-tiba.

"WHAT?"kejutku dan Amel.

Aku bisa melihat seseorang keluar dari gubuk itu, kami pun bersembunyi di balik pohon.

"Loh ka Rendy?"gumam Amel yang masih bisaku dengar.

"Apa kalian tidak becus hah? Mencari 2 perempuan saja tidak bisa! Sekarang kalian cari Misel dan juga Amel. Kalau tidak ketemu siap-siap kepala kalian terbelah menjadi dua!"

Aku terkejut dengan ucapan ka Rendy barusan, jadi ka Rendy mengincar Amel dan ka Misel? Tapi untuk apa? Tapi ada baiknya aku dan Amel tersesat kan? Kalau tidak pasti Amel sudah di culik ka Rendy.

"Ka Rendy kenapa begitu ya?"ucap Amel tiba-tiba.

"Kamu kenal?"tanya ka Misel.

"Kenal ka dia kakel aku di sekolah" jawab Amel.

"Dia juga yang mau perkosa aku waktu di club dan gubuk itu" kata ka Misal.

Aku terdiam, kenapa banyak sekali yang mengincar gadis kaya dan cantik ya? Untung saja aku tidak kaya dan cantik tapi manis hehe, apasih skip-skip.

Kami sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing, kalau ka Rendy tau gubuk itu berarti dia juga tau dong jalan keluar dari hutan ini?

"Ayo"

"Kemana?"tanya ka Misel melihatku.

Aku melirik ka Misel "keluar dari hutan ini. Kalau ka Rendy bisa kesini, berarti dia tau jalan keluar dari hutan ini" jelasku.

"Kalau kita tertangkap gimana Ra?"tanya Amel.

Aku kembali terdiam, aku bingung harus bagaimana tapi itu satu-satunya cara untuk bisa keluar dari hutan ini.

Kami bertiga masih terdiam diri di hutan ini unntuk mencari solusinya, tiba-tiba aku melihat seseorang datang ke gubuk tersebut kami kembali bersembunyi.

"Loh ka Laura?"ucapku pelan melihat ka Laura.

Kita bertiga saling tatap sampai di mana kami bertiga melihat adegan panas. Aku menelan ludahku dengan susah payah saat melihat ka Laura dan ka Rendy berciuman di luar gubuk.

Kenapa tubuhku tiba-tiba menjadi panas saat mendengar desahan ka Laura ya?

Ku lirik Amel dan ka Misel yang masih melihat ka Rendy dan ka Laura berciuman, astaga mereka berdua mesum banget gituan aja di tonton, aku juga menontonnya sih.

Ku lihat ciuman ka Rendy turun ke leher ka Laura, ka Rendy mulai membuka baju bagian atas ka Laura. Terpampanglah payudara ka Laura yang besar, aku melototkan mataku saat ka Rendy mulai melahap payudara ka Laura dengan agresif. Bahkan ka Laura sekarang mendesah kenikmatan sambil menutup buka matanya. Apa seenak itu?

Aku melirik ka Misel dan Amel mereka masih setia menonton. ASTAGA!

"Hey ayo pergi" tepukku di bahu mereka.

Mereka hanya diam menatapku sekilas dan kembali menatap ke arah gubuk itu, YA AMPUN! Aku memberanikan diri melihat kembali. Oh shit! Sekarang aku melihat ka Laura telanjang bulat bersama ka Rendy, apa mereka tidak tau tempat untuk berbuat mesum?

It's Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang